Karakteristik Informan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

37

4.2 Karakteristik Informan

Busana merupakan kebutuhan biologis biological needs dan kebutuhan kebudayaan culture needs, bahkan saat ini sudah berkembang menjadi kebutuhan gaya hidup life style needs. Busana tidak hanya menjadi alat untuk melindungi tubuh dari pengaruh udara sekitarnya, tetapi merupakan sarana untuk mengekspresikan diri bagi pemakainya. Perkembangan busana yang makin pesat, dan siklus mode berputar silih berganti mempengaruhi masyarakat, mode busana yang diterima oleh masyarakat akan menjadi trend busana, sedangkan mode yang tidak diterima akan diabaikan begitu saja. Tren berbusana memberikan pengetahuan serta pemahaman tentang tata cara dan membeli busana yang tepat untuk dipakai pada suatu kesempatan. Tentu ada banyak pertimbangan seseorang memilih cara berbusana, terkhususnya saat beribadah ke Gereja. Berbusana sesungguhnya bukan sekedar memenuhi kebutuhan biologis untuk melindungi tubuh dari cuaca, akan tetapi sangat berkaitan erat dengan adat istiadat maupun pandangan hidup masyarakat yang bersangkutan. Secara implisit, fungsi busana bagi manusia semakin berkembang dan kompleks sejalan dengan makin meningkatnya peradaban manusia. Setiap tahunnya trend busana selalu berubah-ubah, hal ini disebabkan karena kebanyakan orang tidak ingin memakai pakaian yang modelnya sama setiap tahunnya. Perubahan trend busana saat beribadah di Gereja pun kini telah mengalami perkembangan fashion yang pesat. Hal ini terungkap saat peneliti melakukan observasi dan wawancara mendalam kepada informan, dan tidak Universitas Sumatera Utara 38 jarang diantara mereka yang menyatakan terjadi perubahan gaya berbusana jemaat Gereja. Tabel 4.4 Informan Penelitian No Nama Jenis Kelamin Umur Tahun Pekerjaan 1. Mita Nainggolan Perempuan 22 Mahasiswa 2. Dirwan Laki-laki 22 Mahasiswa 3. Erniwati Perempuan 21 Mahasiswa 4. Denny Siahaan Laki-laki 27 Wirausaha 5. Fitri Simamora Perempuan 26 Karyawan 6. Hendra Panjatian Laki-laki 26 Wirausaha 7. Ibu Pakpahan Perempuan 47 PNS 8. Bapak Sitorus Laki-laki 54 Pedagang 9. Yohanna Perempuan 26 Pegawai Adm. Gereja 10. Alida Siburian Perempuan 34 Pegawai Adm. Gereja 11. Pdt. Lofti Leader Sihotang Laki-laki 44 Pendeta GKPI Padang Bulan Informan pada penelitian ini adalah 11 orang jemaat GKPI Pamen baik laki-laki maupun perempuan yang telah mencakup golongan muda, golongan tua, dan pengurus Gereja. Berikut adalah keterangan nama, jenis kelamin, umur, dan pekerjaan infroman penelitian Informan 1 : Mita Nainggolan, 22 tahun, Mahasiswa Mita telah menjadi jemaat di gereja tersebut sejak ia masih berstatus mahasiswa, yaitu sekitar 3 tahun. Informan termasuk orang yang sangat mengikuti perkembangan fashion melalui acara-acara fashion di televisi dan terlebih melalui sosial media instagram dan internet. Informan juga termasuk orang yang sangat menerapkan tren fashion modern tersebut di kehidupan sehari-hari. Informan lebih Universitas Sumatera Utara 39 memilih mengenakan busana yang simpel seperti kaus, celana pendek, dan juga sepatu sneaker di kehidupan sehari-hari. Informan sangat tertarik dengan perkembangan busana di era modern sekarang ini. Informan sangat rajin melihat acara fashion dan mengecek akun instagram yang berkaitan dengan fashion. Menurut informan, ada kepuasan tersendiri ketika melakukan beberapa kombinasi pakaian yang enak dipandang. Ketika melakukan kebaktian di gereja, informan juga lebih memilih memakai gaun ataupun mengkombinasikan kemeja dengan rok. Informan beralasan bahwa koleksi gaunnya nya akan lebih berguna ketika dipakai di segala acara termasuk ketika beribadah. Informan juga merasa lebih nyaman memakai gaun karena lebih terkesan formal dibanding busana lainnya. Ketika menggunakan rok yang cukup pendek, informan juga selalu memakai celana pendek untuk menutupi bagian tubuhnya agar tidak terlalu dipermasalahkan oleh orang lain. Informan menyatakan bahwa cukup banyak mengumpulkan gaun dan pakaian modern yang cenderung lebih ke busana korea. Busana korea memang kerap dipandang busana minim oleh beberapa orang, namun informan menyatakan bahwa busana korea enak dipandang dan cukup nyaman ketika digunakan. Mita juga mengatakan bahwa tidak seharusnya orang lain mempermasalahkan gaya busana seseorang. Beberapa orang menyukai busana formal sementara informan lebih menyukai busana informal. Informan sendiri merasa lebih cocok memakai kaus dari pada kemeja. Informan beralasan bahwa busana tersebut kurang nyaman dikenakan ketika melakukan berbagai hal, selain itu informan juga tidak terlalu memiliki banyak kemeja. Walaupun begitu, Universitas Sumatera Utara 40 informan tetap berusaha berpenampilan formal dengan memakai gaun maupun kemeja dan rok untuk menghormati jemaat lain. Jenis-jenis pakaian yang seksi dan terbuka untuk laki-laki menurut informan adalah pakaian dan celana yang ketat, juga kaus berkerah rendah yang memperlihatkan bagian dada. Sementara jenis pakaian seksi untuk perempuan adalah pakaian dan celana ketat, kaus tanpa lengan tank top, dan rok mini diatas lutut. Walaupun informan cukup sering mengenakan busana minim seperti tank top ataupun rok diatas