Manfaat Penelitian Metode Penelitian

commit to user 5

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran yang ingin dicapai sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi tujuan obyektif dan untuk memenuhi kebutuhan tujuan subyektif. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui bagaimana kekuatan pembuktian keterangan dokter dalam proses pembuktian perkara pidana di Pengadilan. b. Untuk mengetahui cara menanggulangi hambatan-hambatan yang muncul dalam pemggunaan keterangan dokter sebagai alat bukti dalam proses peradilan. 2. Tujuan Subyektif a. Untuk memperoleh data dan pengetahuan sebagai hasil penelitian untuk menjawab permasalahan yang ada dalam rangka penyusunan penulisan hukum yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan dibidang ilmu hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Untuk menambah wawasan dalam memperluas pemahaman akan arti penting ilmu hukum dalam teori dan praktek. c. Untuk meningkatkan serta mendalami berbagai materi yang diperoleh di dalam maupun di luar perkuliahan.

E. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian diharapkan akan memberikan manfaat yang berguna, khususnya bagi ilmu pengetahuan di bidang penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain : 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perkembangan Hukum Acara Pidana khususnya mengenai kekuatan pembuktian keterangan dokter sebagai saksi ahli dalam proses pembuktian perkara pidana di Pengadilan. commit to user 6 b. Hasil penelitian ini diharapkan menambah referensi dan literatur kepustakaan di bidang Hukum Acara Pidana khususnya dalam hal kejahatan pelanggaran hukum pidana. c. Hasil penelitian ini, dapat dipergunakan sebagai acuan terhadap penelitian- penelitian yang sejenis di kemudian hari. 2. Manfaat Praktis a. Untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti. b. Dengan adanya hasil penelitian ini, dapat mengembangkan pemikiran, penalaran, pemahaman, tambahan pengetahuan serta pola kritis bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam penelitian atau bidang ini.

F. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan penulis dalam karya tulis ini adalah penelitian hukum deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala- gejala lainnya. Maksudnya adalah untuk mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu mempertegas teori-teori lama, atau didalam kerangka menyusun teori-teori baru Soerjono Soekanto, 1986 : 2. Berdasarkan pengertian tersebut diatas, metode penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan dan menguraikan tentang kekuatan pembuktian keterangan dokter dalam proses pembuktian perkara pidana. 2. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan ditempat yang berkaitan dengan ilmu kedokteran dan kasus-kasus yang berkenaan dengan Ilmu Kedokteran Kehakiman, yaitu Pengadilan Negeri Surakarta. 3. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah : commit to user 7 a. Data Primer Merupakan sejumlah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data untuk tujuan penelitian. Adapun data tentang penelitian ini diperoleh dari ahli Ilmu Kedokteran Kehakiman, aparat-aparat penegak hukum diwilayah surakarta, sehingga diharapkan agar hasil yang diperoleh merupakan hal yang obyektif dan sesuai dengan objek yang diteliti. b. Data Sekunder Merupakan sejumlah data yang digunakan untuk mendukung data pimer. Data sekunder ini meliputi data yang diperoleh dengan cara penelitian kepustakaan melalui literatur-literatur, himpunan peraturan perundang-undangan yang berlaku, hasil penelitian yang terwujud laporan, maupun bentuk-bentuk lain yang berkaitan dengan penelitian 4. Sumber Data a. Sumber Data Primer Sumber data primer yang digunakan berupa hasil wawancara dengan ahli hukum kedokteran kehakiman dan aparatur penegak hukum di wilayah hukum Surakarta. b. Sumber Data Sekunder Yaitu keterangan-keterangan yang diperoleh dengan mempelajari dokumen- dokumen yang berhubungan dan dapat menunjang permasalan yang diteliti serta literature-literatur atau buku-buku kepustakaan mengenai Ilmu Kedokteran Kehakiman, hukum pidana, dan hukum acara pidana, khususnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. 5. Teknik Pengumpulan Data Guna memperoleh data yang sesuai dan mencakup permasalahan yang diteliti, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan aparat-aparat dari instansi terkait dan studi kepustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku literature, peraturan perundang-undangan, dokumen- dokumen, makalah ilmiah, hasil-hasil penelitian yang ada hubungannya dengan pokok permasalahan yang sedang diteliti. commit to user 8 6. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan langkah selanjutnya untuk mengolah hasil penelitian dalam bentuk laporan data yang diadakan suatu penganalisaan data. Analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data dalam pola, kategori dan uraian dasar, sehingga akan dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti dalam data Lexy J. Moleong, 2002: 103. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Data dijabarkan sehingga menggambarkan permasalahan dan selanjutnya dipilih, disusun, dan diolah berdasarkan kualitas yang relevan untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada secara jelas dan lengkap berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Menurut Sutopo, analisis data kualitatif adalah upaya berlanjut, berulang, dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Adapun model analisis data yang dipergunakan adalah model analisis data interaktif. Model analisis ini dapat digambarkan sebagai berikut : Komponen-komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian kepada penyerdehanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari Pengumpulan Data Sajian data Reduksi data Kesimpulan Verifikasi commit to user 9 catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus bahkan sebelum data benar-benar terkumpul sampai sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. b. Penyajian Data Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. c. Penarikan kesimpulan Verifikasi Dalam pengumpulan data, seorang penganalisa kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi- konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proporsi. Kesimpulan- kesimpulan dibuat secara longgar, tetap terbuka, tetapi kesimpulan sudah disediakan mula-mula belum jelas, meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan pokok. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas ddalam pikiran penganalisis selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin menjadi seksama dan ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin menjadi seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali. Sutopo, 1990 : 8 commit to user 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Studi tentang kekuatan pembuktian keterangan ahli Dalam proses pemeriksaan perkara pidana Di sidang pengadilan (studi kasus vcd bajakan di pengadilan negeri kediri

1 4 69

PERANAN DOKTER AHLI KANDUNGAN DALAM PEMBUKTIAN PERKARA ABORSI (Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten) Peranan Dokter Ahli Kandungan Dalam Pembuktian Perkara Aborsi(Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten).

0 4 12

ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (Studi Kasus Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta) Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 6 15

SKRIPSI ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 3 13

PENDAHULUAN Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 2 11

TINJAUAN TENTANG KEKUATAN ALAT BUKTI AKTA DI BAWAH TANGAN DALAM PROSES PEMERIKSAAN SENGKETA PERDATA ( STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI KARANGANYAR.

0 0 13

SKRIPSI Penggunaan Keterangan Terdakwa dalam Pembuktian Persidangan Perkara Pidana ( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta ).

0 0 14

PENDAHULUAN Penggunaan Keterangan Terdakwa dalam Pembuktian Persidangan Perkara Pidana ( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta ).

0 1 18

PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO).

0 0 11

PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP KETERANGAN AHLI DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI SIDANG PENGADILAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI PADANG).

0 0 6