Alat Bukti yang Digunakan Penuntut Umum

commit to user 78 Ronaldo, namun karena takut terjadi sesuatu di ruang tahanan maka Bisri Muhtarom dan Pandu Simbiono sepakat memanggil petugas lalu datanglah Brigadir Didik Setiawan, Bripda Kristian Fery, Terdakwa dan Briptu Sudalmi ke ruang tahanan, lalu Brigadir Didik Setiawan mengangkat tubuh Roni Ronaldo dibawa ke dalam mobil lalu menuju ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta bersama dengan Terdakwa, Bripda Kristian Fery, Brigadir Aan Yuantoro, dan Briptu Sudalmi. Setelah sampai di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakaru sekitar pukul 18.00 WIB, Roni Ronaldo dibopong oleh Bripda Kristian Fery dimasukkan ke ruang UGD dan diletakkan di bedtempat tidur kemudian langsung diperiksa denyut nadi, denyut jantung, dan napasnya oleh dr. Harry Haryana dan perawat yang bertugas saat itu yaitu Retno Wulandari, AMK, namun saat diperiksa pertama kali, denyut nadi, denyut jantung, dan napasnya sudah tidak ada, lalu sesuai prosedur tim medis melakukan RJP Resusitasi Jantung Paru untuk menimbulkan reaksi dari jantung dan paru Roni Ronaldo selama lebih kurang 15 menit, namun tidak ada respon dari Roni Ronaldo dan akhirnya tim medis memvonis Roni Ronaldo sudah meninggal dunia. Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, Roni Ronaldo Rachditya als Gendon akhirnya memberikan pengakuan atau keterangan tentang perbuatan yang telah ia lakukan dan mengalami luka-luka sebagaimana diterangkan dalam Visum et Repertum An. Roni Ronaldo Rachditya No.:64MFXI2006 tertanggal 21 November 2006 yang ditandatangani oleh dr.Budiyanto, SpF dokter pada Bagian Kedokteran Forensik dan Medicolegal Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah disebutkan dalam pada dakwaan kesatu primair di atas. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana melanggar Pasal 422 KUHP

4. Alat Bukti yang Digunakan Penuntut Umum

commit to user 79 Untuk membuktikan dakwaan tersebut diatas, jaksa Penuntut umum telah menghadirkan saksi-saksi dalam persidangan yang masing-masing memberikan keterangan sebagai berikut a. saksi Tri Ermawati yang merupakan istri korban Rony Ronaldo rachditya menerangkan bahwa : 1 Saksi bertemu terakhir kali dengan suami pada tanggal 20 Nopember sekitar jam 08.00 WIB dan pada saai itu suami masih segar bugar. 2 Selanjutnya korban mengantar ibu saksi untuk berjualan di depan RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dan setelah itu mengantar saksi bekerja. 3 Saksi sekitar jam 16.30 WIB pulang dan mendapat kabar dari kakak ipar saksi sdri. Rahmayani bahwa suami saksi ditangkap polisi, lalu bapak dan ibu mertua saksi pergi ke Polsektabes Banjarsari Surakarta untuk menanyakan permasalahan suami saksi. 4 pada waktu itu mertua saksi tidak sempat bertemu dengan suami saksi karena disuruh pulang oleh Zaenuddin anggota reskim dengan alasan dia yang akan mengurus suami saksi. 5 sekitar jam 21.30 WIB saksi mendapat kabar dari pak RT bahwa suami saksi sudah meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Surakarta katanya karena sakit jantung dan mendapat kabar itu saksi shock dan tak sadarkan diri kemudian baru sadar pukul 24.00 WIB. 6 jenazah suami saksi dibaea pulang sekitar pukul 01.30 WIB dan saksi baru bisa melihat kondisi suami saksi pada hari selasa sekitar pukul 06.00 WIB pagi, dengan kondisi muka memar, luka disekujur tubuh, pelipis bagian kanan, bagian dagu, dikelopak mata kanan, dileher bagian belakang, ditangan ada bekas sundutan rokok, di perut, di bagian punggung, di kaki kanan dan kiri, tulang bagian lutut melesetbengkok, yang paling parah dibagian dada. 7 saksi tidak tahu apa kesalahan suami sehingga suami ditangkap. 8 saksi tidak tahu siapa yang melakukan penganiayaan terhadap suami saksi dan saksi tidak tahu apa yang dilakukan terdakwa terhadap saksi. commit to user 80 9 luka dan memar di sekujur tubuh suami saksi sebelum ditangkap tidak ada dan suami saksi belum pernah mengidap penyakit jantung sebelumnya. 10 saat terakhir bertemu suami saksi, baju yang dipakai adalah kaos warna hijau, dan celana jeans warna biru agak keputih-putihan, tetapi pada saat jenazah dibawa pulang sudah memakai jas berwarna biru. 11 saksi membenarkan semua keterangan yang diberikan pada saat diperiksa penyidik. b. Saksi Rahmayani yang merupakan kakak kandung korban Roni Ronaldo Rachditya, menerangkan bahwa : 1 Bahwa pada hari senin, tanggal 20 Nopember 2006 sore sekitar jam 15.00 WIB saksi semula mendapat telpon dari ibu saksi yang mengatakan adik saksi yang bernama Roni Ronaldo telah ditangkap orang berpakaian preman. 2 Bahwa selanjutnya saksi melihat sendiri saat mereka menangkap adik saksi karena saksi kebetulan lewat dijalan tempat adik saksi ditangkap yaitu disebuah gang kecil didapan perusahaan es puter Barokah dekat rumah saksi. 3 Bahwa saat itu yang melakukan penangkapan adalah satu orang yang saksi ketahui bernama Didik, selanjutnya dia menelepon teman-temannya dan tak lama kemudian datang dengan kendaraan roda empat mobil carry dan didalam mobil ada 5 lima orang yang saksi tidak tahu namanya, tetapi saksi masih ingat terdakwa yang memegang setir mobil. 4 Bahwa pada waktu itu tidak ada surat penangkapannya dan saksi sempat menanyakan identitasnya tetapi tidak dijawab, saksi juga menanyakan adik saksi mau dibawa kemana, terdakwa hanya mengatakan Polsektabes Banjarsari. 5 Bahwa setelak penangkapan tersebut, saksi kemudian menghubungi teman saksi bernama Zaenuddin Anggota Reskrim Manahan untuk minta tolong sehubungan dengan penangkapan adik saksi, selanjutnya dia datang ke Polsektabes Banjarsari dan mengatkan kalau Roni sedang diinterogasi. commit to user 81 6 Bahwa bapak saksi juga datang ke Polsektabes Banjarsari tetapi disuruh pulang oleh Zaenuddin, karena dia yang akan mengurusnya, selanjutnya bapk saksi juga datang ke rumah penyidik bernama Pak Karnoto tetapi yang bersangkutan juga menyuruh tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa dengan Roni. 7 Bahwa sekitar jam 21.00 WIB saksi dan keluarga mendapat kabar dari Pak RT dan Ketua Karng Taruna bahwa adik saksi Roni Ronaldo telah meninggal di RS PKU Muhamadiyah akibat serangan jantung. 8 Bahwa mendengar adik saksi telah meninggal, adik saksi bernama Noki Cahyono datng ke RS PKU Muhamadiyah, tetapi Roni tidak ada disana karena jenazahnya telah dibawa ke forensik, selanjutnya adik saksi pergi ke Forensik tetapi tidak bisa melihat jasadnya dengan alasan dikunci. 