Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pasar bebas merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Dengan adanya globalisasi, para pelaku industri memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu bersaing dengan produk - produk dari negara lain. Terlebih sejak ACFTA ASEAN China Free Trade Assosiation diberlakukan, barang-barang dari China mulai membanjiri pasar Indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan produk yang menarik, namun juga harga yang ditawarkan sangat murah bila dibandingkan dengan produk - produk buatan Indonesia. Kerja sama negara-negara ASEAN dengan China ACFTA ini akan memberikan peluang atau kemudahan bagi Indonesia. Namun disisi lain akan memberikan dampak negatif, maka untuk menghadapi perdagangan bebas ini, setiap pelaku industri tanah air harus memperkuat daya saing guna menaikkan posisi tawar produk-produk lokal. Daya saing setiap industri dapat ditingkatkan dangan inovasi produk, dan perbaikan secara berkelanjutan agar mampu bertahan bahkan memenangkan persaingan dihati konsumen. Perbaikan yang dilakukan diantaranya dengan meningkatkan kualitas untuk meningkatkan kepercayaan dan memenuhi keinginan konsumen. Universitas Sumatera Utara Perusahaan harus dikelola dengan baik untuk menghasilkan produk dengan kualitas sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Oleh karena itu diperlukan suatu departemen quality control yang bertanggungjawab untuk mengendalikan dan menjaga kualitas produk agar memiliki daya saing menghadapi pasar yang semakin kompetitif. Manfaat yang diperoleh apabila perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas diantaranya adalah pangsa pasar yang lebih besar, peningkatan citra perusahaan. Metode ini sebelumnya sudah pernah digunakan dalam penelitan Khawarita Siregar dalam studi khasus di PT X. Studi ini menggunakan teknik pengendalian proses secara statistik untuk menekan variabilitas, mengendalikan proses dan menentukan rencana sampling penerimaan menggunakan acceptance sampling plans dari produk jenis pakan ternak. Dari hasil analisis didapat proses kapabilitas yang rendah karena kinerja operator, peralatan dan kondisi gudang. Dari penerimaan sampel lot, didapat dua karakteristik mutu yang ditolak yaitu kadar fosfor dan kadar kalsium. Sedangkan tiga lot lainnya diterima yaitu kadar protein, lemak dan serat. PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang melakukan kegiatan produksi kertas rokok dengan sistem produksi kontinu. Kertas rokok yang diproduksi sesuai dengan permintaan konsumen dan telah memiliki standart kualitas kertas rokok. Namun dalam proses produksinya, perusahaan masih mendapati variasi karakteristik mutu produk dari yang telah ditetapkan. Dengan adanya variasi karakteristik mutu tersebut, mengakibatkan standart mutu produk yang dihasilkan akan menurun. Universitas Sumatera Utara Proses pengendalian kualitas yang dilakukan di PT. XYZ meliputi pengendalian material baku raw material, pengendalian bahan dalam proses material in proses, pengendalian produk akhir end item dan pengendalian persediaan supplies in storage. Untuk mengendalikan kualitas produk selama proses produksi dapat dilakukan dengan process capability. Proses pengendalian ini dilakukan untuk mengurangi banyaknya variasi produk selama proses produksi, mempermudah mengawasi apakah proses dalam kondisi stabil, dan menentukan tindakan yang dilakukan apabila terjadi variasi. Untuk pengendalian produk akhir dilakukan dengan menggunakan acceptance sampling plans. Metode ini dipakai untuk menolak atau menerima suatu produk sebelum dikirim ke konsumen. Proses pengendalian ini dilakukan untuk mengurangi produk cacat akibat variasi selama proses produksi dan mencegah produk cacat terkirim kepada konsumen sehingga complain maupun return produk kembali dari konsumen.

1.2. Rumusan Masalah