Kebijakan Publik .1 Pengertian Kebijakan Publik

I.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Secara subjektif, untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan dalam melatih kemampuan berpikir ilmiah dalam pembuatan karya ilmiah. 2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi Dinas Kebersihan Kota Medan dalam rangka peningkatan akuntabilitas kinerja instansi 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah, referensi dan tambahan informasi bagi para pembaca mengenai kebijakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP

I.6 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori tinjauan pustaka sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih. Dalam penelitian ini dalam penelitian ini yang menjadi kerangka teori yaitu: I.6.1 Kebijakan Publik I.6.1.1 Pengertian Kebijakan Publik Secara etimologis, istilah kebijakan publik atau policy berasal dari bahasa Yunani “polis” berarti negara kota yang kemudian masuk ke dalam bahasa Latin menjadi “politia” yang berarti negara. Akhirnya masuk ke dalam bahasa Inggris Universitas Sumatera Utara “policie” yang artinya berkenaan dengan pengendalian masalah-masalah atau administrasi pemerintahan. 9 Untuk keperluan analisis ada beberapa batasan yang dapat digunakan, salah satunya merupakan definisi mengenai kebijakan publik yang diberikan oleh Robert Eyestone. Ia mengatakan bahwa “secara luas” kebijakan publik dapat didefiniskan sebagai “hubungan suatu unit pemerintahan dengan lingkungannya”. Batasan lain diberikan oleh Thomas R. Dye yang mengatakan bahwa kebijakan publik adalah apa yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan dan tidak dilakukan. Istilah “kebijakan” atau “policy” dipergunakan untuk menunjuk perilaku seorang aktor misalnya seorang pejabat, suatu kelompok, maupun suatu lembaga pemerintah atau atau sejumlah aktor dalam jumlah kajian tertentu. Pengertian kebijakan seperti ini dapat kita gunakan dan relatif memadai untuk keperluan pembicaraan-pembicaraan biasa, namun menjadi kurang memadai untuk pembicaraan yang bersifat ilmiah dan sistematis menyangkut analisis kebijakan publik. 10 Definisi kebijakan publik dari Thomas R. Dye ini mengandung makna bahwa kebijakan publik tersebut dibuat oleh pemerintah, bukan organisasi swasta dan kebijakan publik menyangkut pilihan yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh badan pemerintah. 11 9 William Dunn. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta:Gajah Mada University Press. Hal 22-25 10 Budi Winarno. 2004. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo. Hal 16 11 AG. Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik; Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal 2 Universitas Sumatera Utara Chandler dan Plano 1988 berpendapat bahwa kebijakan publik adalah pemanfaataan strategis terhdap sumberdaya – sumberdaya yang ada utuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah. Dalam kenyataannya kebijakan tersebut telah banyak membantu para pelaksana pada tingkat birokrasi pemerintah maupun para politisi untuk memecahkan masalah-masalah publik. Selanjutnya dikatakan bahwa kebijakan publik merupakan suatu bentuk intervensi yang dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah demi kepentingan kelompok yang kurang beruntung dalam masyarakat agar mereka dapat hidup dan berpartisipasi dalam pembangunan secara luas. 12 Sedangkan Anderson 1975 memberikan definisi kebijakan publik sebagai kebijakan-kebijakan yang dibangun oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah, dimana implikasi dari kebijakan itu adalah 1 kebijakan publik selalu mempunyai tujuan tertentu atau mempunyai tindakan-tindakan yang berorientasi pada tujuan; 2 kebijakan publik berisi tindakan-tindakan pemerintah; 3 kebijakan publik merupakan apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah, jadi bukan merupakan apa yang dimaksudkan untuk dilakukan; kebijakan publik yang diambil bisa bersifat positifdalam arti merupakan tindakan pemerintah mengenai segala sesuatu masalah tertentu, atau bersifat negatif dalam arti merupakan keputusan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu; 5 kebijakan pemerintah setidak-tidaknya dalam arti positif didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang bersifat mengikat dan memaksa. Dari berbagai uraian 12 Budi Winarno, op.cit., hal 16 Universitas Sumatera Utara di atas dan sejalan dengan pendapat dari Charles O. Jones 1977 bahwa kebijakan publik terdiri dari komponen-komponen : 1. Goals atau tujuan yang diinginkan 2. Plans atau proposal, yaitu pengertian yang spesifik untuk mencapai tujuan 3. Program, yaitu upaya yang berwenang untuk mencapai tujuan 4. Decision atau keputusan, yaitu tindakan-tindakan untuk menentukan tujuan , membuat rencana, melaksanakan dan mengevaluasi program 5. Efek, yaitu akibat-akibat dari program baik disengaja atau tidak, primer atau skunder. 13 Meskipun terdapat berbagai definisi kebijakan publik public policy seperti yang telah dikemukan di awal, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kebijakan publik adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan oleh pemerintah yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu demi kepentingan seluruh masyarakat.

I.6.1.2 Tahapan Kebijakan Publik

Proses pembuatan kebijakan merupakan proses yang kompleks karena melibatkan banyak proses dan variabel yang harus dikaji. Oleh sebab itu terdapat tahapan-tahapan proses penyusunan kebijakan kebijakan publik. Menurut William Dunn, tahapan-tahapan kebijakan publik terdiri dari: 13 Hesel Nogi S, Tangkilisan. 2003. Kebijakan Publik yang Membumi. Yogyakarta:Lukman Offset YPAPI. Hal 2-3 Universitas Sumatera Utara 1. Tahap penyusunan agenda. Dalam tahapan ini para pejabat memilih dan mengangkat permasalahan publik yang dinilai paling penting dan dimasukkan ke dalam agenda kebijakan 2. Tahap formulasi kebijakan, masalah yang telah disusun dalam agenda kebijakan didefiniskan untuk kemudian dicari pemecahan yang terbaik 3. Tahap adopsi kebijakan yaitu dengan melakukan adopsi terhadap salah satu kebijakan yang dianggap baik dengan dukungan mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan peradilan 4. Tahap implementasi kebijakan. Program kebijakan yang telah ditentukan sebagai alternatif terbaik bagi pemecahan masalah dilaksanakan oleh badan- badan administrasi maupun agen-agen pemerintah tingkat bawah yang memobilisasikan sumberdaya finansial dan manusia 5. Tahap penilaian kebijakan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana sebuah kebijakan mampu memecahkan masalah dengan menggunakan kriteria-kriteria sebagai dasar untuk melihat dampak kebijakannya yang telah diimplementasikan. 14 14 Budi Winarno, op.cit., hal 28-30. Universitas Sumatera Utara Dalam pandangan Ripley 1985, tahapan kebijakan publik digambarkan sebagai berikut: 15 Hasil Diikuti Hasil Diperlukan Hasil Diperlukan Mengarah ke Gambar 1.1. Tahapan Kebijakan Publik Dengan demikian setiap kebijakan selalu melewati proses analisa dan pengujian sebelum akhirnya diputuskan untuk ditetapkan dan diimpelementasikan untuk memcahkan sebuah permasalahan publik. 15 AG. Subarsono, op.cit., hal 11 Agenda Pemerintah Penyusunan Agenda Kebijakan Formulasi Legitimasi Kebijakan Tindakan Kebijakan Implementasi Kebijakan Evaluasi terhadap implementasi, kinerja dan dampak kebijakan Kinerja dan Dampak Kebijakan Kebijakan Baru Universitas Sumatera Utara I.6.2 Implementasi Kebijakan I.6.2.1 Pengertian Implementasi Kebijakan