51
4.3 Analisa Data
Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini mencakup tiga tahap yaitu analisa perbandingan jenis road humps, analisa model pengaruh jenis road humps
terhadap kecepatan dan tingkat kebisingan lalu lintas dan analisa hubungan kecepatan dan tingkat kebisingan lalu lintas
4.3.1 Perbandingan Jenis Road humps
Setelah data kecepatan kendaraan dan tingkat kebisingan didapat dari pengukuran dilapangan pada lokasi speed bump dan rumble strips. kemudian kedua
jenis road humps tersebut diperbandingkan untuk perubahan kecepatan dan tingkat kebisingan pada 4 area pengamatan.
1. Speed Bump
Dari data yang didapat pada hasil pengukuran 4 area pengamatan speed bump, dibuat tabel rekapitulasi untuk membandingkan hasil perubahan kecepatan
setempat dan tingkat kebisingan lalu lintas. a. Kecepatan Setempat
Perubahan persentase penurunan dan penambahan kecepatan setempat mobil penumpang pada 4 area pengamatan speed bump dapat dilihat pada Tabel 4.11
Tabel 4.11 Perubahan Presentase Kecepatan Setempat Mobil Penumpang Speed Bump
No. Lokasi
Perubahan Area 1- Area 2
Perubahan Area 2- Area 3
Perubahan Area 3- Area 4
1 Jl. Rumah Sakit Haji
-9.42 -3.47
-1.08 2
Jl. Tengku AmirHamzah -27.94
-10.42 2.75
3 Jl. Kapten Muslim
-14.19 -8.27
10.52 4
Jl. Abdullah Lubis -4.49
-5.56 7.18
5 Jl. Universitas
-40 -5.37
43.64 6
Jl.Dr.A. Sofian -20.96
-17.09 10.57
Universitas Sumatera Utara
52 Dengan melihat data hasil perhitungan pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa
kecepatan setempat mobil penumpang pada 4 area pengamatan menunjukkan reduksi yang berbeda. penurunan terbesar terjadi ketika kendaraan dari area 1 kecepatan
bebas menuju area 2 area perlambatan yang terletak di jalan universitas dengan penurunan kecepatan sebesar 40. Sedangkan penurunan kecepatan terbesar dari
area 2 ke area 3 terletak di jalan Dr. A. Sofian dengan penurunan kecepatan sebesar 17,09. Kemudian penurunan kecepatan dari area 3 menuju area 4 hanya terdapat
dijalan rumah sakit haji. Hal ini menujukkan bahwa kendaraan setelah melewati area 3 akan melakukan percepatan.
Sedangkan perubahan persentase penurunan dan penambahan kecepatan setempat sepeda motor pada 4 area pengamatan speed bump dapat dilihat pada
Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Perubahan Presentase Kecepatan Setempat Sepeda Motor Speed Bump
No. Lokasi
Perubahan 1-2 Perubahan 2-3
Perubahan 3-4 1
Jl. Rumah Sakit Haji -19.25
-6.79 10.81
2 Jl. Tengku AmirHamzah
-29.86 0.42
16.86 3
Jl. Kapten Muslim -16.01
-5.09 12.95
4 Jl. Abdullah Lubis
-11.71 2.40
1.50 5
Jl. Universitas -24.72
-11.25 31.63
6 Jl.Dr.A. Sofian
-30.68 -10.08
17.04 Dari tabel diatas perubahan penurunan kecepatan setempat sepeda motor
terbesar dari area 1 kecepatan bebas menuju area 2 perlambatan terdapat pada jalan Dr.A. Sofian sebesar 30,68 dan perubahan penurunan kecepatan dari area 2
area perlambatan menuju area 3 saat kendaraan melintas diatas speed bump terbesar terdapat pada jalan Universitas sebesar 11,25. Sedangkan kecepatan
kendaraan dari area 3 menuju area 4 terjadi penambahan kecepatan.
Universitas Sumatera Utara
53 Dari perubahan kecepatan setempat mobil penumpang dan sepeda motor
pada 4 area pengamatan diatas bahwa speed bump sangat efektif dalam menurunkan kecepatan kendaraan. Hal ini sesuai dengan fungsi dari road humps yaitu sebagai
alat pengendali kecepatan lalulintas untuk menurunkan kecepatan pada daerah yang memiliki geometrik atau tata guna lahan yang kurang menguntungkan sampai 40.
dimana rata- rata penurunan kecepatan hasil penelitian adalah 40. Dari persentase penurunan kecepatan kendaraan diatas, dapat dilihat juga
bahwa speed bump dengan karakteristik yang berbeda akan menghasilkan persentase penurunan kecepatan yang berbeda. Sebagai contoh adalah speed bump dengan lebar
bawah 50 cm yang terletak di jalan Tengku Amir Hamzah dan jalan Kapten Muslim. Semakin tinggi elevasi speed bump tersebut, maka persentase penurunan
kecepatannya semakin besar. Demikian juga speed bump yang terletak di jalan Universitas dan di jalan Dr. A. Sofian yang mempunyai lebar bawah 38 cm,
persentase penurunan kecepatannya semakin besar seiring dengan berkurangnya lebar speed bump tersebut. Selain itu dari data juga dapat dilihat bahwa untuk speed
bump dengan ketinggian yang sama tetapi dengan ukuran lebar yang berbeda juga menghasilkan peredaman yang berbeda. Semakin kecil lebar speed bump, semakin
besar persentase penurunan kecepatannya. b. Tingkat Kebisingan Lalu Lintas
Perubahan persentase penurunan dan penambahan tingkat kebisingan mobil penumpang pada 4 area pengamatan speed bump dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Universitas Sumatera Utara
54
Tabel 4.13 Perubahan Presentase Tingkat Kebisingan Mobil Penumpang Speed Bump
No. Lokasi
Perubahan 1-2 Perubahan 2-3
Perubahan 3-4 1
Jl. Rumah Sakit Haji 7.28
3.76 7.90
2 Jl. Tengku AmirHamzah
7.31 -12.72
16.78 3
Jl. Kapten Muslim -2.32
-10.14 18.36
4 Jl. Abdullah Lubis
3.97 -2.49
1.97 5
Jl. Universitas -4.69
7.54 -3.05
6 Jl.Dr.A. Sofian
-4.50 3.50
0.12 Dengan melihat data hasil perhitungan pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa
tingkat kebisingan mobil penumpang pada 4 area pengamatan menunjukkan adanya penurunan dan penambahan kebisingan. Dimana reduksi tingkat kebisingan terbesar
terjadi pada area 2 perlambatan menuju area 3 saat kendaraan melintas diatas speed bump sebesar 12,72 terdapat pada jalan Tengku Amir Hamzah. Sedangkan
di jalan Universitas, jalan Dr.A.Sofian dan jalan Rumah Sakit Haji justru terjadi penambahan kebisingan ketika kendaraan dari area 2 menuju area 3.
Sedangkan perubahan persentase penurunan dan penambahan tingakat kebisingan sepeda motor pada 4 area pengamatan speed bump dapat dilihat pada
Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Perubahan Presentase Tingkat Kebisingan Sepeda Motor Speed Bump
No. Lokasi
Perubahan 1-2 Perubahan 2-3
Perubahan 3-4 1
Jl. Rumah Sakit Haji 9.18
4.32 7.85
2 Jl. Tengku AmirHamzah
1.68 -12.87
23.99 3
Jl. Kapten Muslim -2.11
-10.64 18.43
4 Jl. Abdullah Lubis
6.89 -4.17
2.97 5
Jl. Universitas -1.73
10.65 0.48
6 Jl.Dr.A. Sofian
-2.58 6.68
1.48
Data perubahan tingkat kebisingan sepeda motor hampir sama dengan tingkat kebisingan mobil penumpang dimana reduksi terbesar terjadi pada area 1 menuju
Universitas Sumatera Utara
55 area 2 yang terdapat pada jalan Tengku Amir Hamzah. Sedangkan di jalan
Universitas, jalan Dr.A.Sofian dan jalan Rumah Sakit Haji justru terjadi penambahan kebisingan ketika kendaraan dari area 2 menuju area 3.
Dari perubahan tingkat kebisingan mobil penumpang dan sepeda motor pada 4 area pengamatan diatas bahwa speed bump selain bisa meruduksi kecepatan bisa
juga mereduksi tingkat kebisingan tetapi hanya terjadi pada jalan Tengku Amir Hamzah, jalan Kapten Muslim dan jalan Abdullah lubis.
Dari persentase penurunan kecepatan kendaraan diatas, dapat dilihat juga bahwa speed bump dengan karakteristik yang berbeda akan menghasilkan persentase
penurunan tingkat kebisingan yang berbeda. Sebagai contoh adalah speed bump dengan lebar bawah 50 cm yang terletak di jalan Tengku Amir Hamzah dan jalan
Kapten Muslim. Semakin tinggi elevasi speed bump tersebut, maka persentase penurunan kebisingannya semakin besar. Selain itu dari data juga dapat dilihat
bahwa speed bump yang terbuat dari bahan aspal lebih tinggi tingkat kebisingannya dari pada speed bump yang terbuat dari bahan karet.
Tingkat kebisingan yang terukur pada enam lokasi speed bump, telah melampaui baku tingkat kebisingan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48
Tahun 1996. Dimana pada enam lokasi tersebut terdapat lingkungan kegiatan seperti perumahan, mesjid, rumah sakit dan perkantoran.
2. Rumble Strips