lutut, informan merasa hal ini tidak perlu terlalu dipermasalahkan. Informan berpendapat bahwa busana merupakan hal yang tidak terlalu penting ketika melakukan ibadah. Menurutnya jemaat bebas mengenakan pakaian apa saja ketika mengikuti kebaktian, termasuk pakaian yang tergolong seksi dan terbuka. Menurutnya yang paling penting adalah tujuan ibadah dari jemaat tersebut. Informan juga merasa tidak pernah ditegur maupun diperingatkan terkait tren busana yang digunakan. Informan juga tidak terlalu perduli dengan perkataan orang lain jika ada yang keberatan jika dia mengenakan kaus ke gereja ataupun jika orang lain mengenakan pakaian terbuka ke gereja. Informan juga menyatakan bahwa tidak terlalu memperhatikan perubahan gaya berbusana jemaat di GKPI Pamen dimana jemaat yang sekarang. Namun jika dibandingkan dengan gereja lain termasuk gereja di tempat asalnya, jemaat di GKPI Padang Bulan lebih bebas dan beragam dalam berbusana. Menurut informan hal ini termasuk wajar karena perkembangan zaman itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 41 Informan berpendapat tiap individu baik itu laki-laki dan perempuan pasti ingin diperhatikan dan dipandang tampan ataupun cantik. Jadi tiap individu berusaha untuk tampil sebaik mungkin dengan busana yang bagus di segala aktivitasnya termasuk ketika melakukan ibadah. Jemaat sekarang lebih bebas dalam berbusana dimana beberapa jemaat laki-laki mengenakan kaus berkerah, kaus oblong, celana jeans dan jemaat wanita yang turut mengenakan celana jeans dan berbagai busana lainnya. Informan berpendapat bahwa busana jemaat tidak mempengaruhi aktivitas gereja sama sekali. Informan cukup keberatan jika nantinya ada larangan terkait busana tertentu ketika melakukan ibadah. Menurut informan larangan tersebut sangat mengekang kebebasan jemaat. Informan juga menyatakan bahwa larangan akan busana tertentu sangat memberatkan beberapa jemaat nantinya karena jemaat memiliki selera busananya masing-masing. Informan yang cukup banyak memiliki busana korea yang sering dikategorikan seksi tentu akan dirugikan karena nantinya koleksinya akan jarang dipakai. Menurut informan, aturan maupun larangan akan kebebasan berbusana tersebut terkesan menghakimi seseorang dari penampilannya. Larangan tersebut bisa menjadi masalah dan malah terkesan mengusir jemaat yang sudah terbiasa mengenakan busana tertentu. Informan berpendapat bahwa sesama jemaat harus menghargai kebebasan tiap individu, termasuk dalam berbusana. Universitas Sumatera Utara 42 Informan 2 : Dirwan, 22 tahun, Mahasiswa Dirwan merupakan seorang jemaat gereja di GKPI Padang Bulan Medan. Informan telah menjadi jemaat di gereja tersebut ketika berstatus sebagai Mahasiswa, yaitu sekitar 3 tahun. Menurut informan busana bisa menentukan identitas diri seseorang baik itu profesi maupun kepribadian seseorang. Informan juga turut mengikuti perkembangan fashion melalui media televisi, majalah, dan internet. Informan tidak terlalu menerapkan tren fashion yang terlalu glamour dan mahal yang banyak digunakan pemuda sekarang ini di kehidupan sehari-hari. Informan lebih memilih mengenakan busana yang simpel seperti kaos berkerah dan celana jeans yang lebih praktis dan menurut informan sesuai dengan statusnya sebagai Mahasiswa. Informan menyatakan bahwa busana yang cocok untuk jemaat laki-laki ketika melakukan ibadah adalah baju yang berkerah, seperti kaus berkerah ataupun kemeja dengan celana formal ataupun jeans. Untuk jemaat perempuan informan berpendapat bahwa pakaian yang cocok digunakan ketika melakukan ibadah adalah gaun ataupun kemeja dengan kombinasi rok maupun celana yang sopan dan cukup tertutup. Dirwan beralasan bahwa busana yang disarankan olehnya termasuk nyaman, sopan, rapi dan cukup praktis ketika dipakai. Walaupun begitu, informan tidak melarang jika ada jemaat yang mengenakan kaus ketika melakukan ibadah karena yang terpenting adalah niat jemaat itu sendiri. Informan juga menyatakan bahwa busana termasuk hal yang cukup penting ketika melakukan ibadah. Universitas Sumatera Utara 43 Busana laki-laki yang disarankan untuk tidak dipakai menurut informan adalah celana pendek dan pakaian ketat yang mencolok. Informan cukup risih ketika melihat ada jemaat mengenakan pakaian ketat yang mencolok. Busana wanita yang tidak cocok digunakan ketika melakukan ibadah menurut informan adalah rok pendek, baju tanpa lengan, dan pakaian lain yang mengundang perhatian orang. Menurut informan, terjadi beberapa perubahan gaya berbusana jemaat yang dulu hingga sekarang dimana jemaat dulu biasanya memakai pakaian forman bagi pria dan memakai gaun bagi wanita. Gaya berbusana jemaat sekarang sangat beragam karena perkembangan busana itu sendiri. Walaupun informan berpendapat bahwa busana termasuk hal yang cukup penting dalam melakukan ibadah, tetap saja perubahan busana itu tidak akan mengganggu aktivitas gereja. Karena menurut informan bahwa jemaat ke gereja memang benar-benar untuk melakukan ibadah dan menurutnya masalah-masalah lain termasuk perubahan busana jangan terlalu dipermasalahkan. Informan juga tidak setuju jika ada gereja yang membuat larangan terkait busana tertentu karena hal tersebut akan membatasi jemaat dalam melakukan ibadah. Menurut informan jemaat sudah tahu apa yang terbaik untuk dirinya sendiri. Informan 3 Erniwati, 21 tahun, Mahasiswa Erniwati telah menjadi jemaat GKPI sejak ia mulai berstatus mahasiswa, yaitu sekitar 2 tahun. Informan termasuk orang yang mengikuti perkembangan fashion smelalui sosial media instagram dan internet. Informan juga termasuk orang yang menerapkan tren fashion modern di kehidupan sehari-hari, dengan alasan agar tetap terlihat sama dengan lain orang yang mengikuti tren busana. Universitas Sumatera Utara 44 Informan lebih memilih mengenakan busana yang simpel seperti bluskaus, celana panjang, dan sepatu flat di kehidupan sehari-hari. Informan menanggapi perubahan dan perkembangan busana di era modern sekarang ini dengan santai dan sesekali juga mengikuti trend busana baru yang ada. Informan tidak begitu antusias dengan acara fashion dan hanya sekedar melihat-lihat akun instagram yang berkaitan dengan fashion. Ketika melakukan kebaktian di gereja, informan juga lebih memilih mengkombinasikan kemeja dengan celana panjang ataupun dengan rok dan kadang-kadang memakai gaun yang simpel. Informan beralasan bahwa Informan merasa lebih nyaman memakai kombinasi rok dan kemeja karena lebih terkesan formal namun simple dan tidak mencolok. Informan tidak suka mengenakan busana yang minim terkhususnya saat beribadah di Gereja. Informan menyatakan bahwa tidak begitu memperhatikan perubahan trend busana yang terjadi di GKPI Pamen, informan menanggapi santai dan biasa- biasa saja dengan perubahan busana jemaat terkhususnya anak muda yang lebih terbuka. Meskipun demikian informan berpendapat bahwa tidak seharusnya jemaat terkhususnya perempuan mengenakan busana minim saat beribadah. Informan menyatakan bahwa pemilihan busana merupakan kebebasan jemaat, tetapi tetap harus menyesuaikan tempat untuk mengenakannya. Informan berpendapat Gereja bukanlah tempat yang cocok untuk mengenakan busana modern yang cenderung minim atau terbuka. Jenis-jenis pakaian yang seksi dan terbuka untuk laki-laki menurut informan adalah pakaian dan celana yang ketat, juga kaus berkerah rendah yang Universitas Sumatera Utara 45 memperlihatkan bagian dada. Sementara jenis pakaian seksi untuk perempuan adalah pakaian dan celana ketat, kaus tanpa lengan tank top, dan rok mini diatas lutut. Informan beberapa kali melihat jemaat mengenakan busana minim seperti yang telah dikatakan informan, khususnya ketika informan mengikuti ibadah malam. Informan belum pernah menegur kepada orang lain yang menurut informan mengenakan busana yang terbuka karena informan tidak ingin ikut campur dalam pemilihan gaya busana jemaat lainnya. Informan juga menilai bahwa gaya berbusana jemaat di GKPI Padang Bulan lebih bebas dan beragam dalam berbusana dibandingkan dengan gereja lain di Padang Bulan. Informan berpendapat bahwa hal ini dikarenakan banyaknya jemaat usia muda dan tentunya perkembangan fashion yang sangat diminati jemaat muda. Informan berpendapat bahwa busana jemaat sekarang ini sedikit mempengaruhi aktivitas gereja. Informan juga menyatakan bahwa beberapa jemaat yang beribadah memperlihatkan koleksi busana terbaru mereka seperti ajang fashion show. Oleh karena itu informan setuju jika nantinya ada larangan terkait busana tertentu ketika melakukan ibadah karena menurut informan larangan tersebut sangat membantu jemaat untuk tertib dalam berpakaian di Gereja. Informan 4 Denny Siahaan, 27 tahun, Pedagang Wirausaha Denny merupakan seorang jemaat gereja di GKPI Pamen Medan. Informan telah menjadi jemaat di gereja tersebut sejak ia masih berstatus mahasiswa, yaitu sekitar 8 tahun. Informan termasuk orang yang sangat mengikuti Universitas Sumatera Utara 46 perkembangan fashion melalui media televisi dan terlebih melalui sosial media instagram dan internet. Informan juga termasuk orang yang sangat menerapkan tren fashion modern tersebut di kehidupan sehari-hari. Informan lebih memilih mengenakan busana yang simpel seperti kaus, celana jeans, dan juga sepatu sneaker merk tertentu yang merupakan aksesoris yang dikoleksi dan merupakan aksesoris favoritnya. Informan sangat tertarik busana pakaian distro dan sepatu sneaker dengan label Adidas. Menurut informan, desain busana distro baik itu kaus, celana, jaket sangat nyaman dipakai dan enak dipandang tentunya. Ketika melakukan kebaktian di gereja, informan juga lebih memilih memakai kaus dan celana jeans dari pada kemeja. Informan beralasan bahwa koleksi kaus nya akan lebih berguna ketika dipakai di segala acara dan merasa lebih nyaman memakai kaus karena cuaca di Kota Medan yang panas. Informan biasanya mengenakan kaus berkerah maupun kaus oblong, celana jeans, dan sepatu sneaker dengan label Adidas yang dikoleksi informan di segala aktivitasnya. Menurut informan, tiap individu pasti memiliki pandangan tersendiri tentang busana yang cocok untuknya. Beberapa orang menyukai busana formal sementara informan lebih menyukai busana informal. Informan sendiri merasa lebih cocok memakai kaus dari pada kemeja. Informan sangat jarang memakai kemeja ketika beribadah. Informan beralasan bahwa busana tersebut kurang nyaman dikenakan ketika melakukan berbagai hal, selain itu informan juga tidak terlalu memiliki banyak kemeja. Informan memakai kemeja hanya pada saat acara Universitas Sumatera Utara 47 yang sangat resmi dan ataupun ketika melakukan ibadah dengan teman-temannya yang sering menggunakan batik. Jenis-jenis pakaian yang seksi dan terbuka untuk laki-laki menurut informan adalah pakaian dan celana yang ketat, juga kaus berkerah rendah. Sementara jenis pakaian seksi untuk perempuan adalah pakaian dan celana ketat, kaus tanpa lengan tank top, dan rok mini diatas lutut. Informan juga berpendapat bahwa busana merupakan hal yang tidak terlalu penting ketika melakukan ibadah. Menurut informan, jemaat bebas mengenakan pakaian apa saja ketika mengikuti kebaktian, termasuk pakaian yang tergolong seksi dan terbuka. Menurutnya yang terpenting adalah tujuan ibadah dari jemaat tersebut. Informan juga merasa tidak pernah ditegur maupun diperingatkan terkait tren busana yang digunakan. Informan juga tidak terlalu perduli dengan perkataan orang lain jika ada yang keberatan jika dia mengenakan kaus ke gereja ataupun jika orang lain mengenakan pakaian terbuka ke gereja. Informan juga menyatakan bahwa terjadi perubahan gaya berbusana jemaat di GKPI Pamen dimana jemaat yang sekarang lebih bebas dalam berbusana. Menurut informan hal ini termasuk wajar karena perkembangan zaman itu sendiri. Informan berpendapat tiap individu pasti ingin diperhatikan dan dipandang tampan ataupun cantik. Jadi tiap individu berusaha untuk tampil sebaik mungkin dengan busana yang bagus di segala aktivitasnya termasuk ketika melakukan ibadah. Tren busana jemaat gereja yang dulu cukup berbeda. Walaupun memang sejak dulu tidak ada aturan terkait busana di gereja tersebut, namun jemaat dulu merasa segan dan terbiasa mengenakan pakaian berupa Universitas Sumatera Utara 48 kemeja dan celana formal untuk laki-laki, dan gaun untuk wanita. Jemaat sekarang lebih bebas dalam berbusana dimana beberapa jemaat laki-laki mengenakan kaus berkerah, kaus oblong, celana jeans dan jemaat wanita yang turut mengenakan celana jeans dan berbagai busana lainnya. Informan berpendapat bahwa busana jemaat tidak mempengaruhi aktivitas gereja sama sekali. Informan sangat keberatan jika nantinya ada larangan terkait busana tertentu ketika melakukan ibadah. Menurut informan larangan tersebut sangat mengekang kebebasan jemaat. Informan juga menyatakan bahwa larangan akan busana tertentu sangat memberatkan beberapa jemaat nantinya karena jemaat memiliki selera busananya masing-masing. Informan yang hanya memiliki sedikit busana formal tentunya merasa dirugikan karena lebih banyak memiliki busana informal. Informan juga menyatakan bahwa adik dari informan sangat menggemari busana-busana seksi dan busana korea. Biasanya, gaun-gaun dan pakaian tersebut dipakai ketika ada acara ataupun pesta tertentu yang tentunya sangat jarang. Karena koleksi gaun nya cukup banyak, maka gaun-gaun yang menurut beberapa orang seksi tersebut turut dipakai ketika melakukan ibadah. Menurut informan, jemaat sudah dewasa dan tahu apa busana yang terbaik untuknya. Informan 5 : Fitri Simamora, 26 tahun, Karyawan Fitri telah menjadi jemaat di gereja tersebut sejak ia mulai berstatus mahasiswa, yaitu sekitar 6 tahun. Informan termasuk orang yang tidak terlalu mengikuti perkembangan fashion dan hanya sekedar melihat sekilas beragam jenis busana fashion melalui sosial media instagram. Informan menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara 49 teman disekitarnya sebagian besar sangat mengikuti perkembangan fashion. Informan juga tidak terlalu menerapkan tren fashion modern di kehidupan sehari- hari. Informan lebih memilih mengenakan busana yang simpel seperti bluskaus, celana panjang, dan sepatu flat di kehidupan sehari-hari. Informan menanggapi perubahan dan perkembangan busana di era modern sekarang ini dengan santai dan biasa saja. Ketika melakukan kebaktian di gereja, informan juga lebih memilih mengkombinasikan kemeja dengan celana panjang ataupun memakai gaun yang simpel. Informan beralasan bahwa informan merasa lebih nyaman memakai kombinasi celana panjang dengan kemeja karena lebih terkesan rapi dan tidak mencolok. Informan tidak suka mengenakan busana yang minim terkhususnya saat beribadah di Gereja. Informan melihat bahwa perubahan tren busana juga terjadi di GKPI Padang Bulan. Informan menyatakan bahwa cukup sering melihat beberapa jemaat mengenakan aksesoris berlebihan dan busana seksi yang menurut informan tidak cocok digunakan ketika melakukan ibadah. Kondisi ini menurut informan cukup berbeda ketika informan masih kuliah, karena jemaat sebelumnya berbusana cukup sopan dan tertutup. Informan juga menyatakan bahwa tidak seharusnya jemaat terkhususnya perempuan yang mengenakan busana minim saat beribadah karena busana minim tersebut malah akan menimbulkan masalah bagi si pemakai dan orang lain. Informan menyatakan bahwa busana yang harusnya dikenakan adalah busana yang lebih sopan seperti gaun yang panjangnya dibawah lutut perempuan dan tidak mengenakan kaus dan celana pendek. Universitas Sumatera Utara 50 Jenis-jenis pakaian yang seksi dan terbuka untuk laki-laki menurut informan adalah pakaian dan celana yang ketat, juga kaus berkerah rendah yang memperlihatkan bagian dada. Sementara jenis pakaian seksi untuk perempuan adalah pakaian dan celana ketat, kaus tanpa lengan tank top, dan rok mini diatas lutut. Informan berpendapat bahwa busana merupakan hal penting ketika melakukan ibadah. Menurut pandangan informan meskipun banyak orang yang sangat mengikuti perkembangan fashion saat ini tidak seharusnya membuat jemaat memilih pakaian untuk beribadah di Gereja dengan bebas. Busana yang digunakan untuk beribadah memang seharusnya sopan. Meskipun demikian, informan belum pernah menegur kepada orang lain yang informan pandang mengenakan pakaian yang terbuka, informan hanya menggelengkan kepala menandakan tidak setuju dengan pakaian yang dikenakan jemaat lainnya. Informan menilai bahwa gaya berbusana jemaat di GKPI Padang Bulan lebih bebas dan beragam dalam berbusana, menurut informan hal ini dikarenakan perkembangan zaman terkhususnya dalam hal fashion. Informan berpendapat bahwa perkembangan busana jemaat sekarang ini mempengaruhi aktivitas gereja, karena menurut informan saat ibadah tidak lagi hikmad karena banyak diantara jemaat yang berbisik membahas busana jemaat lainnya. Oleh karena itu informan sangat setuju jika nantinya ada larangan terkait busana tertentu ketika melakukan ibadah karena larangan tersebut sangat membantu jemaat untuk berpakaian lebih rapi, tertutup dan lebih sopan di Gereja. Universitas Sumatera Utara 51 Informan 6 : Hendra Panjaitan, 26 tahun, Wirausaha Informan telah menjadi jemaat di gereja GKPI Padang Bulan sejak ia masih berstatus mahasiswa, yaitu sekitar 7 tahun. Informan termasuk orang yang mengikuti perkembangan fashion melalui media televisi, majalah, dan internet. Informan juga terkadang menerapkan tren fashion tersebut di kehidupan sehari- hari. Informan lebih memilih mengenakan busana yang simpel seperti kaus, celana jeans, dan juga topi yang merupakan aksesoris yang dikoleksi dan merupakan aksesoris favoritnya. Ketika melakukan kebaktian di gereja, informan juga lebih memilih memakai kaus dan celana jeans dari pada kemeja. Informan beralasan bahwa merasa lebih nyaman memakai kaus karena cuaca di Kota Medan yang panas. Informan biasanya mengenakan kaus berkerah maupun kaus oblong, celana jeans, dan sepatu sneaker. Informan juga terkadang memakai kemeja lengan pendek ketika beribadah. Informan beralasan bahwa busana tersebut sangat mudah dan nyaman dikenakan ketika melakukan berbagai hal, termasuk mengikuti kebaktian di gereja. Jenis-jenis pakaian yang seksi dan terbuka untuk laki-laki menurut informan adalah pakaian dan celana yang ketat, juga kaus berkerah rendah. Sementara jenis pakaian seksi untuk perempuan adalah pakaian dan celana ketat, kaus tanpa lengan tank top, dan rok mini diatas lutut. Informan juga berpendapat bahwa busana merupakan hal yang tidak terlalu penting ketika melakukan ibadah. Menurutnya jemaat bebas mengenakan pakaian apa saja ketika mengikuti kebaktian, termasuk pakaian yang tergolong seksi. Informan juga tidak terlalu Universitas Sumatera Utara 52 perduli dengan perkataan orang lain jika ada yang keberatan jika dia mengenakan kaus ke gereja ataupun jika orang lain mengenakan pakaian terbuka ke gereja. Menurutnya yang terpenting adalah iman dan hati dari jemaat tersebut Informan juga menyatakan bahwa terjadi perubahan gaya berbusana jemaat di GKPI Pamen dimana jemaat yang sekarang lebih bebas dalam berbusana. Walaupun memang sejak dulu tidak ada aturan terkait busana di gereja tersebut, namun jemaat dulu merasa segan dan terbiasa mengenakan pakaian berupa kemeja dan celana formal untuk laki-laki, dan gaun untuk wanita. Jemaat sekarang lebih bebas dalam berbusana dimana beberapa jemaat laki-laki mengenakan kaus berkerah, kaus oblong, celana jeans dan jemaat wanita yang turut mengenakan celana jeans dan berbagai busana lainnya. Informan berpendapat bahwa busana jemaat tidak mempengaruhi aktivitas gereja sama sekali. Informan juga keberatan jika nantinya ada larangan terkait busana tertentu ketika melakukan ibadah. Informan 7 : Ibu Pakpahan, 47 tahun, PNS Ibu Pakpahan merupakan salah satu jemaat di gereja GKPI Padang Bulan Medan. Informan tidak terlalu mengingat sejak kapan menjadi jemaat di gereja GKPI Padang Bulan. Informan cukup mengikuti perkembangan fashion melalui media televisi, koran dan majalah. Informan juga sedikit menerapkan perkembangan fashion tersebut dalam kebiasaannya berbusana baik itu dalam bekerja, beribadah, dan di kehidupan sehari-hari. Informan menyatakan bahwa jemaat bebas mengenakan busana apa saja ketika melakukan ibadah tetapi harus sopan dan rapi. Informan beralasan bahwa Universitas Sumatera Utara 53 jemaat harus lebih formal dalam berbusana ketika melakukan ibadah. Busana yang seksi untuk perempuan menurut informan adalah busana ketat dan busana yang terbuka seperti baju tanpa lengan. Informan juga cukup risih melihat beberapa jemaat wanita yang mulai sering mengenakan rok pendek ketika melakukan ibadah. Rok yang dikenakan wanita baiknya tidak diatas lutut apalagi jika rok tersebut cukup ketat dan pendek yang sekarang dikenakan beberapa jemaat wanita. Ibu Pakpahan juga menyatakan bahwa beberapa jemaat wanita dewasa yang merupakan ibu-ibu turut mengenakan kebaya yang terkadang cukup terbuka dan transparan. Informan tidak terlalu mempermasalahkan jika jemaat wanita mengenakan kebaya, tapi informan menyarankan agar kebaya yang dikenakan tidak terlalu transparan dan ukuran ataupun porsi transparannya tidak terlalu lebar sehingga memperlihatkan bagian tubuh tertentu. Busana yang seksi untuk laki-laki menurut informan adalah busana yang ketat. Informan juga menyatakan sudah mulai banyak jemaat laki-laki yang mengenakan celana ketat, kaus ketat, dan kemeja ketat ketika melakukan ibadah. Informan menyatakan cukup risih melihat kebiasaan jemaat laki-laki yang memakai busana ketat. Ibu Pakpahan tidak berani untuk menegur jemaat yang mengenakan pakaian yang menurutnya tidak boleh digunakan ke gereja. Informan beralasan bahwa menegur jemaat karena busananya bisa menimbulkan masalah dan permusuhan dengan jemaat tersebut, jadi informan tidak terlalu mempermasalahkan busana jemaat di gereja. Informan menyatakan bahwa perubahan gaya berbusana jemaat merupakan hal yang biasa. Ibu Manurung juga Universitas Sumatera Utara 54 menceritakan bahwa kebaya yang dikenakan dulu cukup sopan, sangat berbeda dengan kebaya sekarang yang beragam termasuk kebaya yang pendek dan cukup terbuka. Informan juga cukup setuju jika pihak gereja membuat larangan busana tertentu bagi jemaat di Gereja baik itu larangan secara lisan maupun tulisan. Informan 8 : Bapak Sitorus, 54 tahun, Pedagang Informan tidak terlalu mengingat sejak kapan menjadi jemaat di gereja GKPI Padang Bulan. Informan tidak terlalu mengikuti perkembangan fashion dan justru merasa bahwa perkembangan busana manusia yang sekarang kurang sopan. Menurutnya perkembangan busana yang sekarang bisa menjadi batu sandungan bagi jemaat di gereja. Informan menyatakan bahwa jemaat seharusnya mengenakan pakaian formal dan sopan ketika melakukan ibadah di Gereja. Hal ini disarankan oleh informan agar para jemaat bisa fokus beribadah dan tetap menjaga etika di Gereja. Busana seksi laki-laki menurut informan adalah busana yang ketat. Informan membandingkan tren busana sekarang dengan busana dulu dimana busana dulu pakaian yang dikenakan umumnya tidak ketat dan cukup sopan. Informan juga menyatakan tren busana ketat ini membahayakan kesehatan manusia itu sendiri karena mengganggu kelancaran peredaran darah. Informan menyatakan bahwa busana jemaat wanita cukup mengecewakan karena beberapa jemaat mengenakan rok yang cukup pendek. Menurut informan tren busana ini mengganggu konsentrasi jemaat lain yang melakukan ibadah. Informan menyarankan jemaat harusnya menggunakan rok yang ukurannya dibawah lutut. Universitas Sumatera Utara 55 Informan juga menyatakan bahwa ada jemaat yang mengenakan pakaian yang cukup transparan. Bahkan beberapa jemaat yang juga merupakan orang tua turut mengenakan kebaya yang transparan di bagian yang menurut informan kurang sopan. Informan juga kurang setuju dengan penggunaan celana jeans bagi wanita karena menurut informan kurang sopan. Baiknya jemaat menggunakan gaun yang sopan dengan ukuran rok dibawah lutut. Informan tidak pernah menegur jemaat lain yang menurutnya menggunakan busana yang kurang sopan. Informan berpikir bahwa jemaat tersebut nantinya tidak akan perduli dan malah tersinggung dan akan menimbulkan masalah. Informan hanya berharap pada kesadaran jemaat masing- masing. Menurut informan busana menjadi hal yang sangat penting ketika melakukan ibadah, maka jemaat harus lebih menaruh perhatian terhadap tren busana ini. Informan merasa perlu dilakukan aturan secara lisan dan mengingatkan kepada orangtua untuk memperhatikan busana anak-anaknya dan busana dirinya sendiri. Informan 9 : Yohana, 26 tahun, Pegawai Administrasi Gereja GKPI Padang Bulan Informan merupakan salah satu dari dua pegawai administrasi di gereja GKPI Padang Bulan Medan. Ketika peneliti hendak melakukan wawancara, awalnya informan cukup bingung dan cukup tertutup ketika diajukan beberapa pertanyaan. Namun lama kelamaan karena sudah mulai terbiasa, informan semakin terbuka dan bersedia berdiskusi dengan peneliti. Informan tidak terlalu mengikuti perkembangan fashion dan hanya melihat perkembangan fashion dari selebriti melalui media televisi, dan internet. Informan juga sedikit menerapkan Universitas Sumatera Utara 56 perkembangan fashion tersebut dalam kebiasaannya berbusana baik itu dalam bekerja, beribadah, dan di kehidupan sehari-hari, misalnya berbagai mode sepatu untuk perempuan dan item busana lainnya. Informan menyatakan bahwa jemaat di GKPI Padang Bulan bebas mengenakan busana apa saja ketika melakukan ibadah dan disarankan berpakaian sopan dan rapi. Informan beralasan bahwa sewajarnya jemaat harus lebih formal dalam berbusana ketika melakukan ibadah dan dibedakan dengan busana sehari- hari. Busana yang seksi dan tidak disarankan untuk dipakai oleh jemaat perempuan menurut informan adalah busana ketat dan busana yang terbuka seperti baju tanpa lengan. Informan juga menyatakan cukup risih melihat beberapa jemaat wanita yang mulai sering mengenakan rok pendek ketika melakukan ibadah. Rok yang dikenakan wanita baiknya tidak diatas lutut. Informan juga cukup terganggu jika ada jemaat yang mengenakan rok yang cukup ketat yang sekarang dikenakan oleh beberapa jemaat wanita. Informan tidak terlalu mempermasalahkan jika jemaat wanita mengenakan kebaya yang transparan, tapi informan menyarankan agar kebaya yang dikenakan tidak terlalu transparan dan memperlihatkan bagian tubuh tertentu. Busana yang seksi dan disarankan agar tidak dipakai oleh jemaat laki- laki menurut informan adalah busana yang ketat, baik itu kaus , kemeja, dan celana. Informan juga menyatakan sudah mulai banyak jemaat laki-laki yang mengenakan celana ketat, kaus ketat, dan kemeja ketat ketika melakukan ibadah. Informan menyatakan cukup risih melihat kebiasaan jemaat laki-laki yang Universitas Sumatera Utara 57 memakai busana ketat. Informan tidak berani untuk menegur jemaat yang mengenakan pakaian yang menurutnya tidak boleh digunakan ke gereja. Informan beralasan bahwa menegur jemaat karena busananya bisa menimbulkan masalah dan terkesan mengusir jemaat yang bersangkutan, jadi informan tidak terlalu mempermasalahkan busana jemaat di gereja. Informan menyatakan bahwa perubahan gaya berbusana jemaat merupakan hal yang biasa karena perubahan jaman itu sendiri. Informan cukup setuju jika pihak gereja membuat larangan busana tertentu bagi jemaat di Gereja baik itu larangan secara lisan maupun tulisan. Informan 10 : Alida Siburian, 34 tahun, Pegawai Administrasi Gereja GKPI Padang Bulan Informan merupakan salah satu dari dua pegawai administrasi di gereja GKPI Padang Bulan Medan. Ketika peneliti hendak melakukan wawancara, informan cukup tertarik dengan pembahasan penelitian ini dan sangat terbuka ketika melakukan diskusi. Informan tidak terlalu mengikuti perkembangan fashion dan hanya melihat perkembangan fashion melalui media televisi saja. Informan juga sedikit menerapkan perkembangan fashion tersebut dalam kebiasaannya berbusana baik itu dalam beribadah dan di kehidupan sehari-hari. Informan menyatakan bahwa jemaat di GKPI Padang Bulan bebas mengenakan busana apa saja ketika melakukan ibadah dan tidak ada larangan maupun aturan terkait kebebasan berbusana. Informan menyarankan agar jemaat lebih memilih busana pakaian yang lebih formal ketika melakukan ibadah dan dibedakan dengan busana sehari-hari. Busana yang seksi dan tidak disarankan untuk dipakai oleh jemaat perempuan menurut informan adalah busana ketat dan Universitas Sumatera Utara 58 busana yang terbuka seperti baju tanpa lengan dan rok pendek. Rok yang dikenakan wanita baiknya tidak diatas lutut. Informan tidak terlalu terganggu ketika melihat beberapa jemaat wanita yang mulai sering mengenakan rok pendek ataupun busana lainnya ketika melakukan ibadah karena jaman memang semakin modern dan jemaat bebas dalam menentukan busana bagi dirinya. Beliau berpendapat bahwa semakin berkembangnya fashion tentu merubah pandangan jemaat itu sendiri tentang fashion. Informan juga tidak terlalu mempermasalahkan jika jemaat wanita mengenakan kebaya yang transparan, tapi informan menyarankan agar kebaya yang dikenakan tidak terlalu transparan dan memperlihatkan bagian tubuh wanita. Busana yang seksi dan disarankan agar tidak dipakai oleh jemaat laki- laki menurut informan adalah busana yang ketat, baik itu kaus , kemeja, dan celana. Informan juga menyatakan bahwa sudah mulai banyak jemaat laki-laki yang sangat gemar mengenakan celana ketat, kaus ketat, dan kemeja ketat ketika melakukan ibadah. Informan memang tidak melarang, namun cukup risih melihat kebiasaan jemaat laki-laki yang memakai busana ketat karena menurut informan tidak enak dipandang dan buruk buat kesehatan. Informan hanya berani menegur jemaat yang dikenalnya jika mengenakan pakaian yang menurutnya kurang baik ketika digunakan ke gereja. Informan melakukan hal tersebut bukan karena informan ingin membatasi kebebasan berbusana jemaat, tapi hanya untuk mencegah pandangan negatif dari jemaat lainnya. Informan tidak pernah dan sangat segan untuk menegur jemaat pendatang yang tidak dikenal. Informan beralasan bahwa menegur jemaat karena Universitas Sumatera Utara 59 busananya bisa menimbulkan permusuhan dan terkesan mengusir jemaat yang bersangkutan. Informan menyatakan bahwa perubahan gaya berbusana jemaat merupakan hal yang biasa karena perubahan fashion yang sudah sangat beragam. Informan menyatakan bahwa pihak gereja memang pernah membicarakan masalah tren busana para jemaat, namun pada akhirnya kebanyakan berpendapat bahwa kebebasan berbusana tidak perlu dipermasalahkan dan selama tidak ada tindakan asusila, pihak gereja tidak akan membuat peraturan tersebut. Informan juga kurang setuju jika pihak gereja membuat larangan busana tertentu bagi jemaat di Gereja baik itu larangan secara lisan maupun tulisan karena bisa saja membatasi jemaat tersebut ketika hendak melakukan ibadah. Informan 11 : Pdt. Lofti Leader Sihotang, 44 tahun, Pendeta di Gereja GKPI Padang Bulan Bapak Lofti bertugas sebagai pendeta di gereja di GKPI Padang Bulan Medan sejak Mei 2016. Sebelumnya Bapak Lofti melayani di gereja GKPI Martoba Pematangsiantar. Bapak Lofti juga melayani di berbagai gereja antara lain di GKPI Palembang dan Lubuk Pakam. Ketika hendak melakukan pembicaraan mengenai penelitian ini, informan cukup tertarik karena menurut beliau masalah penelitian ini memang sudah mulai sering dibicarakan oleh orang banyak. Menurut informan busana bisa menggambarkan identitas diri seseorang baik itu profesi maupun kepribadian seseorang. Informan tidak terlalu mengikuti perkembangan fashion dan hanya sering melihat perkembangan fashion melalui media televisi. Informan tidak menerapkan tren fashion yang terlalu glamour dan Universitas Sumatera Utara 60 mahal yang banyak juga digunakan oleh orang tua sekarang ini di kehidupan sehari-hari. Informan lebih memilih mengenakan busana yang simpel seperti kaus berkerah dan celana jeans di kehidupan sehari-hari dan pakaian formal yang biasanya ketika melakukan ibadah. Informan menyatakan bahwa busana yang cocok digunakan oleh jemaat laki-laki ketika melakukan ibadah adalah baju yang berkerah, seperti kaus berkerah ataupun kemeja dengan celana formal ataupun jeans. Untuk jemaat wanita beliau menyarankan mengenakan gaun ataupun pakaian formal yang sopan. Beliau berpendapat bahwa busana yang disarankan olehnya termasuk sopan, rapi dan cukup praktis ketika dipakai. Beliau sebagai pendeta tidak melarang jika ada jemaat yang mengenakan kaus ketika melakukan ibadah karena yang terpenting adalah niat jemaat itu sendiri. Informan juga menyatakan bahwa busana termasuk hal yang cukup penting ketika melakukan ibadah. Bapak Lofti juga berpendapat bahwa busana laki-laki yang disarankan untuk tidak dipakai adalah celana pendek dan pakaian ketat yang mencolok. Bapak Lofti berpendapat bahwa pakaian ketat bisa menjadi bahan pembicaraan buruk bagi jemaat lainnya. Busana wanita yang tidak cocok digunakan ketika melakukan ibadah menurut informan adalah rok pendek, baju tanpa lengan, dan jenis pakaian lain yang bisa mengundang pandangan negatif jemaat dan orang lain. Menurut beliau, ada beberapa perubahan gaya berbusana jemaat di berbagai gereja yang pernah dilayani oleh Bapak Lofto hingga sekarang. Jemaat gereja di Lubuk Pakam dan Pematangsiantar biasanya memakai pakaian formal Universitas Sumatera Utara 61 bagi pria dan memakai gaun bagi wanita. Walaupun tidak ada aturan resmi, tapi jemaat seolah memahami dan tetap mengikuti kebiasaan berbusana jemaat dari dulu yang melarang jemaat wanita mengenakan celana jeans hingga sekarang. Di Palembang, gaya berbusana jemaat cukup mirip dengan jemaat GKPI Padang Bulan yang termasuk modern. Gaya berbusana jemaat sangat beragam mengikuti perkembangan jaman dan jemaat memiliki pandangan tersendiri mengenai fashion. Menurut Bapak Lofti perubahan busana dan permasalahan tren busana minim tidak akan mengganggu aktivitas gereja. Bapak Lofti berpendapat bahwa jemaat ke gereja memang benar-benar untuk melakukan ibadah dan menurutnya masalah-masalah lain termasuk kebebasan busana jangan sampai menimbulkan masalah. Bapak Lofti juga menyatakan bahwa beliau pernah menegur dengan candaan jemaat yang dikenalnya ketika mengenakan pakaian minim ketika melakukan ibadah. Namun beliau tidak mau menegur jemaat yang kurang dikenalnya karena bisa saja menimbulkan masalah. Secara pribadi beliau tidak terlalu mempermasalahkan kebebasan berbusana jemaat. Walaupun tren berbusana jemaat sudah cukup sering dibahas dan bahkan dipermasalahkan, beliau tidak setuju jika ada gereja yang membuat larangan terkait busana tertentu karena hal tersebut akan membatasi jemaat dalam melakukan ibadah. Beliau berpendapat bahwa jemaat sudah dewasa dan tahu hal yang baik dan buruk bagi dirinya dan orang lain. Bapak Lofti percaya bahwa jika jemaat memang serius bertujuan untuk beribadah, tren busana tidak akan mengganggu proses ibadah jemaat. Universitas Sumatera Utara 62 Tren busana tentunya berbeda-beda untuk masing-masing lapisan masyarakat terutama jika dilihat dari segi usia, jenis kelamin, status sosial, profesi, dan letak geografis, serta seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan hasil wawancara yang mendalam kepada informan khususnya bagi generasi muda dengan rentang usia 20-27 tahun menyatakan senang mengikuti perkembangan trend sebagai salah satu cara untuk mengalami hal baru dan menarik. Menurut Theories of Fashion Costume and Fashion History dalam Fashion Era 2007, selama berabad-abad setiap individu atau masyarakat telah mengenakan pakaian maupun penghias tubuh lainnya sebagai salah satu sarana komunikasi non-verbal yang menunjukkan profesi, jenis kelamin, status rumah tangga, kelas sosial, maupun tingkat kekayaan. Berdasarkan hasil wawancara yang mendalam kepada Pendeta GKPI Pamen sebagai informan penelitian menanggapi gaya busana yang dikenakan jemaat Gereja merupakan suatu kebebasan jemaat karena jemaat memiliki pandangan tersendiri mengenai fashion. Mode berpakaian telah memberi kesempatan kepada setiap individu untuk mengekspresikan karakter maupun solidaritas terhadap orang lain selama lebih dari seribu tahun. Tidak jarang hasil observasi dan wawancara mendalam terhadap informan penelitian yang menyatakan gaya berbusana saat beribadah dalam Gereja merupakan dan pilihan jemaat Gereja yang terpenting tetap menjaga kesopanan dan fokus pada ibadah Gereja. Universitas Sumatera Utara 63

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian