Analisis Hasil Pengujian Motor DC Kesimpulan

46 membuktikan kalibrasi sudah dapat digunakan. Hasil pengujian ini dapat dilihat dalam bentuk grafik yang ditunjukkan pada gambar 4.5 dan gambar 4.6. Gambar 4.5 Grafik Pengukuran Sensor RTD atas terhadap Thermometer Digital Gambar 4.6 Grafik Pengukuran Sensor RTD bawah terhadap Thermometer Digital

4.4. Analisis Hasil Pengujian Motor DC

Pada sistem pengaturan kecepatan motor bahwa nilai digital yang diberikan akan diuji dengan mengukur nilai tegangan yang terjadi pada motor. Tabel 4.4 menunjukkan perubahan nilai digital terhadap nilai tegangan motor. 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 Su hu Se ns or R TD ° C Suhu Thermometer Digital °C Sensor RTD Bagian Atas 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 Su hu Se ns or R TD ° C Suhu Thermometer Digital °C Sensor RTD Bagian Bawah 47 Tabel 4.4 Data pengujian nilai PWM terhadap perubahan tegangan PWM Tegangan V PWM Tegangan V 2.84 130 7.56 10 3.12 140 7.93 20 3.55 150 8.26 30 3.93 160 8.72 40 4.35 170 9.02 50 4.71 180 9.33 60 4.99 190 9.57 70 5.24 200 9.77 80 5.58 210 10 90 5.84 220 10.21 100 6.25 230 10.29 110 6.51 240 10.31 120 7.19 250 10.31 Dari tabel pengujian 4.4 di atas menunjukkan bahwa data telah menunjukkan terjadi perubahan yang cukup linear pada tegangan motor dari perubahan nilai PWM. Hasil pengujian ini dapat dilihat dalam bentuk grafik yang ditunjukkan pada gambar 4.7. 48 Gambar 4.7 Grafik perubahan nilai PWM terhadap nilai tegangan motor

4.5. Analisis Hasil Pengujian Sistem Kendali Suhu Tangki Berpengaduk

Pada pengujian sistem kendali suhu tangki berpengaduk terdapat dua kendali yakni sistem untuk mengendalikan penyalaan pemanas air dan sistem kendali untuk mengatur kecepatan putaran motor. Untuk itu diperlukan pengujian untuk membuktikan pengaruh input suhu terhadap output PWM yang dihasilkan oleh sistem kendali tersebut.

4.5.1 Pengaruh Perubahan Suhu Air Terhadap Kecepatan Putaran Motor

Pada penggunaanya, kecepatan putaran motor dipengaruhi oleh perbedaan antara pembacaan sensor suhu RTD bagian atas dan bagian bawah yang terjadi setiap adanya perubahan. Gambar 4.8 di bawah ini menunjukkan hasil pengujian perubahan suhu air terhadap kecepatan putaran motor. 2 4 6 8 10 12 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Vo lt PWM PWM vs Tegangan 49 Gambar 4.8 Grafik Perubahan Suhu Air Terhadap Kecepatan Putaran Motor Dari gambar di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan kecepatan putaran motor yang ditunjukkan dengan garis berwarna hijau yang akan meningkat apabila perbedaan suhu antara kedua sensor juga terjadi perbedaan yang meningkat. Hal ini sebanding dengan grafik defuzzifikasi yang menyatakan perubahan kecepatan motor akibat perbedaan suhu.

4.5.2 Pengaruh Perubahan Suhu Air Terhadap Pemanas Air

Pada pengujian berikutnya adalah dengan melihat respon kendali pemanas air terhadap batas maksimum suhu yang telah ditetapkan. Gambar 4.9 di bawah ini menunjukkan hasil pengujian respon kendali pemanas air terhadap batas maksimum suhu air. 10 20 30 40 50 60 70 1 84 16 7 25 33 3 41 6 49 9 58 2 66 5 74 8 83 1 91 4 99 7 10 80 11 63 12 46 13 29 14 12 14 95 15 78 16 61 17 44 18 27 19 10 19 93 20 76 21 59 22 42 23 25 24 08 24 91 25 74 26 57 27 40 PW M Su hu ° C Waktu S Grafik Perubahan Suhu Terhadap Kecepatan Putaran Motor RTD_Atas RTD_Bawah Differential Speed 50 Gambar 4.9 Grafik Perubahan Suhu Air Terhadap Pemanas Air Dari gambar di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan kondisi pemanas air ketika suhu sudah mencapai 60 °C dengan batas histeresis sebesar 3°C. Hal ini menunjukkan bahwa pemanas air akan padam ketika suhu lebih tinggi dari 63 °C dan akan menyala kembali ketika suhu sudah turun dan mencapai lebih rendah dari 57 °C. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa terjadi perubahan kondisi pemanas air yang berlangsung cepat. Hal ini disebabkan karena percobaan dilakukan hanya dengan menggunakan miniatur dari tangki berpengaduk dengan volume air yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan tangki pada umumnya. 10 20 30 40 50 60 70 1 80 15 9 23 8 31 7 39 6 47 5 55 4 63 3 71 2 79 1 87 94 9 10 28 11 07 11 86 12 65 13 44 14 23 15 02 15 81 16 60 17 39 18 18 18 97 19 76 20 55 21 34 22 13 22 92 23 71 24 50 25 29 26 08 26 87 27 66 Su hu ° C Waktu S Grafik Pengaruh Suhu Air Terhadap Pemanas Air RTD_Atas RTD_Bawah Heater

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil grafik defuzzifikasi menunjukkan bahwa pada perbedaan suhu sebesar 45 °C yang terjadi pada pembacaan sensor RTD bagian atas dengan sensor RTD bagian bawah mengalami perubahan kecepatan putaran motor hingga sebesar 92.244705. Hal ini membuktikan bahwa output fuzzy inference system dengan metode Mamdani bekerja sesuai dengan sistem kendali yang dibutuhkan. 2. Hasil pengujian kalibrasi kedua sensor RTD membuktikan bahwa hasil pembacaan sudah mendekati dengan nilai suhu dari thermometer digital dengan nilai error 0.1 hingga 0.3 °C. 3. Hasil pengujian pengaruh perubahan suhu air terhadap kecepatan putaran motor menunjukkan bahwa terjadi perubahan kecepatan motor dengan nilai perbedaan suhu di atas 5 °C. Perubahan kecepatan motor ini akan semakin besar atau signifikan jika perbedaan suhu yang terjadi semakin besar. 4. Untuk hasil pengujian perubahan suhu air terhadap pemanas air menunjukkan bahwa suhu dengan set point 60 °C sudah tercapai dengan nilai histeresis 3 °C, namun terkadang suhu air tetap terjadi peningkatan walaupun pemanas air sudah dipadamkan tetapi hanya bersifat sesaat. 5. Dari hasil perancangan design HMI sudah sesuai dengan kebutuhan dengan penambahan animasi tangki berpengaduk beserta dengan tampilan grafik 52 dari kondisi tangki berpengaduk. Untuk data logger sudah dapat tersimpan dalam aplikasi Microsoft Excel secara otomatis, namun perlu pemenggalan penyimpanan data karena jika file yang tersimpan sudah terlalu besar maka akan mengakibatkan aplikasi akan berjalan lambat.

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Sistem Pengatur Kecepatan Motor Untuk Menjaga Kehomogenan Suhu Pada Miniatur Tangki Berpengaduk Dengan Metode Proportional Berbasis Mikrokontroleratmega 328

1 5 52

Perancangan Miniatur Sistem Kendali dan Monitoring Suhu Tangki Berpengaduk Menggunakan PLC dan LabVIEW dengan Metode Fuzzy Mamdani

0 0 12

Perancangan Miniatur Sistem Kendali dan Monitoring Suhu Tangki Berpengaduk Menggunakan PLC dan LabVIEW dengan Metode Fuzzy Mamdani

0 0 1

Perancangan Miniatur Sistem Kendali dan Monitoring Suhu Tangki Berpengaduk Menggunakan PLC dan LabVIEW dengan Metode Fuzzy Mamdani

0 0 7

Perancangan Miniatur Sistem Kendali dan Monitoring Suhu Tangki Berpengaduk Menggunakan PLC dan LabVIEW dengan Metode Fuzzy Mamdani

0 3 17

Perancangan Miniatur Sistem Kendali dan Monitoring Suhu Tangki Berpengaduk Menggunakan PLC dan LabVIEW dengan Metode Fuzzy Mamdani

0 1 1

Perancangan Miniatur Sistem Kendali dan Monitoring Suhu Tangki Berpengaduk Menggunakan PLC dan LabVIEW dengan Metode Fuzzy Mamdani

0 0 3

Rancang Bangun Sistem Pengatur Kecepatan Motor Untuk Menjaga Kehomogenan Suhu Pada Miniatur Tangki Berpengaduk Dengan Metode Proportional Berbasis Mikrokontroleratmega 328

0 0 15

Rancang Bangun Sistem Pengatur Kecepatan Motor Untuk Menjaga Kehomogenan Suhu Pada Miniatur Tangki Berpengaduk Dengan Metode Proportional Berbasis Mikrokontroleratmega 328

0 0 2

Rancang Bangun Sistem Pengatur Kecepatan Motor Untuk Menjaga Kehomogenan Suhu Pada Miniatur Tangki Berpengaduk Dengan Metode Proportional Berbasis Mikrokontroleratmega 328

0 0 1