3.10. Definisi Operasional
1. Remaja laki-laki adalah anak laki-laki berusia 9 sampai 14 tahun yang sedang menjalani pendidikan tingkat SD dan SMP.
2. IMT adalah BB dalam kg dibagi TB
2
dalam m
2
. 3. Status nutrisi adalah penilaian IMT terdiri dari obesitas obese,
gizi lebih overweight, gizi normal normoweight, gizi kurang underweight.
a. Obesitas adalah nilai IMT lebih dari persentil ke-95 berdasarkan grafik CDC tahun 2000 untuk IMT pada laki-
laki usia 2 sampai 20 tahun. b. Gizi Lebih adalah nilai IMT antara persentil ke-85 sampai
ke-95 berdasarkan grafik CDC tahun 2000 untuk IMT pada laki-laki usia 2 sampai 20 tahun.
c. Gizi normal adalah nilai IMT antara persentil ke-5 sampai ke-85 berdasarkan grafik CDC tahun 2000 untuk IMT
pada laki-laki usia 2 sampai 20 tahun. d. Gizi kurang adalah nilai IMT kurang dari persentil ke-5
berdasarkan grafik CDC tahun 2000 untuk IMT pada laki- laki usia 2 sampai 20 tahun.
4. Tingkat maturitas seksual adalah penilaian maturitas seksual dengan mengukur panjang penis dan volume testis.
Universitas Sumatera Utara
5. Panjang penis adalah rerata dari jarak antara simpisis pubis sampai ujung glans penis dalam satuan cm yang diukur
sebanyak tiga kali. 6. Volume testis adalah hasil dari pengukuran besar testis dengan
menggunakan Orchidometer dalam satuan mL.
3.11. Pengolahan dan Analisis Data
Data diolah dengan menggunakan Microsoft Excell 2007 dan SPSS versi 15.0. Interval Kepercayaan IK yang digunakan adalah 95
dan batas kemaknaan P0.05. Untuk menilai hubungan antara IMT dengan tingkat maturitas seksual digunakan uji korelasi Pearson.
Untuk menilai perbedaan tingkat maturitas seksual antara kelompok obesitasgizi lebih dengan gizi normal dilakukan uji t independen.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4. HASIL
4.1. Data Demografik dan Karakteristik Subyek
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 050707 Desa Telaga Jernih, SMP Swasta Maju, dan SMP Swasta Muhammadyah I, Kecamatan
Secanggang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kecamatan Secanggang adalah 223.27 km
2
yang terdiri dari 15 desa kelurahan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik BPS tahun
2005, Kecamatan Secanggang memiliki jumlah penduduk 63 820 jiwa. Kecamatan Secanggang memiliki 32 SD dengan jumlah siswa 6 079
orang dan 4 SMP dengan jumlah siswa 374 orang.
22
Populasi terjangkau berjumlah 167 orang remaja laki-laki yang terdiri dari 102 orang siswa SD dan 68 orang siswa SMP. Empat puluh
delapan orang 28.7 menderita gizi kurang, 10 orang 8.7 siswa menolak dilakukan pemeriksaan klinik, dan 1 orang 0.6 siswa
menderita pembengkakan pada skrotum. Sebanyak 108 orang 64.7 remaja laki-laki memenuhi kriteria yang terdiri dari 64 orang siswa SD
dan 44 orang siswa SMP. Karakteristik dasar subyek penelitian seperti pada tabel 4.1.
19
Universitas Sumatera Utara