Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

commit to user 4 Dengan adanya hal-hal tersebut diatas, maka penulis dalam rangka penyusunan penulisan hukum sebagai syarat guna menyelesaikan program kesarjanaan pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret memilih judul : “TINJAUAN TENTANG KEKUATAN ALAT BUKTI AHLI KETERANGAN DOKTER DALAM PROSES PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN STUDI KASUS DI PENGADILAN SURAKARTA.”

B. Pembatasan Masalah

Mengingat betapa luas ruang lingkup Ilmu Kedokteran Kehakiman dalam penerapannya di proses peradilan perkara pidana, sehingga penulis tidak mungkin mengadakan penelitian secara mendalam, menyeluruh, karena didasari kemampuan penulis yang sangat terbatas. Agar penelitian dapat dilaksanakan secara terarah dan menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis bermaksud membatasi ruang lingkup permasalahan dengan kekuatan pembuktian keterangan dokter dalam proses pembuktian penyelesaian perkara pidana.

C. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam suatu penelitian sangat penting karena merupakan suatu pedoman serta mempermudah penulis dalam membahas permasalahan yang akan diteliti, sehingga sasaran yang hendak dicapai jelas sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah disebutkan diatas sekiranya perlu dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas. Adapun perumusan masalahannya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kekuatan pembuktian keterangan dokter dalam proses pembuktian perkara pidana di Pengadilan Negeri? 2. Hambatan apa yang muncul dalam penggunaan keterangan dokter sebagai alat bukti dalam proses peradilan? commit to user 5

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran yang ingin dicapai sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi tujuan obyektif dan untuk memenuhi kebutuhan tujuan subyektif. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui bagaimana kekuatan pembuktian keterangan dokter dalam proses pembuktian perkara pidana di Pengadilan. b. Untuk mengetahui cara menanggulangi hambatan-hambatan yang muncul dalam pemggunaan keterangan dokter sebagai alat bukti dalam proses peradilan. 2. Tujuan Subyektif a. Untuk memperoleh data dan pengetahuan sebagai hasil penelitian untuk menjawab permasalahan yang ada dalam rangka penyusunan penulisan hukum yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan dibidang ilmu hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Untuk menambah wawasan dalam memperluas pemahaman akan arti penting ilmu hukum dalam teori dan praktek. c. Untuk meningkatkan serta mendalami berbagai materi yang diperoleh di dalam maupun di luar perkuliahan.

E. Manfaat Penelitian

Dokumen yang terkait

Studi tentang kekuatan pembuktian keterangan ahli Dalam proses pemeriksaan perkara pidana Di sidang pengadilan (studi kasus vcd bajakan di pengadilan negeri kediri

1 4 69

PERANAN DOKTER AHLI KANDUNGAN DALAM PEMBUKTIAN PERKARA ABORSI (Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten) Peranan Dokter Ahli Kandungan Dalam Pembuktian Perkara Aborsi(Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten).

0 4 12

ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (Studi Kasus Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta) Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 6 15

SKRIPSI ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 3 13

PENDAHULUAN Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 2 11

TINJAUAN TENTANG KEKUATAN ALAT BUKTI AKTA DI BAWAH TANGAN DALAM PROSES PEMERIKSAAN SENGKETA PERDATA ( STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI KARANGANYAR.

0 0 13

SKRIPSI Penggunaan Keterangan Terdakwa dalam Pembuktian Persidangan Perkara Pidana ( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta ).

0 0 14

PENDAHULUAN Penggunaan Keterangan Terdakwa dalam Pembuktian Persidangan Perkara Pidana ( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta ).

0 1 18

PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO).

0 0 11

PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP KETERANGAN AHLI DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI SIDANG PENGADILAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI PADANG).

0 0 6