1.5.2.4 Sistem PemusnahanPembuangan Akhir Sampah Landfill di TPA
TPA merupakan tempat pembuangan akhir sampah, yang berfungsi untuk pemrosesan akhir sampah dengan tujuan untuk mengelola sampah dengan metode
atau sistem yang sudah ditetapkan. Secara garis besar Prof. Dr. Ir. Karden Eddy Sontang Manik dalam bukunya Pengelolaan Lingkungan Hidup Hal 69-71 untuk
mengelola sampah atau landfill dibagi menjadi beberapa,yaitu : 1.
Pembakaran Incineration Pengelolaan sampah dengan sistem pembakaran adalah
pembuangan sampah di TPA, untuk kemudian dibakar.Pembakaran sampah tidak dilakukan di tempat terbuka, tetapi di tempat tertutup dengan
mesin dan peralatan yang khusus dirancang untuk pembakaran sampah. Sistem ini memang lebih praktis, tetapi memerlukan dana besar untuk
pembangunan, operasional, dan pemeliharaan mesin dan peralatan lain. Walaupun biayanya cukup tinggi, tetapi cara ini cocok untuk kota-kota
besar karena sistem pembakaran tidak memerlukan lahan yang luas, sistem ini tidak menggangu lingkungan, seperti sumber bau, tetapi dapat
mengakibatkan meningkatkan pencemaran udara berupa buangan asap dari mesin pembakar.
2. Open Dumping Penumpukan terbuka
Open Dumping Penumpukan terbuka adalah sistem pembuangan sampah dengan penumpukan diatas tanah terbuka. Dengan cara ini, TPA
memerlukan tanah yang luas dan sampah ditumpuk begitu saja, tanpa adanya perlakuan. Sistem Dumping memang dapat menekan biaya, tetapi
Universitas Sumatera Utara
sudah jarang dilakukan karena masyarakat sekitarnya sangat terganggu. Cara ini berpengaruh buruk terhadap lingkungan, berupa sumber penyakit,
tempat binatang bersarang, sampah berserakan terbawa aliran permukaan atau masuk ke perairan umum, dan menimbulkan bau.
3. ControlledSanitary Landfill Penimbunan Berlapis
Sanitary Landfill adalah metode pembuangan sampah di TPA yang diikuti dengan penimbunan sampah dengan tanah.Sampah ditimbun secara
berlapis sehingga tidak ada sampah yang terlihat di permukaan tanah. Keuntungan dari sistem ini, antara lain sampah tidak berserakan, tidak
menimbulkan bau, tidak menjadi sumber penyakit.
1.6 Definisi Konsep
Menurut Singarimbun 1989 konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau
individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirinnya dengan menggunakan satu
istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan Siagian 2011 menjelaskan bahwa definisi konsep adalah pengertian yang terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian,
Oleh karena itu, konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
Universitas Sumatera Utara