Untuk probabilitas berdasarkan tabel di atas, bahwa untuk variabel Tingkat Kemiskinan dengan nilai signifikan 0,528, Angka Melek Huruf AMH dengan
nilai signifikan 0,765, Inflasi dengan nilai signifikan 0,056 dan Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai signifikan 0,111 memiliki nilai di atas α= 0,05, yang
artinya bahwa variabel-variabel tersebut terdistribusi dengan normal.
4.3.3.2 Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali 2005:91, “Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas indepe nden”. Adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance
value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi
multikolinearitas. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 ANGKA MELEK HURUF
,698 1,432
INFLASI ,216
4,624 PERTUMBUHAN
EKONOMI ,230
4,352 a. Dependent Variable: TINGKAT KEMISKINAN
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
tolerance value lebih kecil dari 0,1. Jadi dapat disimpulkan, bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil analisis, didapat nilai VIF untuk
variabel Angka Melek Huruf adalah 1,432 10 dan nilai tolerance sebesar 0,698 0,1, Nilai VIF untuk variabel Inflasi adalah 4,624 10 dan nilai tolerance
sebesar 0,216 0.1. Nilai VIF untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi adalah 4,352 10 dan nilai tolerance sebesar 0.230 0,1. Maka hasil uji ini dapat
disimpulkan, bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos
uji gejala multikolinearitas. 4.3.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005:105, “Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara meregres seluruh variabel independen dengan nilai absolut residual abresid sebagai
variabel dependennya. Jika signifikan 0,05 maka Ha diterima ada heteroskedastisitas dan jika signifikan 0,05 maka Ho
diterima tidak ada heteroskedastisitas.
Dari tabel 4.8 kita dapat melihat, bahwa nilai signifikansi untuk variabel Angka Melek Huruf adalah 0,206 0.05, nilai signifikansi untuk variabel Inflasi
adalah 0,602 0.05, dan nilai signifikan untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
adalah 0,593 0.05. Dari hasil ini maka Ho diterima karena dapat disimpulkan, bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena variabel independennya
memiliki signifikan lebih besar dari 0,05.
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
44,533 32,780
1,359 ,196
ANGKA MELEK HURUF
-,449 ,338
-,378 -1,325
,206 INFLASI
-,014 ,026
-,273 -,533
,602 PERTUMBUHAN
EKONOMI ,062
,113 ,272
,548 ,593
4.3.3.4 Uji Autokorelasi