21
2.3.3 Keterkaitan Pertanian dengan Industri Pengolahan
Sektor pertanian memiliki nilai permintaan antara lebih besar dibandingkan permintan akhirnya artinya output sektor pertanian lebih banyak digunakan
sebagai input pada sektor lainnya untuk diproses lebih lanjut daripada langsung dikonsumsi oleh konsumen, sedangkan sektor industri pengolahan memiliki
permintaan antara lebih kecil yaitu dibandingkan permintaan akhir hal tersebut menjelaskan output dari sektor industri pengolahan lebih banyak menjadi
konsumsi akhir daripada menjadi input sektor lain untuk diperoleh lebih lanjut. Hasil analisis distribusi pengeluaran konsumsi rumah tangga menunjukkan bahwa
sektor pertanian memiliki permintaan output yang lebih kecil dibandingkan sektor industri pengolahan sebagai sebagai konsumsi akhir oleh rumah tangga dan
lembaga swasta. Nilai ekspor juga menunjukkan bahwa sektor pertanian dan industry pengoalahan lebih banyak mengekspor output.
2.3.4 Pertanian sebagai Sektor Pemimpin
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan dalam perkembangan perekonomian di Indonesia. Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman pangan,
subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan, dan subsektor kehutanan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam
pendapatan masyarakat di Indonesaia karena mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Pentingnya pertanian dalam perekonomian nasional tidak hanya diukur
darikontribusinya terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB atau pendapatan nasional, kesempatan kerja, sumber devisa Negara, tetapi potensinya
Universitas Sumatera Utara
22 juga dilihat sebagai motor penggerak pertumbuhan output dan divesifikasi
produksi ekonomi lain. Oleh karena itu, sektor pertanian dijadikan sebagai sektor pemimpin leading sector bagi sektor-sektor lainnya Tambunan,2003 dalam
Emhar et al,2014. Simatupang dan Syafa’at 2000 mengatakan ada lima syarat yang dilihat sebagai
kriteria dalam menevaluasi pertanian sebagai sektor kunci perekonomian nasional yaitu :
1. Strategis, yaitu berarti kontribusinya besar dalam mewujudkan sasaran dan
tujuan dari pembangunan nasional, seperti pertumbuhan ekonomi PDB, kesempatan kerja, peningkatan devisa Negara, pembangunan ekonomi daerah
dsb. 2.
Tangguh, berarti unggul dalam bersaing baik dalam maupun luar negri, dan harus memiliki keunggulan kompetitif berbasis pada kemampuan sendiri
domestic dan dapat menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan strategis social,ekonomi,politik dan alam.
3. Artikulatif, pertanian sebagai sekto andalan harus dapat menjadi dinamisator
dan fasilitator bagi pertumbuhan output sektor-sektor ekonomi lainnya dalam spectrum yg luas.
4. Progresif, yaitu sektor ekonomi dapat tumbuh secara berkelanjutan dan dapat
menjadi motor pertumbuhan bagi perekonomian nasional. 5.
Responsif, yang berarti pertanian sebagai sektor andalan mampu meberi respon yg cepat dan besar terhadap setiap kebijakan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
23
2.4. Teori Pembangunan Pertanian