9 Bahwa waktu di Forensik saksi bersama Zaenuddin sekitar jam 23.00 WIB, disana saksi juga bertemu dengan Kapoltabes, selanjutnya saksi minta agar jenazah dipulangkan, tetapi jenazah baru bisa dipulangkan sekitar pukul 01.30 WIB. 10 Bahwa waktu itu saksi sempat menanyakan mengapa Roni ditangkap dan dijawab menurut mereka Roni ikut dalam 9 sembilan usaha penjambretan. 11 Bahwa sebelum Roni ditangkap dia hanya memakai kaos dan celana panjang, tetapi setelah meninggal dibawa pulang, jenazah adik saksi sudah rapi memakai jas, sepatu dan didandani kemudian dimasukkan dalam peti. 12 Bahwa saat jenazah Roni dibawa pulang, saksi melihat tubuh Roni penuh luka, yaitu kedua tangan memar, pergelangan tangan kanan dan kiri ad bekas sundutan api rokok, bagian belakang kepala ada cairan, luka memar dibagian rahang, gigi depan agak keluar, bibir pecah, pelipis kanan agak masuk ke dalam, kaki kanan agk bengkok, di bagian bawah luka memar, di tubuh bagian dalam saksi tidak melihat, karena pada saksi mau membuka kancing jasnya, saksi sudah tidak kuat. commit to user 82 13 Bahwa melihat kondisi jasad Roni, saksi dan keluarga minta supaya diotopsi, dan pak Kapoltabes menyanggupinya, selanjutnya jenazah Roni diotopsi pada pagi harinya sekitar pukul 09.00 WIB 14 Bahwa menurut dokter, Roni menunggal akibat makanan tersedot kedalam saluran pernafasan. 15 Bahwa saksi tidak tahu apa yang dilakukan adik saksi dan tidak tahu siapa saja yang menganiaya Roni tersebut. 16 Bahwa sebelum ditangkap, adik saksi dalam keadaan sehat dan tidak pernah mengidap suatu penyakit. 17 Bahwa Adik saksi Roni Ronaldo selanjutnya dimakamkan pada hari Selasa, 21 Nopember 2006 sekitar jam 14.00 WIB. 18 Bahwa saksi membenarkan semua keterangan yang pernah diberikan pada saat diperiksa Penyidik c. Saksi Petrus Pandu Sambiono yang mengenal terdakwa pada saat saksi diperiksa oleh terdakwa di Polsektabes Banjarsari karena saksi terlibat kasus pidana tetapi tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa, menerangkan bahwa : 1 Bahwa sebelumnya saksi tidak mengenal Roni Ronaldo dan baru mengenalnya sewaktu dia diperiksa di Polsektabes Banjarsari Surakarta yang kebetulan satu ruang tahanan dengan saksi. 2 Bahwa sebelum Roni Ronaldo dimasukkan ke dalam sel tahanan bersama saksi, yang ada dalam sel tahanan hanya ada saksi dan pak Bisri, selanjutnya pada hari Senin, tanggal 20 Nopember 2006 sekitar menjelang maghrib Roni dimasukkan sel tahanan dengan saksi dan pak Bisri. 3 Bahwa waktu itu yang memasukkan Roni kedalam ruang tahanan bersama-sama dengan saksi adalah pak Fery, saksi mendengar pak Fery berteriak,”Pandu, tolong bawa dia masuk”. Kemudian saksi bersama pak Bisri memapah Roni karena pada saat itu kondisi tubuh Roni dalam keadaan lemah. 4 Bahwa atas suruhan pak Fery saksi bersama pak Bisri memandikan Roni di kamar mandi ruang tahanan dan setelah selesai membersihkan badan commit to user 83 Roni, saksi bersama pak Bisri kembali memapah Roni menuju ruang kamar tahanan dan didudukkan dengan bersandar di tembok. 5 Bahwa pada saat disandarkan ditembok, pak Bisri sempat memberi air minum kepada Roni dan Roni meminum sebanyak tiga tegukan dan waktu itu Roni masih dalam keadaan sadar tetapi tubuhnya semakin lemah. 6 Bahwa melihat tubuh Roni semakin lemah dan untuk menjaga hal yng tidak diinginkan, saksi dan pak Bisri memanggil pak polisi dan memberitahu keadaan Roni, kemudian Roni dipapah dibawa keluar tahanan oleh beberapa polisi, yang masih saksi ingat adalah Pak Didik, Pak Fery, dan Pak Aan, setelah itu saksi tidak tahu lagi apa yang terjadi. 7 Bahwa pada waktu Roni dibawa masuk kedalam sel tahanan bersama- sama saksi dan pak Bisri, Roni memakai kaos warna hijau dan hanya memakai celana dalam saja. 8 Bahwa pada waktu saksi memandikan tubuh Roni, saksi melihat ada luka memarlebam di paha kiri dan kanan, dan di punggung bagian bawah. 9 Bahwa pada waktu itu keadaan Roni sangat lemah sehingga tidak bisa berkata-kata dan tidak bisa berkomunikasi. 10 Bahwa saksi mendengar Roni meninggal keesokan harinya, hari selasa. 11 Bahwa saksi membenarkan barang bukti berupa tongkat rotan adalah tongkat yang pernah dilihatnya berada diruang pemeriksaan Polsektabes Banjarsari. 12 Bahwa saksi tidak mengethui apa sebabnya tubuh Roni luka-luka lebammemar dan juga tidak thu apa yang dilakukan terdakwa terhadap Roni. 13 Bahwa saksi membenarkan semua keterangan yang pernah diberikan pada saat diperiksa Penyidik d. Saksi Bisri Muhtarom yang bertemu dengan Roni pada hari Senin, tanggal 20 Nopember 2006 sekitar jam 17.30 WIB di dalam sel tahanan Polsektabes Banjarsari Surakarta, menerangkan bahwa : 1 Bahwa waktu itu saksi dipanggil pak Fery disuruh membantu untuk memapah Roni kedalam ruang tahanan, kemudian saksi bersama pak commit to user 84 Pandu yang sama-sama satu sel saksi memapah Roni masuk kedalam ruang tahanan. 2 Bahwa pada waktu Roni datang keadaannya sudah lemah dan dia hanya memakai kaos dan celana dalam saja, serta tubuhnya sudah penuh dengan debu dan kotoran tanah, lalu pak Fery minta tolong supaya Roni dibersihkan. 3 Bahwa selanjutnya saksi bersama pak Pandu memapah Roni menuju ke kamar mandi, kemudian saksi membersihkan tubuhnya dengan cara menyiramnya dengan air, sedangkan pak pandu menggosok tubuhnya. Setelah selesai memandikan Roni, saksi dan pak Pandu kembali memapahnya ke kamar tahanan dan saksi lp tubuhnya dengan menggunakan baju tahanan yang diberikan oleh pak Fery. 4 Bahwa kemudian saksi mendudukkan Roni dan menyandarkannya di tembok, setelah itu saksi memberinya minum air putih dan roni meminumnya sebanyak 3 tiga tegukan. 5 Bahwa setelah minum air putih tiga tegukan itu saksi melihat kondisinya semakin lemah, lalu saksi berteriak memnggil polisi dan setelah mereka datang, Roni langsung diangkat karena dia sudah tidak mampu untuk berjaln lagi dan Roni dibawa keluar dari ruang tahanan, tetapi saksi tidak tahu Roni dibawa kemana. 6 Bahwa pada saat memandikan Roni saksi melihat ditubuhnya ada bekas pukulan benda tumpul dan dipunggung bagian belakang tampak lebam, serta tangan, dada, dan bagian depan bersih. 7 Bahwa saksi sempat menanyakan namanya, tetapi karena kondisinya pada saat itu sangat lemah, dia hanya diam saja tidak menjawab. 8 Bahwa saksi tidak mengethui apa sebabnya tubuh Roni luka-luka lebammemar dan juga tidak thu apa yang dilakukan terdakwa terhadap Roni. 9 Bahwa keeokan harinya sekitar jam 03.00 WIB saksi diberitahu oleh pak Didik kalau Roni sudah meninggal dunia, selanjutnya pada pagi harinya commit to user 85 kira-kira jam 09.00 WIB saksi diperiksa sehubungan dengan kematian Roni. 10 Bahwa saksi membenarkan barang bukti berupa tongkat rotan adalah tongkat yang pernah dilihatnya berada diruang pemeriksaan Polsektabes Banjarsari. 11 Bahwa saksi membenarkan semua keterangan yang pernah diberikan pada saat diperiksa Penyidik e. Keterangan Ahli dr. H. Harri Haryana yang pada hari Senin, tanggal 20 Nopember 2006 sekitar jam 18.00 WIB saat ahli sedang bertugas sebagai dokter jaga di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, menerangkan bahwa : 1 Pada hari Senin, tanggal 20 Nopember 2006 sekitar jam 18.00 WIB saat ahli sedang bertugas sebagai dokter jaga di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, datang seorang pasien laki-laki yang diantar oleh beberapa orang ke Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhamadiyah. 2 Bahwa ahli bertugas sendiri sebagai dokter jaga dibantu 4 empat orang paramedis yang masih ahli ingat, Rasmidi dan Retno, sedangkan dua orang lagi ahli lupa namanya. 3 Bahwa pada saat pasien masuk diletakkan di bed kemudian ahli melakukan pemeriksaan mengenai keadaan pasien dan hasil pemeriksaan pasien dalam keadaan tidak sadar, tidak bernafas dan tidak ada denyut nadimya serta hanya melakukan celana dalam saja. 4 Bahwa selain pasien dalam keadaan tersebut diatas, ahli juga melakukan pemeriksaan bagian tubuh luar pasien dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : a. Dibagian atas telinga kiri dan kanan ditemukan luka memar b. Dibagian kepala ditemukan luka memar c. Dada kanan dan kiri ditemukan luka memar d. Lengan kanan bagian bawah luka memar e. Lengan kanan bagian atas luka memar f. Lengan kiri bagian bawah luka memar g. Lengan kiri bagian atas luka memar commit to user 86 h. Lutut kiri luka memar dan lutut kanan luka robek i. Tungkai bawah kanan luka memar j. Tungkai bawah kiri luka memar k. Sekitar kelopak mata kanan dan kiri luka memar l. Tungkai atas kanan dan kiri luka memar m. Punggung tengah ditemukan luka memar 5 Bahwa ahli berpendapat luka-luka yang ada di tubuh pasien disebabkan oleh trauma kena benda tumpul. 6 Bahwa melihat kondisi pasien yang tak sadarkan diri, tidak bernafas dan tidak ada denyut nadinya, ahli mencoba melakukan resusitasi jantung dan paru, yaitu tindakan untuk memancing agar supaya timbul denyut nadi dan bernafas lagi, tetapi ternyata tidak ada respon pada denyut nadi pasien tersebut dan tetap tidak ada nafas. 7 Bahwa setelah selesai melakukan pemeriksaan dan tindakan medis tersebut, ahli menyimpulkan bahwa pasien sudah meninggal dunia. 8 Bahwa selanjutnya ahli hanya mencatat hasil pemeriksaan luka-lukanya kemudian menandatangni surat keterangan pasien bahwa ia sudah meninggal dunia dan pada saat itu pula ahli baru tau nama pasien tersebut adalah Roni Ronaldo, setelah itu ahli tidak menangani lagi karena ada pasien lain lagi yang harus ditangani. 9 Bahwa ahli tidak dapat menyimpulkan penyebab kematian Roni Ronaldo karena ahli tidak melakukan otopsi. 10 Bahwa ahli juga tidak dapat menentukan kapan Roni Ronaldo meninggal, karena hal itu ditentukn dengan melakukan otopsi. 11 Bahwa ahli membenarkan semua keterangan yang pernah diberikan pada saat diperiksa Penyidik. f. Keterangan Ahli dr. Boedijanto, Sp.f, yang merupakan dokter yang bertugas di Laboratorium Kedokteran UNS Surakarta dan yang melakukan autopsi terhadap jenazah Roni Ronaldo, menerangkan bahwa : commit to user 87 1 Bahwa jenazah Roni Ronaldo diterima di Laboratorium Forensik UNS Surakarta pada tanggal 21 Nopember 2006 pada hari Selasa pagi sekitar jam 07.00 WIB. 2 Bahwa pada waktu itu ahli ,endapat telepon dari Laboratorium Forensik UNS kalau ada kasus meninggalnya seseorang yang dibawa ke Laboratorium Forensik untuk di autopsi. Selanjutny ahli menyuruh para mahasiswa kedokteran untuk memeriksanya terlebih dahulu, setelah itu ahli datng untuk menanganinya. 3 Bahwa ahli melakukan autopsi jenazah dibantu sekitar 10 sepuluh orang mahasiswa kedokteran. 4 Bahwa setelah roni di bawa ke Laboratorium, lalu pakaian Roni di buka dan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan tubuh bagian luar, setelah melakukan pemeriksaan fisik dari ujung rambut sampai ke kaki, ahli melakukan pemeriksaan dalam dengan membedah jenazah mulai dari kepala, dagu, perut melingkar ke kiri terus selangkangan, selanjutnya dikeluarkan bagian dada dan perut. 5 Bahwa benar hasil autopsi terhadap jenazah Roni Ronaldo dituangkan dalam Visum Et Repertum No.64MFXI2006, tanggal 21 Nopember 2006 yang ditandatangani oleh ahli. 6 Bahwa dari pemeriksaan dalam, ahli menemukan sisa makanan, yaitu hasil muntahan dari perut sudah berupa gumpalan masuk kedalam saluran pernafasan korban. 7 Bahwa ahli berpendapat masuknya sisa makanan kedalam saluran pernafasan menyebabkan korban tidak bisa bernafas dengan sempurna yang menimbulkan mengkibatkan kematian. 8 Bahwa kesimpulan dari hasil autopsi terhadap jenazah Roni Ronaldo adalah korban meninggal mati lemas karena tersumbatnya jalan nafas yang disebabkan masuknya sisa makanan kedalam saluran nafas trachea dan bronchus. commit to user 88 9 Bahwa sisa makanan masuk kedalam saluran nafas dapat terjadi karena muntahan yang tersedak akibat beberpa faktor seperti pukulan benturan di kepala, pukulan pada perut atau akibat stress. 10 Bahwa kematian korban selain disebabkan sisa makanan masuk kedalam saluran nafas juga bisa disebabkan dari luka di tubuh korban karena trauma pukulan di bagian kepala sebagimana tercatat dalam Visum Et Repertum No.64MFXI2006, pada Pemeriksaan Luar No. 7.2 dan Pemeriksaan Dalam No.5. 11 Bahwa dari hasil autopsi ahli juga berpendapat sebelum korban meninggal dunia, korban tidak mempunyai penyakit, karena tidak ada kelainan apa- apa dan semua organ normal saja. 12 Bahwa korban diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar 12 sd 24 jam sebelum di autopsi, tetapi dari hasil pemeriksaan kaku mayat disimpulkan korban meninggal lebih dari 12 jam. 13 Bahwa ahli membenarkan semua keterangan yang pernah diberikan pada saat diperiksa Penyidik g. Saksi Didik Setiawan,dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan : 1 Bahwa pada hari senin, tanggal 20 Nopember 2006, saksi bersama anggota Kepolisian Polsektabes Banjarsari, yaitu Pak M.Trikogani terdakwa, Pak Aan Yuantoro, Pak Supriyanto dan Pak Sudalmi telah melakukan penangkapan kepada Roni Ronaldo di sebuah gang kecil dekat Es Barokah di Kp. Ketelan, Banjarsari, Surakarta. 2 Bahwa pada mulanya saksi melakukan penangkapan terhadap Roni seorang diri, tetapi oleh karena saksi merasa tidak bisa membawa Roni sendirian, maka saksi menelepon rekan-rekan saksi untuk datang membantu. 3 Bahwa pada waktu itu saksi melakukan penyelidikan tindak pidana curas dan curat, sesampainya di gang kecil depan Es Barokah, saksi berpapasan dengan Roni Ronaldo yang saat itu sedang mengendarai sepeda motor sendirian dan saksi juga naik sepeda motor, kemudian saksi menghentikan Roni Ronaldo karena dia merupakan Target Operasi TO. commit to user 89 4 Bahwa selanjutnya saksi menelepon rekan saksi agar datang ke lokasi penangkapan dan sekitar 10 menit kemudian rekan-rekan saksi datang menggunakan Suzuky Carry, yaitu M.Trikogani, Aan Yuantoro, Supriyanto dan Sudalmi, setelah itu saksi menyerahkan Roni kepada mereka, sementara Aan Yuantoro saksi suruh naik sepeda motor yang dibawa Roni dan saksi naik sepeda motor saksi sendiri. 5 Bahwa interogasi terhadap Roni Ronaldo dilakukan pada tanggal 20 Nopember 2006 sekitar jam 15.30 sd 16.30 WIB di ruang opsnal Polsektabes Banjarsari Surakarta. 6 Bahwa pada waktu saksi hendak masuk ke ruang opsnal, di dalam ruang sudah ada terdakwa, selanjutnya saksi bersama Aan Yuantoro masuk ke ruang opsnal dan saksi langsung menginterogasi Roni dibantu Aan Yuantoro dan Sudalmi, tetapi Roni selalu memberikan keterangan yang yang berbelit-belit dan karena berbelit-belit akhirnya saksi memukul tangan Roni dengan menggunakan penggaris stenlis, setelah dipukuli, Roni baru mengakui perbuatannya dan saksi tulis dalam berita acara. 7 Bahwa Pak Sudalmi yang tadinya keluar ruang opsnal kemudian masuk lagi dan karena jengkel atas keterangan Roni yang berbelit-belit, Pak Sudalmi lalu memukul Roni dengan menggunakan tangan kosong sebanyak dua kali mengenai pipi dan Roni memberikan pengakuan lagi, selanjutnya saksi menulisnya dalam berita acara. 8 Bahwa selanjutnya Pak Aan Yuantoro dan Pak Sudalmi keluar dari ruang opsnal dan bersamaan dengan itu Pak Trikogani masuk membantu saksi dan melakukan pemukulan dengan tongkat rotan warna hitam mengenai kaki kiri dan tangan kiri Roni, dengan pemukulan tersebut Roni menambah pengakuan lagi dan saksi menulisnya dalam berita acara. 9 Bahwa setelah Pak Trokogani keluar, Pak Aan Yuantoro masuk lagi ke ruang opsnal dan karena jengkel dengan pengakuan Roni yang berbelit- belit kemudian melakukan pemukulan dengan menggunakan tongkat rotan warna hitam, entah berapa kali saksi lupa, menganai tangan kiri dan Roni menambah pengakuan lagi lalu saksi tulis dalam berita acara. commit to user 90 10 Bahwa kemudian Pak Supriyanto masuk dan bertanya kepada Roni, tetapi Roni masih berbelit-belit memberikan keterangan,lalu pak Supriyanto lalu mengambil lagi tongkat rotan warna hitam dan melakukan pemukulan mengenai bagian kaki dan tangan Roni, setelah itu Roni menambah pengakuan dan saksi menulis pangakuan Roni dalam berita acara. 11 Bahwa tidak lama kemudian Pak Fery juga masuk ke ruang opsnal dan oleh karena Roni masih juga berbelit-belit memberikan keterangan, maka pak Fery mengambil tongkat rotan tersebut dan dipukulkan pada bagian tangan dan kaki, akhirnya Roni memberikan pengakuan lagi dan saksi menulis dalam berita acara interogasi. 12 Bahwa saksi dan rekan-rekannya yang lain termasuk terdakwa melakukan pemukulan terhadap Roni Ronaldo dengan tujuan mengungkap kasus kejahatan penjambretan yang melibatkan Roni Ronaldo sebagai pelakunya, sedangkan Roni tidak kooperatif memberi keterangan dan selalu berbelit-belit. 13 Bahwa kejahatan yang diduga dilakukan Roni Ronaldo sehingga ia dtangkap antara lain penjambretan yang dilakukan di Pasar Kliwon dekat Radio ABC Surakarta, di daerah RS dr. Oen, Kandangsapi Jebres Surakarta dan di Jl. RM Said Surakarta. 14 Bahwa saksi tidak mengetahui dimana terdakwa mendapatkan tongkat rotan, karena tau-tau dia sudah membawa tongkat rotan tersebut dan saksi juga tidak ingat berapa kali terdakwa memukuli Roni Ronaldo dengan tongkat rotan. 15 Bahwa interogasi terhadap Roni Ronaldo berlangsung sekitar 1 satu jam dan setelah di interogasi salanjutnya diadakan olah TKP di Pasar Kliwon dekat Radio ABC Surakarta, daerah RS dr. Oen Kandangsapi Surakarta dan di Jl. RM Said Surakarta. 16 Bahwa luka yang ada dikepala korban Roni Ronaldo kemungkinan disebabkan Ronk terjatuh pada saat didorong oleh Pak Fery, terus bagian perut terbentur meja dan selanjutnya jatuh kena tembok. commit to user 91 17 Bahwa tongkat rotan warna hitam yang digunakan untuk memukul Roni Ronaldo adalah milik kantor Polsektabes Banjarsari Surakarta. 18 Bahwa yang menjadi ketua tim dalam penangkapan terhadap Roni adalah terdakwa dan terdakwa adalah yang paling senior dalam tim, sedangkan saksi hanya sebagai anggota. 19 Bahwa setelah cek KTP sekitar jam 17.30 WIB saksi masuk ke kantor Polsektabes Banjarsari Surakarta, kemudian saksi dan Roni menandatangani surat olah TKP tersebut dan kemudian saksi menyimpan gambar olah TKP. 20 Bahwa akibat pukulan-pukulan yang dilakukan terhadap Roni, tubuhnya menjadi memar-memar dan akhirnya meninggal dunia di RS. PKU Muhammadiyah Surakarta sehabis Maghrib. 21 Bahwa saksi membenarkan keterangan yang pernah diberikan pada saat diperiksa oleh Penyidik. h. Saksi Aan Yuantoro, adalah seorang anggota polisi yang bertugas di Polsektabes Banjarsari Surakarta di bagian Reserse penyidik dan satu tim dengan terdakwa, Didik Setyawan, Supriyanto, Sudarmi dan Kristian Fery, menerangkan bahwa : 1 Pada hari senin, tanggal 20 Nopember 2006, saksi bersama anggota Kepolisian Polsektabes Banjarsari, yaitu Pak M.Trikogani terdakwa, Pak Supriyanto, Pak Sudalmi, dan Pak Didik Setyawan telah melakukan penangkapan kepada Roni Ronaldo di sebuah gang kecil dekat Es Barokah di Kp. Ketelan, Banjarsari, Surakarta. 2 Bahwa pada saat itu saksi mendapat telepon dari Pak Didik Setyawan yang menyampaikan Target Operasi TO telah ditemukan dan menyuruh agar terdakwa, saksi dn teman-teman lainnya dtang ketempat penangkapan tersebut. 3 Bahwa saksi dan rekan-rekan dtng ke tempat penangkapan dengan mengendarai mobil Suzuki Carry, selanjutnya Roni dinaikkan ke mobil Suzuki Carry menuju Polsektabes Banjarsari. commit to user 92 4 Bahwa sesampainya di Polsektabes Banjarsari, Roni langsung dibawa ke ruang opsnal oleh Sudalmi, selanjutnya saksi bersama Didik dan terdakwa menginterogasi Roni dan pada awalnya tidak ada paksaan dan pemukulan, namun karena korban berbelit-belit memberikan keterangan akhirnya dipukul oleh Didik menggunakan mistar pada kedua tangan korban. 5 Bahwa oleh karena korban masih berbelit-belit akhirnya Sudalmi meninju menggunakan kepalan tangan sebanyak dua kali pada muka bagian kiri korban, setelah itu saksi keluar mencari minum dan pada saat saksi keluar, saksi sempat melihat terdakwa M.Trikogani masuk. 6 Bahwa selang waktu sekitar 15 menit saksi masuk lagi dan pada saat itu yang ada di ruang opsnal hanya Didik dan Roni, karena saksi mendengar jawaban Roni masih berbelit-belit lalu saksi mengmbil rotan yang pada saat itu ada di ruang opsnal kemudian saksi memukul Roni pada lengan kanan dua kali dan paha kanan satu kali. 7 Bahwa setelah interogasi selesai kemudian Roni dibawa menunjukkan TKP penjambretan dengan menggunakan kendaraan Suzuki Carry antara lain yang ditunjukkan Roni yaitu kampong Kandangsapi dekat RS dr. Oen Surakarta, Jln. Kapten Mulyadi dekat Radio ABC dan di Jl. RM Said Surakarta, dan karena menjelang Maghrib maka TKP lain di daerah Jajar dan Pajang tidak jadi didatangani, selanjutnya kembali ke Polsektabes Banjarsari. 8 Bahwa pada saat kembali dari penunjukan lokasi TKP sekitar pukul 17.30 WIB kondisi cuaca mulai gerimis hujan dan Roni diturunkan dari mobil oleh Fery, selanjutnya saksi memasukkan mobil ke garasi, dan saat turun dari mobil saksi melihat Fery mendorong tubuh Roni hingga terjerembab, lalu dibangunkn oleh Fery karena waktu itu tangan Roni diborgol. 9 Bahwa saat diturunkan dari mobil, Roni masih bisa berjalan sendiri, tetapi setelah jatuh terjerembab didorong oleh Fery, Roni kemudian tidak bisa berjalan sendiri dan kemudian dipapah Fery ke sel tahanan. 10 Bahwa selanjutnya saksi tidak mengetahui kejadian didalam sel karena saksi berda di luar, tetapi ridak berapa lama saksi mendengar teriakan dari commit to user 93 dalam sel meminta tolong, lalu saksi bersama rekan-rekan lainnya menuju sel dan menemukan Roni dalam keadaan lemah, akhirnya Roni langsung diangkat oleh Didik dan membawanya ke RS PKU Muhamadiyah. 11 Bahwa yang membawa Roni ke RS PKU Muhamadiyah adalah saksi, Didik, Fery, Sudalmi, dan terdakwa sekitar jam 17.45 WIB, selanjutnya kira-kira 15 menit kemudian seorang perawat menyampikan kepada Sudalmi bahwa Roni telah meninggl dunia. 12 Bahwa saksi dan rekan-rekannya yang lain termasuk terdakwa melakukan pemukulan terhadap Roni Ronaldo dengan tujuan mengungkap kasus kejahatan penjambretan yang melibatkan Roni Ronaldo sebagai pelakunya, sedangkan Roni selalu memberi keterangan yang berputar- putar dan berbelit-belit, sehingga saksi dan teman-teman emosi lalu memukul korban agar dia kooperatif dan berkata jujur. 13 Bahwa saksi membenarkn barng bukti yang diajukan dalam sidang berupa sebuah tongkat rotan warn hitam adalah alat yang digunakan memukul korban Roni Ronaldo dan sebuah mistar yang dipakai Didik memukul Roni Ronaldo.

