Fungsi keterangan dokter sebagai ahli di sidang pengadilan

commit to user 20 d. Terdakwa wanita yang diduga melakukan tindak pidana infanticide membunuh bayinya sendiri, tetapi ia menyangkal telah melahirkan anak. Melalui pemeriksaan dokter akan dapat dibuktikan apakah ia benar-benar telah melahirkan anak atau tidak. b Obyek korban. a. Korban hidup yang menderita luka-luka. Dalam hal ini bantuan dokter perlu dimintakan untuk mengetahui : - Jenis luka yang diderita. - Jenis traumanya benda penyebab luka. - Kualifikasi lukanya. b. Korban hidup dari tindak pidana seksual. Bantuan dokter dalam perkara ini untuk mengetahui : - Ada tidaknya tanda-tanda akibat persetubuhan. - Ada tidaknya luka-luka. Jika ada luka-luka maka perlu dijelaskan pula tentang : - jenis luka yang diderita. - Jenis traumanya benda penyebab luka. - Kualifikasi lukanya. Pada tindak pidana bersetubuh dengan wanita dibawah umur atas dasar mau sama mau, penentuan umur korban dapat diminta kepada dokter jika terdapat keragu-raguan tentang umur korban. Perlu diketahui bahwa penentuan apakah persetubuhan atas dasar mau sama mau termasuk tindak pidana atau bukan tergantung pada umur korban.

c. Fungsi keterangan dokter sebagai ahli di sidang pengadilan

Menurut Undang-undang No.4 tahun 2004 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, yang berbunyi bahwa tak seorangpun dapat dijatuhi pidana, kecuali apabila pengadilan, karena alat pembuktiannya yang sah menurut Undang-Undang, mendapat keyakinan bahwa seseorang yang dianggap dapat bertanggung jawab, telah bersalah atas perbuatan yang dituduhkan atas dirinya. Selanjutnya didalam Pasal 185 KUHAP disebutkan bahwa hakim tidak commit to user 21 boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang- kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benat terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang No.4 tahun 2004 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman dan Pasal 185 KUHAP, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Untuk menjatuhkan pidana kepada terdakwa diperlukan keyakinan hakim. 2. Keyakinan hakim harus timbul dari alat bukti. Keyakinan yang timbul kerena hal-hal lain misalnya melihat tampang, gerak-gerik atau riwayat yang jelek dari terdakwa bukanlah keyakinan yang dikehendaki oleh undang-undang dan tidak dapat sebagai dasar untuk memidana seseorang. 3. Jumlah alat bukti yang dapat digunakan untuk membentuk keyakinan ialah minimal 2 buah. Tugas penuntut umum untuk memberikan alat bukti yang diperlukan di persidangan, dan menjadi tugas penyidik ditingkat penyidikan untuk mengusahakan segala sesuatu yang kelak dapat dijadikan alat bukti di sidang pengadilan sesuai dengan Pasal 184 KUHAP yang berupa keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa. Keterangan dokter sebagai ahli dapat berperan sebagai alat bukti yaitu dilihat dari cara dokter tersebut memberikan keterangannya. Apabila persyaratannya dipenuhi maka keterangan dokter tersebut dapat dijadikan alat bukti yang sah, tetapi apabila persyaratannya tidak dipenuhi maka keterangannya tidak dapat dianggap sebagai alat bukti. Menurut KUHAP, kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi dari keterangan-keterangan dokter sebagai ahli di sidang pengadilan ialah : 1. Sebagai Alat Bukti, yaitu : a. Alat bukti surat, jika memenuhi : 1 Syarat Formal : a Diberikan secara tertulis. b Dengan sumpah atau janji atau dengan mengingat sumpah atau janji. commit to user 22 2 Syarat Meteriil : a Isi keterangan sesuai dengan kenyataan yang ada pada obyek yang diperiksa. b Tidak bertentangan dengan teori kedokteran yang telah teruji kebenarannya. b. Alat bukti keterangan ahli, jika memenuhi : 1 Syarat Formal : a Keterangan diberikan secara lisan disidang pengadilan. b Dengan mengucapkan sumpahjanji sebelumnya dan jika hakim memandang perlu juga sesudah memberikan keterangan 2 Syarat Meteriil : a Isi keterangan sesuai dengan kenyataan yang ada pada obyek yang diperiksa. b Tidak bertentangan dengan teori kedokteran yang telah teruji kebenarannya. 2. Sebagai keterangan yang disamakan nilainya dengan alat bukti, yaitu jika memenuhi : a. Syarat Formal : 1 Keterangan dokter yang pernah diberikan secara lisan didepan penyidik dibacakan didepan sidang. 2 Alasan dibebaskan disidang pengadilan karena dokter meninggal dunia atau karena halangan yang sah tidak dapat hadir atau tidak dipanggil karena jauh tempat tinggalnya atau karena sebab lain yang berhubungan dengan kepentingan negara. 3 Ketika dokter memberikan keterangan lisan idepan penyidik, dokter telah mengucapkan sumpah atau janji. b. Syarat Materiil : 1 Isi keterangan sesuai dengan kenyataan yang ada pada obyek yang diperiksa. 2 Tidak bertentangan dengan teori kedokteran yang telah teruji kebenarannya. commit to user 23 3. Sebagai keterangan yang dapat menguatkan keyakinan hakim, jika memenuhi : a. Syarat Formal : 1 Diberikan secara lisan di sidang pengadilan. 2 Tidak dengan sumpuahjanji karena dokter tanpa alasan yang sah menolak untuk mengucapkannya. 3 Dokter telah selesai menjalani sandera 14 hari. b. Syarat Materiil : 1 Isi keterangan sesuai dengan kenyataan pada obyek yang diperiksa. 2 Tidak bertentangan dengan teori kedokteran yang telah teruji kebenarannya. 4. Sebagai keterangan yang tidak berarti apa-apa. Yaitu jira keterangan itu tidak memenuhi syarat formal seperti tersebut diatas atau tidak memenuhi syarat material. Untuk mengetahui apakah keterangan dokter memenuhi syarat material atau tidak maka keterangan itu perlu diuji dengan keterangan-keterangan lain yang ada. Jira hakim ragu-ragu terhadap kebenaran material dari keterangan tersebut maka hakim dapat meminta bantuan kepada dokter lain untuk melakukan pemeriksaan ulang. Sudah barang tentu hanya keterangan yang berkualitas alat bukti dan keterangan yang disamakan dengan alat bukti saja yang dapat dipakai sebagai unsur pembentuk keyakinan, sedangkan keyakinan yang dapat menguatkan keyakinan hakim tidak dapat dipakai sebagai unsur pembentuk keyakinan. Keterangan tersebuat hanya akan berguna jika keyakinan hakim sudah terbentuk, yaitu hanya sebagai unsur penambah keyakinan. Berdasarkan alasan tersebut maka hendaknya setiap keterangan dokter sebagai ahli dapat diusahakan menjadi keterangan yang berkualitas sebagai alat bukti atau sebagai keterangan yang disamakan nilainya dengan alat bukti. commit to user 24

d. Tata cara permintaan penyidik kepada dokter sebagai ahli

Dokumen yang terkait

Studi tentang kekuatan pembuktian keterangan ahli Dalam proses pemeriksaan perkara pidana Di sidang pengadilan (studi kasus vcd bajakan di pengadilan negeri kediri

1 4 69

PERANAN DOKTER AHLI KANDUNGAN DALAM PEMBUKTIAN PERKARA ABORSI (Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten) Peranan Dokter Ahli Kandungan Dalam Pembuktian Perkara Aborsi(Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten).

0 4 12

ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (Studi Kasus Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta) Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 6 15

SKRIPSI ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 3 13

PENDAHULUAN Alat Bukti Petunjuk dalam Penyelesaian Perkara Pidana (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surakarta).

0 2 11

TINJAUAN TENTANG KEKUATAN ALAT BUKTI AKTA DI BAWAH TANGAN DALAM PROSES PEMERIKSAAN SENGKETA PERDATA ( STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI KARANGANYAR.

0 0 13

SKRIPSI Penggunaan Keterangan Terdakwa dalam Pembuktian Persidangan Perkara Pidana ( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta ).

0 0 14

PENDAHULUAN Penggunaan Keterangan Terdakwa dalam Pembuktian Persidangan Perkara Pidana ( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta ).

0 1 18

PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PENGGUNAAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO).

0 0 11

PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP KETERANGAN AHLI DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI SIDANG PENGADILAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI PADANG).

0 0 6