Kegiatan Pewadahan Sampah Masalah Sampah di Kota Medan

IV.2.2 Kegiatan Pewadahan Sampah

Pewadahan merupakan suatu cara penampungan sampah sementara di sumbernya baik pola individual maupun komunal. Ada beberapa tujuan dilakukan pewadahan ini yaitu memudahkan pengumpulan dan pengangkutan sampah, mengatasi timbulnya bau busuk dan menghindari perhatian dari binatang, menghindari air hujan dan menghindari pencampuran sampah, serta membangun kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan. Ada dua cara yang biasa diapakai oleh masyarakat dalam pewadahan sampah, yang pertama yaitu Pola Individual, dimana proses pengumpulan sampah dalam suatu wadah berupa tong, keranjang sampah maupun plastik atau karung sampah yang ukuran wadahnya terbatas dalam menampung sampah yang berada di rumah masyarakat sendiri dan disediakan oleh masyarakat tersebut secara individu. Kedua, Pola Komunal merupakan pewadahan sampah yang terdapat pada suatu titik dengan jumlah ukuran yang lumayan besar yang biasanya disediakan pemerintah daerah maupun Dinas Kebersihan dan berfungsi menampung sampah- sampah masyarakat sementara sebelum diangkut ke TPA Cara pewadahan sampah yang biasanya terdapat di Kota Medan adalah pola individual dan terbatas. Wadah-wadah individual ini di tempatkan di depan rumah, bangunan dan ruko di sepanjang jalan, dan bentuk wadah yang digunakan Universitas Sumatera Utara bemacam-macam, seperti keranjang sampah, tong sampah, maupun tempat penampungan sampah lain yang bersifat sementara. Gambar IV.2. Bentuk Pewadahan Sampah yang biasa terdapat di Pemukiman Penduduk Untuk TPS sendiri di Kecamatan Medan Baru terdapat 2 yaitu TPS Padang Bulan dan TPS Babura. Untuk TPS yang ada di Padang Bulan menampung sampah yang berasal dari Kelurahan Padang Bulan, Kelurahan Titi Rantai, Kelurahan Merdeka dan Kelurahan Darat, sedangkan TPS yang ada di Kelurahan Babura hanya menampung sampah yang berasal dari Kelurahan Babura dan juga Kelurahan Petisah Hulu. “kalau disini pewadahannya milik masyarakat sendiri, dan wadah sampah tersebut di keluarkan pada saat truk sampah melintas untuk mengangkut sampah warga, kalau kondisi pewadahan masyarakat baik ya, namun masalah kita hanya di TPS yang ada di pajak Pringgan karena kadang volume sampah yang datang ke TPS cukup banyak baik dari aktivitas di pajak tersebut maupun yang kita kumpulkan dari masyarakat sehingga banyak sampah yang berserakan di TPS tersebut dan menyulitkan para petugas kebersihan kita.” A. Zukri Al Rasyid, wawancara pada 17Maret 2016. Sesuai dengan data yang dihimpun peneliti, bahwa pewadahan sampah di Kecamatan Medan Baru masih terdapat masalah yaitu wadah sampah yang Universitas Sumatera Utara dimiliki masyarakat biasanya hanya dapat menampung sampah dalam volume yang kecil, sedangkan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dalam satu keluaraga perharinya lebih banyak daripada daya tampung wadah sampah tersebut. Sehingga sampah-sampah tersebut menumpuk dan berserakan di sekitar pekarangan rumah dan menyulitkan petugas pengangkut sampah untuk mengumpulkan sampah, oleh karena itu perlu ada kesadaran oleh masyarakat untuk menyiapkan wadah sampah yang lebih besar, kemudian dari Dinas Kebersihan sendiri perlu untuk membagi atau menyediakan wadah sampah bagi masyarakat seperti tong sampah dengan merata agar masyarakat memiliki wadah untuk sampahnya sendiri yang lebih besar, dan juga pewadahan di tempat-tempat umum, khususnya di jalan besar karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan sehingga menyebabkan timbulan pada suatu titik. Hal tersebut dapat membantu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena sudah ada wadah yang disediakan untuk tempat pembuangan sampah. Selain itu perlu di terapkan klasifikasi sampah sesuai jenisnya agar sampah-sampah tersebut dapat dipisahkan mana yang dapat diolah dan bermanfaat, serta mana sampah yang harus dimusnahkan atau tidak dapat diolah.Oleh karena itu pemerintah harusnya menyediakan tempat sampah terpisah untuk sampah yang dapat diolah dan tidak dapat diolah di lingkungan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Kondisi di TPS kecamatan Medan Baru masih belum bisa dikatakan baik, karena masih ada TPS yang mengalami kesulitan dalam menampung banyaknya sampah yang berasala dari aktivitas masyarakat yaitu di TPS yang berada di Kelurahan Babura.Saat peneliti melakukan pengamatan ke TPS Babura pada tanggal 16 maret 2016, disana peneliti melihat kondisi sampah masih berserekan di sekitar TPS, dan juga daya tampung TPS lebih sedikit dibanding volume sampah yang datang ke TPS. Gambar IV.3. Kondisi TPS yang berada di Kelurahan Babura sumber : peneliti, pada Maret 2016

IV.2.3 Kegiatan Pengangkutan Sampah