5. Pertimbangan Hakim dalam Menilai Alat bukti Keterangan Ahli Kedokteran

Dokumen yang terkait

Studi tentang kekuatan pembuktian keterangan ahli Dalam proses pemeriksaan perkara pidana Di sidang pengadilan (studi kasus vcd bajakan di pengadilan negeri kediri

1 4 69

PERANAN DOKTER AHLI KANDUNGAN DALAM PEMBUKTIAN PERKARA ABORSI (Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten) Peranan Dokter Ahli Kandungan Dalam Pembuktian Perkara Aborsi(Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten).

0 4 12

ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (Studi Kasus Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta) Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 6 15

SKRIPSI ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 3 13

PENDAHULUAN Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 2 11

TINJAUAN TENTANG KEKUATAN ALAT BUKTI AKTA DI BAWAH TANGAN DALAM PROSES PEMERIKSAAN SENGKETA PERDATA ( STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI KARANGANYAR.

0 0 13

SKRIPSI Penggunaan Keterangan Terdakwa dalam Pembuktian Persidangan Perkara Pidana ( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta ).

0 0 14

PENDAHULUAN Penggunaan Keterangan Terdakwa dalam Pembuktian Persidangan Perkara Pidana ( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta ).

0 1 18

PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO).

0 0 11

PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP KETERANGAN AHLI DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI SIDANG PENGADILAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI PADANG).

0 0 6