48
Gambar 4.7 Grafik perubahan nilai PWM terhadap nilai tegangan motor
4.5. Analisis Hasil Pengujian Sistem Kendali Suhu Tangki Berpengaduk
Pada pengujian sistem kendali suhu tangki berpengaduk terdapat dua kendali yakni sistem untuk mengendalikan penyalaan pemanas air dan sistem
kendali untuk mengatur kecepatan putaran motor. Untuk itu diperlukan pengujian untuk membuktikan pengaruh input suhu terhadap output PWM yang dihasilkan
oleh sistem kendali tersebut.
4.5.1 Pengaruh Perubahan Suhu Air Terhadap Kecepatan Putaran Motor
Pada penggunaanya, kecepatan putaran motor dipengaruhi oleh perbedaan antara pembacaan sensor suhu RTD bagian atas dan bagian bawah yang terjadi
setiap adanya perubahan. Gambar 4.8 di bawah ini menunjukkan hasil pengujian perubahan suhu air terhadap kecepatan putaran motor.
2 4
6 8
10 12
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25
Vo lt
PWM
PWM vs Tegangan
49
Gambar 4.8 Grafik Perubahan Suhu Air Terhadap Kecepatan Putaran Motor Dari gambar di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan kecepatan
putaran motor yang ditunjukkan dengan garis berwarna hijau yang akan meningkat apabila perbedaan suhu antara kedua sensor juga terjadi perbedaan yang meningkat.
Hal ini sebanding dengan grafik defuzzifikasi yang menyatakan perubahan kecepatan motor akibat perbedaan suhu.
4.5.2 Pengaruh Perubahan Suhu Air Terhadap Pemanas Air
Pada pengujian berikutnya adalah dengan melihat respon kendali pemanas air terhadap batas maksimum suhu yang telah ditetapkan. Gambar 4.9 di bawah ini
menunjukkan hasil pengujian respon kendali pemanas air terhadap batas maksimum suhu air.
10 20
30 40
50 60
70
1 84 16
7 25
33 3
41 6
49 9
58 2
66 5
74 8
83 1
91 4
99 7
10 80
11 63
12 46
13 29
14 12
14 95
15 78
16 61
17 44
18 27
19 10
19 93
20 76
21 59
22 42
23 25
24 08
24 91
25 74
26 57
27 40
PW M
Su hu
° C
Waktu S
Grafik Perubahan Suhu Terhadap Kecepatan Putaran Motor
RTD_Atas RTD_Bawah
Differential Speed
50
Gambar 4.9 Grafik Perubahan Suhu Air Terhadap Pemanas Air Dari gambar di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan kondisi pemanas
air ketika suhu sudah mencapai 60 °C dengan batas histeresis sebesar 3°C. Hal ini
menunjukkan bahwa pemanas air akan padam ketika suhu lebih tinggi dari 63 °C
dan akan menyala kembali ketika suhu sudah turun dan mencapai lebih rendah dari 57
°C. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa terjadi perubahan kondisi
pemanas air yang berlangsung cepat. Hal ini disebabkan karena percobaan dilakukan hanya dengan menggunakan miniatur dari tangki berpengaduk dengan
volume air yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan tangki pada umumnya.
10 20
30 40
50 60
70
1 80 15
9 23
8 31
7 39
6 47
5 55
4 63
3 71
2 79
1 87
94 9
10 28
11 07
11 86
12 65
13 44
14 23
15 02
15 81
16 60
17 39
18 18
18 97
19 76
20 55
21 34
22 13
22 92
23 71
24 50
25 29
26 08
26 87
27 66
Su hu
° C
Waktu S
Grafik Pengaruh Suhu Air Terhadap Pemanas Air
RTD_Atas RTD_Bawah
Heater
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan