Kajian Penelitian Terdahulu TINJAUAN

26 Prosedur tata cara penggunaan alat Sound Level Meter type Multifunction Environment Meter 4 in 1 CEM DT-8820 : 1. Tekan tombol “ON” pada alat sound level meter sesuaikan pada tombol kanan A kanan atas. 2. Pastikan tombol pengaturan decibel dB antara 50-100 pastikan tombol kanan bawah pada posisi fast. 3. Posisikan alat ukur setinggi telinga manusia yang ada ditempat kerja. Hindari terjadinya refleksi bunyi dari tubuh atau penghalang sumber bunyi. 4. Arahkan microfon alat ukur dengan sumber bunyi dengan kemiringan 70º - 80º dari sumber bunyi. 5. Baca display pada alat sound level meter, catat hasil pembacaan pada form kebisingan data lapangan.

2.5 Kajian Penelitian Terdahulu

Tinjauan terhadap penelitian sejenis terdahulu adalah pembanding ataupun referensi untuk menambah wawasan atau masukan dalam pengkajian penulisan ini. Penelitian yang dilakukan oleh Purba, B., 2013 dengan skripsinya yang berjudul “ Kajian Efektifitas Polisi Tidur Road Hump dalam Mereduksi Kecepatan Lalu Lintas Studi Kasus : Jalan Bhayangkara dan Jalan Karya Medan .” Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas polisi tidur road humps dalam mereduksi kecepatan lalu lintas pada kondisi nyata di lapangan ditinjau dari hasil kecepatan rata-rata yang dihasilkan kendaraan saat berlalu lintas pada ruas jalan terdapat polisi tidur atau yang tidak terdapat polisi tidur. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 27 1. Pemasangan fasilitas polisi tidur road humps pada jalan Karya adalah lebih efektif karena dapat menghasilkan kecepatan rata-rata kendaraa n ≤ 8 kmjam. Sedangkan pada jalan Bhayangkara kurang efektif karena kecepatan rata-rata kendaraan masih lebih dari 8 kmjam. Hal tersebut terjadi karena masih banyak pengendara yang nekat menerobos, bahkan dengan kecepatan yang cukup tinggi lebih dari 25 kmjam. 2. Pemasangan fasilitas polisi tidur road humps pada jalan Bhayangkara dianggap kurang efektif mengurangi kecepatan, banyak kendaraan yang lewat tidak mengurangi kecepatan secara signifikan sehingga dihasilkan kecepatan rata-rata kendaraan lebih dari 8 kmjam. Penelitian yang dilakukan oleh Siregar, D. L. 2014 dengan skripsinya yang berjudul “ Jarak Optimal Jendulan Melintang Berseri dalam Mereduksi Kecepatan Lalu Lintas Studi Kasus : 8 Ruas Jalan di Kota Meda n.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetetahui jarak optimal jendulan melintang berseri dalam mereduksi kecepatan lalu lintas pada kondisi nyata dilapangan. Pada penelitian ini jenis road humps yang diteliti adalah speed bump dan subjek penelitian adalah mobil penumpang dengan mengambil 30 sampel kendaraan pada setiap ruas jalan. Pengumpulan data kecepatan menggunakan metode kecepatan setempat dengan memakai alat speed gun. dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Jarak optimal antar spasi jendulan melintang speed bump berseri delapan ruas jalan di kota medan berada pada 33,77m-61,33m, dimana batas kecepatan kendaraan adalah 20-30 kmjam. Universitas Sumatera Utara 28 2. Sesuai dengan fungsi jendulan melintang yaitu sebagai alat pengendali kecepatan lalu lintas untuk menurunkan kecepatan pada daerah yang memiliki kondisi geometric atau tata guna lahan yang menguntungkan sampai 40, jendulan melintang pada penelitian ini tidak efektif dalam menurunkan kecepatan kendaraan. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh, diamana rata-rata penurunan kecepatan kendaraan terbesar adalah 28 40 untuk jalan M. Nawi Harahap, Karya Bakti,dan Cik Di Tiro. 3. Terdapat perbedaan antara kecepatan normal dengan kecepatan ketika melewati jendulan melintang road humps berseri, kecepatan kendaraan akan berkurang pada saat mulai mendekati jendulan melintang road humps. Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu, dimana perhitungan kecepatan dan tingkat kebisingan lalulintas berdasarkan jenis road humps yaitu, jenis speed bump dan rumble strips. Perhitungan kecepatan pada penelitian ini juga menggunakan metode kecepatan setempat dengan memakai alat speed gun. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang