DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Tesis ii
Lembar Pernyataan iii
Lembar Penetapan Panitia Penguji iv
Ucapan Terima Kasih v
Daftar Isi ix
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xii
Daftar Singkatan dan Tanda xiii
Abstrak xv
BAB 1 Pendahuluan
1
1.1 Latar Belakang
1 1.2
Rumusan Masalah 2
1.3 Hipotesis
2 1.4
Tujuan 2
1.5 Manfaat
2 BAB 2
Tinjauan Pustaka 3
2.1 Pendahuluan
3 2.2
Perubahan Hormonal dan Awitan Pubertas 4
2.3 Perubahan Fisik pada Masa Pubertas
5 2.4
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pubertas 7
2.5 Hubungan IMT dan Waktu Pubertas
9 2.6
Kerangka konseptual 11
BAB 3
Metodologi 12
3.1 Desain
12 3.2
Tempat dan Waktu 12
3.3 Populasi dan Sampel
12 3.4
Besar Sampel 12
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
13 3.6
Persetujuan Setelah Penjelasan Informed Consent 14 3.7
Etika Penelitian 14
3.8 Cara Kerja
14 3.8.1 Alokasi Subjek
14 3.8.2 Pengukuran dan Intervensi
14 3.9
Identifikasi Variabel 16
3.10 Definisi Operasional 17
3.11 Pengolahan dan Analisis Data 18
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
Hasil 19
4.1. Data Demografik dan Karakteristik Subjek 19 4.2. Hubungan IMT dan Tingkat Maturitas Seksual 20
BAB 5
Pembahasan 22
5.1. Karakteristik Subjek Penelitian
22 5.2.
Hubungan IMT dan Tingkat Maturitas Seksual 25
BAB 6 Kesimpulan dan Saran
29
BAB 7
Ringkasan 30
Daftar Pustaka 32
Lampiran 1.
Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan 34
2. Lembar Naskah Penjelasan kepada Orang tua
35 3.
Persetujuan Komisi Etik Penelitian 36
4. Blanko Penelitian
37 5.
Grafik CDC tahun 2000 38
6. Data Penelitian
39 7.
Riwayat Hidup 43
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tahap perkembangan pubertas pada anak laki-laki
Tabel 4.1. Karakteristik subjek penelitian
Tabel 4.2. Hubungan obesitas dengan tingkat maturitas seksual
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Perkembangan tanda seks sekunder pada remaja laki-laki Gambar 2.2. Berbagai faktor yang mempengaruhi waktu pubertas
Gambar 2.3. Perubahan fisik laki-laki menurut Marshal dan Tanner Gambar 2.4. Pengaruh lingkungan terhadap batas usia pubertas
Gambar 2.5. Kerangka konseptual Gambar 3.1. Prader Orchidometer
Gambar 4.1. Hubungan IMT dengan panjang penis Gambar 4.2. Hubungan IMT dengan volume testis
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN DAN TANDA
IMT :
Indeks Massa Tubuh kg
: kilogram
m :
meter BB
: Berat Badan
TB :
Tinggi Badan SD
: Standard Deviation
cm :
sentimeter r
: koefisien korelasi Pearson
P :
tingkat kemaknaan BMI
: Body Mass Index
BW :
Body Weight BH
: Body Height
dkk :
dan kawan-kawan GnRH
: Gonadotropin Releasing Hormone
FSH :
Folikel Stimulating Hormone LH
: Luteinizing Hormone
HPA :
Hipothalamus-Pituitary-Gonadal Axis
♂ :
laki-laki ♀
: perempuan
KAL :
Kallmann’s syndrome α
: alpa
β :
beta GPR
: G Protein Receptor
XO :
Turner’s syndrome XXY
: Klinefelter’s syndrome
Universitas Sumatera Utara
: lebih kecil
: lebih besar
: lebih kecil sama dengan
: lebih besar sama dengan
ml :
milliliter yr
: year
SD :
Sekolah Dasar SMP
: Sekolah Menengah Pertama
n :
besar sampel Z
α :
deviat baku normal untuk α
Z β
: deviat baku normal untuk
β PSP
: Persetujuan Setelah Penjelasan
m :
meter CDC
: Center for Disease Control
IK :
Interval Kepercayaan FK
: Fakultas Kedokteran
USU :
Universitas Sumatera Utara RSUPHAM :
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik AAP
: American Academy of Pediatrics
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Latar Belakang. Beberapa penelitian sebelumnya merekomendasikan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara perubahan komposisi tubuh dan tahap perkembangan pubertas. Sampai saat ini belum
diketahui bagaimana hubungan antara Indeks Massa Tubuh IMT dengan tingkat maturitas seksual pada remaja laki-laki di Indonesia.
Tujuan.
Untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan tingkat maturitas seksual pada remaja laki-laki.
Metode. Suatu studi cross sectional untuk menilai hubungan antara IMT
dengan tingkat maturitas seksual pada remaja laki-laki berusia 9 sampai 14 tahun. Penelitian dilaksanakan selama Agustus 2009 di Kecamatan
Secanggang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Tingkat maturitas seksual dinilai berdasarkan pengukuran panjang penis dan volume
testis.
Hasil. Seratus delapan orang 64.7 memenuhi kriteria yang terdiri dari 64
orang siswa Sekolah Dasar dan 44 orang siswa Sekolah Menengah Pertama. Rerata usia 11.69 tahun SD 1.62; Berat Badan 35.16 kg SD 8.48; Tinggi
Badan 1,41 m SD 0.11; IMT 17.47 kgm
2
SD 2.34; panjang penis 4.46 cm SD 1.25; dan volume testis 3.58 ml SD 1.20. Hubungan IMT dengan
panjang penis menunjukkan nilai koefisien korelasi Pearson r= -0.25; P= 0.06. Hubungan IMT dengan volume testis menunjukkan r= -0.21; P=0.09.
Kesimpulan. Tidak dijumpai hubungan yang bermakna antara IMT dengan
tingkat maturitas seksual pada remaja laki-laki.
Kata kunci. IMT, maturitas seksual, remaja laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Background. The previous studies was recommended to make the next
study about the relationship between the change of body composition and the development of puberty. In recent study, no known how the relationship
between Body Mass Index BMI and sexual maturity stage of adolescent boys in Indonesia.
Objective.
To investigate the relationship between BMI and sexual maturity stage of adolescent boys.
Methods. A cross sectional study was performed to determine the
relationship between BMI and sexual maturity stage of adolescent boys 9 to 14 year old. This study was conducted on August 2009 in Kecamatan
Secanggang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Sexual maturity stage was determined the measurement of penile lenght and testical volume.
Results. One hundred and eight 64.7 participants were eligible which
consist of 64 students of primary schools and 44 students of junior high schools. The mean of age 11.69 year old SD 1.62; Body Weight 35.16 kg
SD 8.48; Body Height 1.41 m SD 0.11; BMI 17.47 kgm
2
SD 2.34; penile lenght 4.46 cm SD 1.25; and testical volume 3.58 ml SD 1.20. The
relationship between BMI and penile length was showed by level of Pearson correlation coefficient r = -0.25; P = 0.06. The relationship between BMI and
testis volume was showed by level of r = -0.21; P = 0.09.
Conclusion. There was no significant relationship between BMI and sexual
maturity stage of adolescent boys.
Keywords. BMI, sexual maturity, adolescent boys.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Latar Belakang. Beberapa penelitian sebelumnya merekomendasikan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara perubahan komposisi tubuh dan tahap perkembangan pubertas. Sampai saat ini belum
diketahui bagaimana hubungan antara Indeks Massa Tubuh IMT dengan tingkat maturitas seksual pada remaja laki-laki di Indonesia.
Tujuan.
Untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan tingkat maturitas seksual pada remaja laki-laki.
Metode. Suatu studi cross sectional untuk menilai hubungan antara IMT
dengan tingkat maturitas seksual pada remaja laki-laki berusia 9 sampai 14 tahun. Penelitian dilaksanakan selama Agustus 2009 di Kecamatan
Secanggang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Tingkat maturitas seksual dinilai berdasarkan pengukuran panjang penis dan volume
testis.
Hasil. Seratus delapan orang 64.7 memenuhi kriteria yang terdiri dari 64
orang siswa Sekolah Dasar dan 44 orang siswa Sekolah Menengah Pertama. Rerata usia 11.69 tahun SD 1.62; Berat Badan 35.16 kg SD 8.48; Tinggi
Badan 1,41 m SD 0.11; IMT 17.47 kgm
2
SD 2.34; panjang penis 4.46 cm SD 1.25; dan volume testis 3.58 ml SD 1.20. Hubungan IMT dengan
panjang penis menunjukkan nilai koefisien korelasi Pearson r= -0.25; P= 0.06. Hubungan IMT dengan volume testis menunjukkan r= -0.21; P=0.09.
Kesimpulan. Tidak dijumpai hubungan yang bermakna antara IMT dengan
tingkat maturitas seksual pada remaja laki-laki.
Kata kunci. IMT, maturitas seksual, remaja laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Background. The previous studies was recommended to make the next
study about the relationship between the change of body composition and the development of puberty. In recent study, no known how the relationship
between Body Mass Index BMI and sexual maturity stage of adolescent boys in Indonesia.
Objective.
To investigate the relationship between BMI and sexual maturity stage of adolescent boys.
Methods. A cross sectional study was performed to determine the
relationship between BMI and sexual maturity stage of adolescent boys 9 to 14 year old. This study was conducted on August 2009 in Kecamatan
Secanggang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Sexual maturity stage was determined the measurement of penile lenght and testical volume.
Results. One hundred and eight 64.7 participants were eligible which
consist of 64 students of primary schools and 44 students of junior high schools. The mean of age 11.69 year old SD 1.62; Body Weight 35.16 kg
SD 8.48; Body Height 1.41 m SD 0.11; BMI 17.47 kgm
2
SD 2.34; penile lenght 4.46 cm SD 1.25; and testical volume 3.58 ml SD 1.20. The
relationship between BMI and penile length was showed by level of Pearson correlation coefficient r = -0.25; P = 0.06. The relationship between BMI and
testis volume was showed by level of r = -0.21; P = 0.09.
Conclusion. There was no significant relationship between BMI and sexual
maturity stage of adolescent boys.
Keywords. BMI, sexual maturity, adolescent boys.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1. PENDAHULUAN