atau chance cause yang sudah melekat pada proses, dan penyebab khusus assignable cause atau special cause.
Sementara itu, untuk menentukan apakah proses berada dalam pengendalian, pengendalian proses statistik menggunakan alat yang disebut peta pengendali
control chart yang merupakan gambar sederhana dengan tiga garis, dimana garis tengah yang disebut garis pusat center line merupakan target nilai pada beberapa
kasus, dan kedua garis lainnya merupakan batas kendali pengendali atas dan batas pengendali bawah.
3.2.1. Peta Control Control Chart
Peta kontrol merupakan penggambaran secara visual mengenai mutu produk. Peta pengendali contro chart tersebut memisahkan penyebab
penyimpangan menjadi penyebab umum dan penyebab khusus melalui batas pengendalian. Peta control tersebut juga digunakan untuk mengandalkan
perbaikan kualitas proses, menentukan kemampuan proses, membantu menentukan spesifikasi-spesifikasi yang efektif, menentukan kapan proses dapat
dijalankan sendiri, dan kapan dibuat penyesuaian, dan menemukan penyebab dari tidak diterimanya standar kualitas tersebut
5
- Mencapai suatu keadaan terkendali secara statistik, dimana semua nilai rata-
rata dan range dari sebuah sub grup sampel berada dalam batas-batas pengendalian, sehingga variasi penyebab khusus tidak ada lagi dalam proses.
. Pada dasarnya control chart digunakan untuk:
5
Ibid, hal 75.
Universitas Sumatera Utara
- Memonitor proses secara kontinu sepanjang proses berjalan
- Memonitor kemampuan proses process capability dengan cara menentukan
indeks capability dengan batas-batas kendali yang sudah dalam pengendalian. Peta kendali dapat dibagi atas dua tipe umum, yaitu:
1. Peta kendali atribut sifat, digunakan apabila karakteristik mutu tidak dapat
dinyatakan secara numerik. Peta kendali atribut dapat dibagi atas peta p, np, u dan c
6
a. Peta control p adalah salah satu peta yang paling luas penggunaannya. Peta
control p, yaitu perbandingan antara banyaknya cacat dengan semuapengamatan. Ini dapat digunakan untuk karakteristik kualitas yang
dapat diamati hanya atribut, yaitu setiap produk hanya diklarifikasi sebagai “diterima” atau “ditolak”.
:
CL =
∑ ∑
= =
=
k i
i k
i i
i
n p
n p
1 1
LCL
i
=
i
n p
p p
1 −
+
dan UCL
i
=
i
n p
p p
1 _
−
b. Peta kendali c yaitu peta kendali jumlah ketidaksesuaian number of
nonconformities atau kecacatan dalam sampel berukuran konstan. Peta ini dirancang untuk mempelajari banyaknya cacat atau ketidaksesuaian yang
diamati dari bagian tak sesuai.
6
Montgomery d. C., Introduction to Statistical Quality Control, 2
th
Edition, John Wiley Sons, Inc. Canada, 1985, hal 145.
Universitas Sumatera Utara
CL =
k p
c
k i
i
∑
=
=
1
UCLc =
c c
3 +
dan LCL
c
=
c c
3 −
c. Peta kendali u yaitu peta kendali untuk menggambarkan banyaknya
ketidaksesuaian dalam suatu unit sampel dan dapat dipergunakan untuk ukuran sampel tidak konstannumber of nonconformities per unit.
∑ ∑
= =
=
n i
i n
i i
n c
u
1 1
n u
u LCL
atau n
u u
UCL
u u
3 3
− =
+ =
d. Peta kendali np yaitu peta kendali jumlah bagian yang ditolak number of
nonconforming items.
np
o =
n k
p
k i
i
.
1
∑
=
UCL
np
= nUCL
p
= np + 3 1
p np
− LCL
np
= nLCL
p
= np - 3 1
p np
− 2.
Peta kendali variabel, digunakan apabila karakteristik mutu dapat diulur dan dinyatakan dalam bilangan. Peta kendali variabel dapat dibagi atas :
a. Peta kendali
X
dan R
Universitas Sumatera Utara
Pengendali rata-rata
X
proses tingkat kualitas biasanya dengan peta kendali
X
. Variabilitas atau pemencaran proses dapat dikendalikan dengan peta kendali atau rentang yang disebut peta R.
b. Peta kendali
X
dan s Perbandingan rata-rata
X
dengan data awal dikendalikan dengan peta s. c.
Peta kendali m
X
, mR. Perhitungan rata-rata dan range secara berkelompok digunakan peta
kendali m
X
, mR. d.
Peta kendali
X
, mR merupakan peta kendali yang bersifat individual, dengan ukuran sampel yang digunakan adalah n = 1. Digunakan apabila
data bersifat individual. Untuk mengendalikan mutu pada perusahaan ini, penulis menggunakan peta
kendali untuk variabel, yaitu peta
X
dan R, karena karakteristik mutu yang diamati adalah variabelnya.
Pada dasarnya control chart digunakan untuk: -
Mencapai suatu keadaan terkendali secara statistic, dimana semuai nilai rata- rata dan range dari sebuah sub grup sampel berada dalam batas-batas
pengendalian, sehingga variasipenyebab khusus tidak ada lagi dalam proses. -
Memonitor proses secara kontinu sepanjang proses berjalan -
Memonitor kemampuan proses proses capability dengan cara menentukan indeks capability dengan batas-batas kendali yang sudah dalam pengendalian.
Penggunaan peta kendali selalu memiliki ketiga unsure berikut ini: -
Garis tengah central line yaitu rata-rata dari semua sampel yang diteliti
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN