26 memberikan nilai perubahan duty cycle atau dengan kata lain pulse width
modulation PWM kepada driver motor sehingga dapat mengubah nilai digital menjadi nilai analog yang mempengaruhi kecepatan putaran motor.
Oleh karena itu terdapat dua buah program diantaranya adalah program yang terdapat pada PLC berupa ladder diagram yang hanya difungsikan sebagai
kendali dan program yang terdapat pada LabVIEW yang difungsikan sebagai sistem kendali, monitoring serta data logger.
Pada aplikasinya sistem ini membutuhkan beberapa tahapan dalam pembuatannya yakni mulai dari hardware atau miniatur tangkinya kemudian bagian
electrical hingga pada bagian software untuk memonitoring maupun pengendalian menggunakan sistem fuzzy dengan metode Mamdani.
3.2. Perancangan Sistem Kendali Tangki Berpengaduk
PLC dalam hal ini difungsikan sebagai pengendali dari sistem tangki berpengaduk. Dengan menggunakan perangkat tambahan berupa modul analog
input dan RTD PT100 Temperature Sensor Transmitter untuk membaca nilai perubahan suhu yang terjadi pada sensor RTD PT100. Kemudian dengan perangkat
keluaran berupa pemanas air untuk meningkatkan suhu air pada tangki serta motor DC sebagai pengaduk air agar suhu air pada tangki berpengaduk menjadi homogen.
Pada gambar 3.1 menunjukkan blok diagram yang digunakan untuk memberikan gambaran perancangan alat.
27
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Kendali Suhu Tangki Berpengaduk
Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem LabVIEW Bahwa pada gambar di atas terdapat beberapa komponen tambahan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan sistem tangki berpengaduk. Dari bentuk perancangannya pada gambar 3.3 di bawah ini menunjukkan gambar rangkaian dari
sistem tangki berpengaduk.
28
Gambar 3.3 Gambar Rangkaian Sistem Tangki Berpengaduk
3.3. Perancangan Miniatur Tangki Berpengaduk
Tangki berpengaduk dirancang dengan menggunakan wadah plastik tabung berukuran diameter ± 18 cm pada bagian atas dan ± 16 cm pada bagian bawah
wadah plastik, dengan ketinggian ± 24 cm. Terpasang dua buah sensor suhu RTD PT100 yang diletakkan bersebrangan, satu buah sensor suhu pada bagian bawah ±
5 cm dari dasar air dan satu buah lagi terpasang pada bagian atas ± 5 cm dari permukaan air. Hal ini memberikan kesamaan jarak pembacaan antara dasar air
dengan permukaan air. Kemudian dipasang satu buah pemanas air yang terletak antara sensor suhu
bagian atas dan bagian bawah, yakni ± 5,5 cm diantara kedua sensor suhu dengan pemanas air.
29 Motor DC digunakan sebagai pengaduk air yang bertujuan untuk membuat
suhu air menjadi homogen atau dengan kata lain suhu air merata pada setiap bagiannya. Motor DC dipasangkan dengan batang aluminium sebagai as untuk
pengaduknya dengan ketebalan aluminium ± 0,5 cm. Kemudian pada bagian ujungnya terpasang blade yang merupakan fan dari PC, hal ini digunakan karena
mempermudah dalam pembuatan alat pengaduk. Dengan 7 buah blade dan dengan diameter ± 12 cm ketebalan ± 2 cm dipasang pada bagian bawah wadah air yakni
tepatnya dibawah dari sensor suhu pada bagian bawah. Hal ini ditujuankan untuk menghindari dari kerusakan sensor akibat putaran yang dihasilkan motor dan
diletakkan pada bagian bawah agar putaran air dapat berputar dengan merata. Gambar 3.4 di bawah ini menunjukkan gambar rancangan dari miniatur sistem
tangki berpengaduk yang digunakan.
Gambar 3.4 Miniatur Sistem Tangki Berpengaduk
30
3.4. Resistance to Voltage Converter