4. Apa saja yang menjadi kendala-kendala Dinas Kebersihan dalam
pengelolaan dan penanganan sampah di kota Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini, yaitu : 1.
Secara ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat melatih dan mengembangkan kemampuan peneliti dalam menulis karya ilmiah
berdasarkan kajian teori-teori yang diperoleh dari proses perkuliahan. 2.
Secara akademis, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian berikutnya yang berhubungan
dengan penelitian ini.
1.5 Kerangka Teori
1.5.1 Pelayanan Publik
Menurut UU No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan pendududuk atas barang, jasa, atau pelayanan adminsitratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Menurut Kumorotomo 2004 pelayanan publik adalah pelayanan yang
disediakan untuk publik, apakah disediakan secara umum atau disediakan secara khusus.Pelayanan publik ditafsirkan sebagai tanggung jawab pemerintah atas
kegiatan yang ditunjukkan untuk kepentingan masyarakat.Menurut Kementrian
Universitas Sumatera Utara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63KEPM.PAN2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.Pada hakekatnya, pelayanan publik
adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur Negara sebagai abdi masyarakat.
Menurut Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, adapun asas – asas pelayanan publik adalah:
1. Kepentingan Umum, yaitu: Pemberian pelayanan tidak boleh
mengutamakan kepentingn pribadigolongan. 2.
Kepastian Hukum, yaitu: Jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan.
3. Kesamaan Hak, yaitu: Pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras,
agama, golongan, gender, dan status ekonomi. 4.
Keseimbangan Hak dan Kewajiban, yaitu: Pemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi
maupun penerima pelayanan.
5. Keprofesionalan, yaitu: Pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi
yang sesuai dengan bidang tugas. 6.
Partisipatif, yaitu: Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan,
dan harapan masyarakat.
7. Persamaan perlakuan tidak diskriminatif, yaitu: Setiap warga negara
berhak memperoleh pelayanan yang adil. 8.
Keterbukaan, yaitu: Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang
diinginkan.
9. Akuntabilitas, yaitu: Proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, yaitu: Pemberian
kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta keadilan dalam pelayanan.
11. Ketepatan waktu, yaitu: Penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan
tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan. 12.
Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan, yaitu: Setiap jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, Menurut Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, pelayanan publik dikelompokkan dalam beberapa jenis yang
didasarkan pada ciri-ciri dan sifat kegiatan dalam proses pelayanan serta produk pelayanan yang dihasilkan, sebagai berikut:
1. Pelayanan Administratif, yaitu: jenis pelayanan yang diberikan oleh unit
pelayanan berupa kegiatan pencatatan, penelitian, pengambilan keputusan, dokumentasi dan kegiatan tata usaha lainnya yang secara keseluruhan
menghasilkan produk akhir berupa dokumen misalnya sertifikasi, izin – izin rekomendasi, keterangan tertulis, pembayaran pajak, dan lain – lainnya.
Contoh jenis pelayanan ini adalah pelayanan sertifikasi tanah, pelayanan IMB, pelayanan administrasi kependudukan KTP, akta kelahiran
kematian. 2.
Pelayanan Barang, yaitu: jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa kegiatan penyediaan dan atau pengolahan bahan berwujud
fisik termasuk distribusi dan penyampaiannya kepada konsumen langsung sebagai unit atau individual atau satu sistem. Secara keseluruhan kegiatan
tersebut menghasilkan prodk akhir berwujud benda berwujud fisik atau yang dianggap benda yang memberikan nilai tambah secara langsung bagi
penerimanya. Contoh pelayanan ini adalah pelayanan listrik, pelayanan air bersih, pelayanan telepon.
3. Pelayanan Jasa, yaitu: jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan
berupa penyediaan sarana dan prasarana serta penunjangnya. Pengoperasiannya berdasarkan suatu sistem pengoperasian tertentu dan
Universitas Sumatera Utara
pasti. Produk akhirnya berupa jasa yang mendatangkan manfaat bagi penerimanya secara langsung dan habis terpakai dalam jangka waktu
tertentu. Contoh jenis pelayanan ini adalah angkutan darat, laut, dan udara, pelayanan kesehatan, pelayanan perbankan, pelayanan pos, dan pelayanan
pemadaman kebakaran. Dinas Kebersihan merupakan lembaga atau badan yang bergerak dalam
pelayanan jasa, dimana Dinas Kebersihan menyediakan jasa untuk menjaga, mengelola dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan masyarakat agar
terciptanya masyarakat yang hidup sehat dan bersih. Dinas Kebersihan memiliki beberapa bidang tugas dalam menjalankan perannya sebagai pelayan publik di
bidang lingkungan, yaitu penanganan sampah dan juga tinja.
1.5.2 Sampah