Analisis dan Evaluasi Rencana Sampling Penerimaan

E. Karakteristik porocity kertas rokok Nilai Cp = 0,479, menunjukkan bahwa process capability tergolong rendah rendah untuk memenuhi spesifikasi porocity yaitu dalam batasan 25,0-29,0 mlmnt. Nilai C pk = C pu = 0,818, yang menunjukkan bahwa proses yang berjalan tidak mampu memenuhi Upper Spesification Level USL dalam memproduksi kertas rokok karena berada pada kriteria C pk 1.

6.3. Analisis dan Evaluasi Rencana Sampling Penerimaan

Penggunaan acceptance sampling plans untuk karakteristik mutu basis weight, citrate, opacity, brightness, dan porocity, dengan menggunakan MIL-STD 1916 dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Penentuan Acceptance Sampling Plans No Jenis Pengujian Jenis Pemeriksaan Keterangan Keputusan Normal CL VL n v K F Tabel QU QL F 1 Basis Weight A IV 29 2,4 0,193 1,356 1,444 0,357 1,356 ≥ 2,40 1,444 ≥ 2,40 0,357 ≤ 0,193 Ditolak 2 Citrate A IV 29 2,4 0,193 1,867 1,467 0,300 1,867 ≥ 2,40 1,467 ≥ 2,40 0,300 ≤ 0,193 Ditolak 3 Opacity A IV 29 2,4 0,193 1,706 2,118 0,262 1,706 ≥ 2,40 2,118 ≥ 2,40 0,262 ≤ 0,193 Ditolak 4 Brightness A IV 29 2,4 0,193 2,219 2,012 0,236 2,219 ≥ 2,40 2,012 ≥ 2,40 0,236 ≤ 0,193 Ditolak 5 Porosity A IV 29 2,4 0,193 1,380 1,925 0,303 1,380 ≥ 2,40 1,925 ≥ 2,40 0,303 ≤ 0,193 Ditolak Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 6.3. dapat dilihat bahwa: a. Rencana Sampling untuk basis weight. Setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot ditolak . Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasi VL satu tingkat ke kiri yaitu menjadi VL-V. Perpindahan ini dilakukan sesuai dengan aturan prosedur pengalihan pemerikasaan. Perpindahan tingkat pemeriksaan normal ke ketat tightened dilakukan karena penyebab dari penyimpangan karakteristik mutu sudah ditentukan, dan dari kegiatan pemerikasaan yang dilakukan lot yang diperiksa ditolak karena tidak memenuhi syarat pengujian berdasarkan MIL- STD 1916 sehingga karakteristik proses dapat menghindari kesalahan produksi atau pengurangan material dalam proses yang sedang berlangsung agar didapatkan hasil yang lebih baik. b. Rencana Sampling untuk citrate. Setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot ditolak . Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasi VL satu tingkat ke kiri yaitu VL-V. Perpindahan ini dilakukan sesuai dengan aturan prosedur pengalihan pemerikasaan. Perpindahan tingkat pemeriksaan normal ke ketat tightened dilakukan karena penyebab dari penyimpangan karakteristik mutu sudah ditentukan, dan dari kegiatan pemerikasaan yang dilakukan lot yang diperiksa ditolak karena tidak memenuhi syarat pengujian berdasarkan MIL- STD 1916 sehingga karakteristik proses dapat menghindari kesalahan Universitas Sumatera Utara produksi atau pengurangan material dalam proses yang sedang berlangsung agar didapatkan hasil yang lebih baik. c. Rencana Sampling untuk opacity Setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot ditolak . Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasi VL satu tingkat ke kiri yaitu VL-V. Perpindahan ini dilakukan sesuai dengan aturan prosedur pengalihan pemerikasaan. Perpindahan tingkat pemeriksaan normal ke ketat tightened dilakukan karena penyebab dari penyimpangan karakteristik mutu sudah ditentukan, dan dari kegiatan pemerikasaan yang dilakukan lot yang diperiksa ditolak karena tidak memenuhi syarat pengujian berdasarkan MIL- STD 1916 sehingga karakteristik proses dapat menghindari kesalahan produksi atau pengurangan material dalam proses yang sedang berlangsung agar didapatkan hasil yang lebih baik. d. Rencana Sampling untuk brightnes. Setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot ditolak . Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasi VL satu tingkat ke kiri yaitu VL-V. Perpindahan ini dilakukan sesuai dengan aturan prosedur pengalihan pemerikasaan. Perpindahan tingkat pemeriksaan normal ke ketat tightened dilakukan karena penyebab dari penyimpangan karakteristik mutu sudah ditentukan, dan dari kegiatan pemerikasaan yang dilakukan lot yang diperiksa ditolak karena tidak memenuhi syarat pengujian berdasarkan MIL- Universitas Sumatera Utara STD 1916 sehingga karakteristik proses dapat menghindari kesalahan produksi atau pengurangan material dalam proses yang sedang berlangsung agar didapatkan hasil yang lebih baik. e. Rencana Sampling untuk porocity Setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot ditolak . Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasi VL satu tingkat ke kiri yaitu VL-V. Perpindahan ini dilakukan sesuai dengan aturan prosedur pengalihan pemerikasaan. Perpindahan tingkat pemeriksaan normal ke ketat tightened dilakukan karena penyebab dari penyimpangan karakteristik mutu sudah ditentukan, dan dari kegiatan pemerikasaan yang dilakukan lot yang diperiksa ditolak karena tidak memenuhi syarat pengujian berdasarkan MIL- STD 1916 sehingga karakteristik proses dapat menghindari kesalahan produksi atau pengurangan material dalam proses yang sedang berlangsung agar didapatkan hasil yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN