66
4.3.3 Hubungan Kecepatan dan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas
Untuk menyatakan hubungan antara kecepatan dengan tingkat kebisingan digunakan analisis regresi linear. untuk Kecepatan setempat pada area 3 variabel x
dan tingkat kebisingan pada area 3 variabel y. Dan dicari juga koefisien determinasinya R
2
untuk mengetahui kekuatan hubungan linier antara kecepatan setempat dan tingkat kebisingan. Persamaan linier dan Koefisien determinasi yang
didapat adalah sebagai berikut: 1. Speed Bump
Untuk mobil penumpang didapat persamaan linier y = 1.103x + 49.39 dengan R² = 0,250. Persamaan linier tersebut dimuat dalam grafik 4.9.
Grafik 4.9. Grafik Hubungan Kecepatan dan Tingkat Kebisingan Pada Mobil Penumpang Speed Bump
Sedangkan untuk sepeda motor didapat persamaan linier y = -0.145 + 76.56 dengan R² = 0,010. Persamaan linier tersebut dimuat dalam grafik 4.10.
Universitas Sumatera Utara
67
Grafik 4.10. Grafik Hubungan Kecepatan dan Tingkat Kebisingan Pada Sepeda Motor Speed Bump
2. Rumble Strips Untuk mobil penumpang didapat persamaan linier y = -0,167x + 79.23
dengan R² = 0,046 Persamaan linier tersebut dimuat dalam grafik 4.11.
Grafik 4.11. Grafik Hubungan Kecepatan Dan Tingkat Kebisingan Pada Mobil Penumpang Rumble Strips
Sedangkan untuk sepeda motor didapat persamaan linier y = -0.120x + 77.71 dengan R² = 0,018. Persamaan linier tersebut dimuat dalam grafik 4.12.
Universitas Sumatera Utara
68
Grafik 4.12. Grafik Hubungan Kecepatan Dan Tingkat Kebisingan Pada Sepeda Motor Rumble Strips
4.3.4 Analisis Kondisi Lapangan
Berdasarkan hasil observasi dilapangan ternyata tingkat kebisingan terukur dilokasi penelitian telah melampaui standar baku tingkat kebisingan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996. Hal ini disebabkan oleh faktor pengendara yang tidak menurunkan kecepatan ketika akan melewati road
humps. Keduabelas jalan merupakan jalan kolektor, yaitu jalan yang melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, volume
sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Pemasangan fasilitas speed bump dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan kota
Medan dengan asumsi merupakan permintaan dari masyarakat setempat, seperti pada jalan Rumah Sakit Haji fasilitas speed bump dipasang depan mesjid Al-Furqon pada
jalan Tengku Amir Hamzah dipasang di depan restoran Lembur Kuring, jalan Kapten Muslim dipasang didepan Batalion Zipur, jalan Abdullah Lubis dipasang di depan
Universitas Sumatera Utara
69 mesjid Al-jihad, jalan Universitas dipasang di depan bank BTN dan jalan
Dr.A.Sofian dipasang didepan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Sedangkan pihak perhubungan tidak mengetahui adanya pemasangan fasilitas rumble strips, akan
tetapi mereka berpendapat bahwa fasilitas tersebut dipasang oleh pihak dinas pekerjaan umum. Fakta tersebut telah dikonfirmasi dengan pegawai instansi terkait
dengan asumsi sebagai upaya kepentingan keselamatan masyarakat. Tidak adanya bukti nyata berupa surat dari instansi terkait karena dianggap tidak tepat bila
menunjukkan surat kontrak antara instansi terkait dengan kontraktor pemenang tender untuk proyek pemasangan road humps di beberapa kecamatan kota Medan,
fasilitas speed bump dan rumble strips sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 3 Tahun 1994 Tentang Alat
Pengendali Pemakai Jalan. Dimensi dan material dari road humps yang dipasang pada ruas jalan lokasi
penelitian sesuai dengan standar road humps yang telah ditetapkan. Namun lama kelamaan dimensi road humps itu sendiri tidak sesuai lagi dengan standar dimensi
yang telah ditetapkan karena material road humps tersebut terbuat dari bahan karet rubber dan thermoplastik yang akan merata dengan jalan akibat dilintasi
terusmenerus oleh kendaraan. Hal tersebut mempengaruhi efektifitas road humps itu sendiri dalam mereduksi kecepatan lalu lintas, karena dinyatakan efektif apabila
sesaat melintasi road humps kecepatan rata-rata kendaraan menjadi ≤ 8 kmjam.
Universitas Sumatera Utara
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penurunan kecepatan pada speed bump lebih besar dari pada penurunan
kecepatan pada rumble strips, hal ini menunjukkan bahwa speed bump lebih efektif dalam mereduksi kecepatan dibandingkan rumble strips.
2. Tingkat kebisingan pada rumble strips lebih tinggi dari tingkat kebisingan pada speed bump, hal ini jelas menunjukkan bahwa rumble strips memang
dirancang untuk memberikan efek getaran maupun suara yang dapat menimbulkan
kebisingan sehingga
diharapkan dapat
meningkatkan kewaspadaan pada pengemudi.
3. Pengaruh road humps terhadap kecepatan dan tingkat kebisingan lalu lintas dipengaruhi oleh faktor kecepatan X
1
tinggi road humps X
2
dan lebar bawah road humps X
3
. model ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan di road humps Y adalah fungsi dari kecepatan, tinggi dan lebar bawah road
humps dengan membentuk persamaan regresi linear. a. Speed bump
mobil penumpang Y = 73,766
– 0,585 X
1
+ 0,534 X
2
+ 0,117 X
3
dengan R
2
= 0,904. sepeda motor
Y = 78,703 - 0,559 X
1
+ 0,316 X
2
+ 0,077 X
3
dengan R
2
= 0,939.
Universitas Sumatera Utara