berusia 15 tahun ke atas yang bekerja sebagai buruh atau karyawan, sebesar 21,28 adalah penduduk yang bekerja sebagai pekerja keluarga, penduduk yang
berusaha sendiri yaitu 15,76, penduduk yang bekerja dibantu anggota keluarga mencapai 15,46. Hanya 3,44 penduduk Sumatera Utara yang berusaha dengan
mempekerjakan buruh tetapkaryawan. Berdasarkan lapangan usaha, penduduk Sumatera Utara yang terbanyak
adalah di sektor pertanian perkebunan, perikanan dan peternakan, yaitu 43,45, kemudian diikuti di sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 18,94, jasa
kemasyarakatan yaitu 16,16, bekerja di sektor industri hanya sekitar 7,11, selebihnya bekerja disektor penggalian dan pertambangan, sektor listrik, gas dan
air minum, bangunan, angkutan dan komunikasi dan sektor keuangan.
4.2 Analisis dan Pembahasan
4.2.1 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Sumatera Utara
Kemiskinan merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek karena berkaitan dengan pendapatan yang rendah, buta huruf, derajat kesehatan yang
rendah dan ketidaksamaan derajat antar jenis kelamin, serta buruknya lingkungan hidup Word Bank, 2004. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas
ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani
kehidupan secara bermartabat. Oleh karena itu, pemerintah sangat berupaya keras untuk mengatasi permasalahan kemiskinan tersebut, sehingga pembangunan
dilakukan secara terus-menerus termasuk dalam menentukan batas ukur untuk
Universitas Sumatera Utara
mengenali siapa si miskin tersebut. Berikut disajikan data tingkat kemiskinan yang terjadi di Propinsi Sumatera Utara tahun 1996-2013.
Tabel 4.2 Tingkat Kemiskinan Sumatera Utara Tahun 1996-2013
Tahun Tingkat Kemiskinan
1996 10,92
1997 16,01
1998 30,80
1999 16,70
2000 18,41
2001 18,20
2002 15,84
2003 15,89
2004 14,93
2005 14,68
2006 15,66
2007 13,90
2008 12,55
2009 11,51
2010 11,31
2011 11,33
2012 10,41
2013 10,39
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
Dari tabel 4.2. tingkat kemiskinan di Sumatera Utara menunjukan adanya fluktasi pertambahan tingkat kemiskinan di Sumatera Utara dari Tahun 1996
– 2013. Kenaikan secara drastis jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara terjadi
pada tahun 1998, yang pada saat itu terjadi awal krisis ekonomi di Indonesia. Pada tahun 1998 jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara sebanyak 3.550 jiwa atau
sebesar 30,80, angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun 1997 dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 1.836 jiwa atau sebesar 16,01.
Namun setelah
Universitas Sumatera Utara
terjadinya perbaikan ekonomi pada tahun-tahun berikutnya dapat kita lihat bahwa tingkat kemiskinan di Sumatera Utara sudah kembali mengalami penurunan di tahun
2007 sampai tahun 2013.
4.2.2 Perkembangan Angka Melek Huruf Sumatera Utara