r. kurtosis r. Uji Asumsi Model

Dari tabel IV.13 terlihat adanya outliers pada data observasi ke-77, 16, 66, dan 67 yang memiliki nilai mahalanobis distance yang lebih besar dari 43.802 yakni memiliki nilai mahalanobis distance square sebesar 82.017, 82.017, 55.159 dan 50.343 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat multivariate outliers. Jika terjadi multivariate outliers, maka sebaiknya data observasi yang mengalami outliers dikeluarkan dari analisis selanjutnya Ghozali, 2005 : 228. Tetapi karena setelah pengujian dengan mengeluarkan atau menghapus outlier sampelnya, sampel yang tersisa tidak dapat mengukur hubungan antar variabelnya. Selain semakin memperburuk angka estimasi regression weight-nya juga akan memperbesar tingkat nilai ketidaksignifikan-nya. Sehingga dalam penelitian ini tidak mengeluarkan atau menghapus outliers dan tetap menggunakan sampel sebanyak 180 responden.

3. Uji Goodness of Fit Analisis Kesesuaian Model

Sebelum melakukan teknik pengujian hipotesis, langkah yang pertama adalah menilai kesesuaian goodness of fit. Kriteria penilaian untuk goodness of fit pada model tertera pada tabel IV.14. Sementara itu, kriteria untuk uji hipotesis adalah hipotesis mengenai hubungan kausal dalam mo del akan diterima jika mempunyai nilai C.r ≥ t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 adalah 1,96 Tabel IV.14 Kriteria Goodness of Fit Goodness of Fit indeks Nilai yang Diharapkan Hasil Evaluasi X - Chi Square Diharapkan rendah 260.149 Buruk CMINdf ≤ 5 1.782 Baik RMR Diharapkan rendah 0.037 Baik GFI ≥ 0,90 0.871 Marginal AGFI ≥ 0,90 0.833 Marginal TLI ≥ 0,90 0.928 Baik CFI ≥ 0,90 0.938 Baik RMSEA ≤ 0,08 0.066 Baik Sumber data : data primer yang diolah 2010 Pada tabel IV.14 dapat dilihat bahwa meskipun berdasarkan analisis terhadap goodness of fit secara umum menunjukkan bahwa model pengukuran yang digunakan atau Goodness of Fit indeks secara keseluruhan sudah baik kecuali nilai X 2 -chi square sebesar 260.149 yang merupakan kriteria buruk karena nilai X 2 -chi square sebesar 260.149 adalah tinggi sehingga belum layak untuk dilakukan analisis berikutnya. Untuk dapat melanjutkan analisis berikutnya dengan nilai X 2 -chi square sebesar pada tabel IV.14 di atas, maka peneliti menggunakan referensi dari penelitian yang dilakukan oleh Rui Sousa et al, 2006. Penelitian tersebut mengkaji hubungan antara service quality dan loyalty dengan jumlah sampel 5492 responden, dimana hasil Model Fit Indices dalam penelitian Rui Sousa et al, 2006 dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut : 2 a Overall Sample : χ 2 = 440,3 , df : 19; NFI : 0,964 Bentler and Bonnet, 1980; CFI : 0,966 Bentler, 1990; NNFI Bentler and Bonett, 1980 = 0,950; RAMSEA Steiger and Lind, 1980 = 0,065 90 Confidence Interval = [0.060; 0.071]. b High DFI Subgroup: χ 2 = 253.5, df = 19; NFI = 0.962; CFI=0.965; NNFI = 0.948; RMSEA = 0.068 90 Confidence Interval=[0.061; 0.076]. c Low DFI Subgroup: χ 2 = 212.2, df = 19; NFI = 0.963; CFI=0.966; NNFI = 0.950; RMSEA = 0.063 90 Confidence Interval=[0.055; 0.071]. Dari hasil Model Fit Indices pada penelitian Rui Sousa et al, 2006 tersebut terlihat bahwa nilai X 2 -chi square dari keseluruhan sampel adalah sebesar 440,3 atau lebih besar dari nilai X 2 -chi square pada penelitian ini yaitu sebesar 260.149. Dengan menggunakan referensi dari penelitian Rui Sousa et al, 2006 tersebut maka peneliti memutuskan untuk dapat dilakukan uji analisis berikutnya.

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Koefisien Jalur

Setelah uji goodness of fit dapat terpenuhi atas model struktural yang diestimasikan, selanjutnya analisis terhadap hubungan-hubungan structural model pengujian hipotesis dapat dilakukan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi hubungan kausalitas atas konstruk dalam model yang didasarkan pada nilai C.R z- hitung. Kemudian, dengan melihat standardized structural path coefficients dari setiap hipotesis terutama pada kesesuaian arah hubungan path dengan arah hubungan yang telah dihipotesiskan sebelumnya. Jika arah hubungan sesuai dengan yang dihipotesiskan dan nilai critical ratio- nya juga memenuhi persyaratan maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diuji terbukti. Tabel IV.16 berikut menunjukkan hipotesis dari hasil analisis menggunakan AMOS 7.0. Tabel IV. 15 Regresion Weights Hipotesis Hubungan Estimate S.E. C.R. P H1 CS --- PF + 0.043 0.081 0.525 0.599 H2 CS --- SQ + 0.723 0.111 6.505 H3 CL --- CS + 0.983 0.350 2.809 0.005 H4 CL --- PF - 0.115 0.105 1.095 0.274 H5 CL --- SQ + -0.142 0.305 -0.467 0.641 Sumber : data primer yang diolah 2010 Dari tabel IV.16 dapat dilihat bahwa pengaruh variabel service quality terhadap customer satisfaction dan service quality terhadap customer loyalty adalah signifikan pada probabilitas P 0,05 karena mempunyai nilai C. r lebih besar dari t tabel yaitu 1,96. Kemudian, pengaruh price fairness terhadap customer satisfaction, customer satisfaction terhadap customer loyalty dan price fairness terhadap customer loyalty, tidak signifikan karena mempunyai nilai C. r yang lebih kecil dari t tabel 1,96 dan P 0,05.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Image dan E-Service Quality Terhadap Customer Satisfaction Bukalapak: (Studi Kasus Pada Pelanggan Bukalapak)

44 292 167

PENGARUH SERVICE QUALITY PADA CUSTOMER LOYALTY YANG DIMEDIASI OLEH CORPORATE IMAGE, CUSTOMER SATISFACTION, DAN TRUST

1 3 93

Pengaruh Service Environment, Food Quality, dan Price pada Customer Loyalty: Satisfaction Sebagai Variabel Mediasi.

0 0 29

Pengaruh Product Quality, Service Quality dan Price Fairness terhadap Customer Loyalty: Customer Satisfaction sebagai Variabel Mediasi (Studi Kasus: Nasabah Kredit PT. Bank Bumi Arta Tbk, Cabang Bandung).

0 1 19

PENGARUH SERVICE QUALITY PADA CUSTOMER LOYALTY YANG DIMEDIASI OLEH CUSTOMER SATISFACTION (Studi Pada Konsumen Toko Daniek Jilbab di PGS Surakarta).

0 0 16

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI (Studi pada Nasabah BRI Cabang Karanganyar).

0 0 17

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY DAN PRODUCT QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN MEDIASI PERCEIVED VALUE DAN CUSTOMER SATISFACTION (Studi Kasus Pada Pelanggan Skincare ELLA di Surakarta).

0 0 14

Analisa Pengaruh Service Quality, Price, Dan Customer Relationship Terhadap Customer Loyalty Dengan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening Di Rumah Makan Taman Handayanisurabaya | Sutanto | Jurnal Strategi Pemasaran 483 861 1 SM

0 0 9

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN CUSTOMER SATISFACTION DAN AIRLINE IMAGE SEBAGAI PEMEDIASI (Survei pada Pengguna Jasa Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia Airline di Kota Surakarta dan DIY)

0 0 18

Pengaruh Service Quality, Trust dan Corporate Image Terhadap Customer Loyalty: Customer Satisfaction Sebagai Variabel - Repository UNTAR

0 18 450