2. Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah instrumen penelitian benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan. Uji
validitas akan menunjukkan sejauh mana perbedaan antara data responden diperoleh dengan pengukuran. Uji validitas menggunakan
alat uji Confirmatory Factor Analysis dengan bantuan SPSS for windows versi 12. Menurut Hair et al. 1998 factor loading tiap item
pertanyaan harus lebih besar dari 0,40.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan guna mengetahui tingkat konsistensi instrumen-instrumen yang diukur. Reliabilitas merupakan syarat untuk
tercapainya validitas suatu kuesioner dengan tujuan tertentu. Untuk menguji reliabilitas digunakan alat ukur Cronbach Alpha dengan
bantuan SPSS for windows versi 12. Semakin dekat dengan koefisien keandalan dengan 1 semakin baik. Secara umum nilai cronbach alpha
kurang dari 0,6 dianggap buruk, bila nilai cronbach alpha dalam kisaran 0,7 bisa diterima sedang nilai cronbach alpha lebih dari 0,8
adalah baik Sekaran, 2006.
3. Uji Asumsi Model
a. Uji Normalitas
Nilai statistik untuk menguji normalitas disebut z value Critical Ratio atau CR pada output AMOS 7.0 dari ukuran skewness dan kurtosis
sebaran data. Bila nilai CR lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data normal.
b. Uji Outliers
Dalam analisis multivariate adanya outliers dapat diuji dengan statistic chi square x
2
terhadap nilai mahalanobis distance squared pada tingkat signifikansi 0,001 dengan degree of freedom sejumlah konstruk
yang digunakan dalam penelitian Ferdinand, 2002
c. Uji Multikolinieritas
Ada tidaknya multikolinieritas dalam sebuah kombinasi variabel dapat dilihat melalui matrik korelasi antar variabel laten independen. Nilai
korelasi tidak boleh melebihi batas 0,9 sementara nilai yang melebihi 0,8 dapat menjadi indikasi adanya multikolinieritas Ghozali, 2006.
Ferdinand 2006:105 menyebutkan bahwa dalam program AMOS, program SEM ini akan segera memberikan warning bila ternyata
matriks kovariannya
menunjukkan adanya
singularitas atau
multikolinieritas.
4. Pengujian Hipotesis
Langkah selanjutnya setelah model dinyatakan fit, atau diterima secara statistik adalah melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan AMOS 7.0