darah merah menjadi tidak beraturan dalam bentuk dan ukuran. Hal ini menunjukkan tidak berfungsinya sel darah merah dengan baik. Hal ini menyebabkan terjadinya
anemia. Anemia menyebabkan aktivitas enzim-enzim pada mitokondria dalam sel menurun karena terganggunya transpor oksigen dan nutrisi, sehingga menghambat
diferensiasi terminal sel-sel epitel menuju stratum korneum terhambat dan selanjutnya mukosa mulut akan menjadi lebih tipis oleh karena hilangnya keratinisasi
normal, atropi, dan lebih mudah mengalami ulserasi. Oleh karena adanya pertimbangan defisiensi hematologi mengharuskan pasien menjalani pemeriksaan
hitung darah lengkap serta perkiraan kadar vitamin B
12
dan asam folat.
17
2.1.3 Klasifikasi dan Gambaran Klinis
SAR ditandai dengan ulser berbentuk bulat atau oval, tertutup selaput pseudomembran kuning keabu-abuan,dikelilingi halo eritematus, dangkal,terasa sakit
dan berbatas jelas.
1,2,5
Berdasarkan gambaran klinis SAR diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu SAR tipe minor, SAR tipe mayor, dan SAR tipe herpetiformis.
4,5,19,20
1. SAR Tipe Minor SAR Minor atau disebut juga dengan Mikuliz’s apthae mengenai sebagian
besar pasien SAR yaitu 75 - 85 dari keseluruhan kejadian SAR.
1,2,5,15
SAR Minor ditandai dengan adanya ulser berbentuk bulat atau oval, dangkal, dengan diameter
kurang dari 1 cm, dandikelilingi oleh pinggiran yangeritematus Gambar 1. SAR tipe minor cenderung mengenai mukosa non-keratin, seperti mukosa labial, mukosa
bukal, dan dasar mulut. Rasa terbakar adalah gejala pendahuluan yang diikuti dengan nyeri dan berlangsung selama beberapa hari. Ulserasi akan sembuh dalam waktu 10-
14 hari tanpa meninggalkan bekas luka.
4,5,15-17,20
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. SAR Tipe Minor
20
2. SAR Tipe Mayor SAR tipe mayor diderita 10-15 dari keseluruhan penderita
SAR.
1,5,15
Ulser mayor biasanya terdapat pada mukosa faring, bibir, dan palatum lunak.
20
SAR tipe mayor berukuran lebih besar, lebih dalam, dan lebih sakit daripada SAR Tipe Minor.
1,7
Ulser biasanya tunggal, berbentuk oval, dan berdiameter sekitar lebih dari 1 cm Gambar 2.
1
SAR tipe mayor terjadi selama beberapa minggu hingga bulan dan meninggalkan jaringan parut setelah sembuh.
1,5,15,21
Gambar 2. SAR Tipe Mayor
1
Universitas Sumatera Utara
3. SAR Tipe Herpetiform SAR tipe herpetiform paling sedikit dijumpai pada populasi dengan
prevalensi 5-10 dari kasus SAR.
1,7
Ulser biasanya terdiri dari 5 sampai 100 ulser, berbentuk bulat atau oval, mempunyai diameter 0,5-3,0 mm dan bila ulser bergabung
bentuknya tidak teratur Gambar 3.
1,5
Tidak seperti SAR minor dan mayor, SAR herpetiform tidak memiliki lokasi tetap dan dapat muncul di mana saja di rongga
mulut. SAR herpetiform tidak meninggalkan jaringan parut setelah sembuh.
1,19
Gambar 3. SAR Tipe Herpetiform
1
2.1.4 Diagnosa