Kondisi di TPS kecamatan Medan Baru masih belum bisa dikatakan baik, karena masih ada TPS yang mengalami kesulitan dalam menampung banyaknya
sampah yang berasala dari aktivitas masyarakat yaitu di TPS yang berada di Kelurahan Babura.Saat peneliti melakukan pengamatan ke TPS Babura pada
tanggal 16 maret 2016, disana peneliti melihat kondisi sampah masih berserekan di sekitar TPS, dan juga daya tampung TPS lebih sedikit dibanding volume
sampah yang datang ke TPS.
Gambar IV.3. Kondisi TPS yang berada di Kelurahan Babura
sumber : peneliti, pada Maret 2016
IV.2.3 Kegiatan Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah dilakukan dari setiap sumber timbulan pada jalanan protokol dengan menggunakan truk sampah, sedangkan untuk jalanan yang tidak
bisa dilalui oleh truk sampahpada pemukiman penduduk dilakukan dengan menggunakan gerobak sampah atau becak sampah.Kegiatan ini dilakukan 2 kali
dalam sehari yaitu pagi dan siang. Proses kegiatan pengumpulan dan pengangkutan sampah di Kota Medan menggunakan dua cara.
Universitas Sumatera Utara
Cara pertama yaitu, dari sumber timbulan sampah rumah tangga dikumpulkan dari tiap-tiap wadah sampah yang tidak bisa dijangkau truk sampah
kemudian diangkut oleh gerobakbecak sampah ke TPS yang sudah disediakan setelah itu dari TPS diangkut dengan menggunakan Armroll truck ke TPA. Cara
ini biasanya diterapkan pada rumah-rumah masyarakat yang tidak bisa dilalui oleh truk sampah, sehingga yang berperan untuk mengangkut sampah adalah petugas
Bestari dengan menggunakan gerobakbecak motor yang memiliki bak sampah.
Gambar IV.4. Salah satu becak bermotor yang beroperasi mengangkut sampah ke TPS
sumber : peneliti di Kecamatan Medan Baru, pada Maret 2016 Cara kedua yaitu, dari sumber timbulan sampah rumah tangga, pertokoan,
sisa pembangunan, pasar diangkut langsung dari wadah-wadah sampah yang ada di tiap-tiap rumah atau gedung dengan menggunakan Tripper truck langsung ke
TPA. Sistem pengangkutan sampah di Kota Medan pada umumnya dilaksanakan
Universitas Sumatera Utara
dengan dengan cara seperti ini, dimana truk sampah berjalan menyisiri tiap-tiap perumahan masyarakat yang dapat dilalui truk sampah kemudian truk sampah
tersebut berhenti dan mengangkut sampah yang berada di wadah sampah masyarakat. Cara ini kurang efektif, karena truk sampah harus berjalan menyisiri
rumah-rumah masyarakat yang bisa dilalui truk sampah, hal tersebut memperlama kinerja pengangkutan sampah karena setiap sekali jalan truk sampah lebih banyak
berhenti untuk mengangkut sampah dari wadah sampah masyarakat dan juga banyaknya jalan-jalan kecil yang harus dimasuki truk sampah terkadang membuat
truk sampah tersebut berputar-putar mengelilingi daerah tersebut untuk kembali ke jalan besar.
Melihat dari masalah kekurang efektifan pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan tersebut, Dinas Kebersihan Kota Medan perlu menerapkan
sistem pengangkutan sampah yang lebih efektif, seperti menyediakan wadah komunal yang dapat menampung sampah dalam jumlah besar yang terletak di
persimpangan-persimpangan jalan kecil, agar masyarakat membuang dan mengumpulkan sampah pada wadah tersebut dibantu dengan petugas Bestari,
sehingga memudahkan petugas pengangkut sampah untuk mengangkut karena sudah terkumpul pada suatu titik dan truk sampah tidak perlu untuk menysiri
setiap jalan-jalan kecil untuk mengangkut sampah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar IV.5. Pengangkutan sampah di Kecamatan Medan Baru dengan menggunakan Truk Sampah
sumber : peneliti di Kecamatan Medan Baru, padaMaret 2016
Pengangkutan sampah menggunakan truk sampah, mereka beroperasi dengan menyusuri jalan-jalan yang dapat dilalui truk, dimana truk sampah
tersebut berhenti di tiap-tiap rumah masyarakat yang sampahnya sudah dikeluarkan di depan rumah, dan untuk sampah yang berada di gang-gang yang
tidak bisa dilalui truk sampah biasanya masyarakat mengumpulkan di depan gang atau diangkut dan dikumpulkan oleh petugas Bestari.
Di Kota Medan sendiri sistem pengangkutan sampah dilakukan dengan menggunakan truk sampah yang beroperasi 2 shift seharinya yaitu pagi dan sore
hari untuk mengangkut sampah, untuk pengangkutan sampah Dinas Kebersihan menyediakan 1 truk sampah dan beberapa pekerja pengangkut sampah untuk
setiap Kelurahan yang ada di Kota Medan, serta menyiapkan beberapa truk sampah khusus mengurusi pengangkutan sampah yang berada di TPS
Untuk pengangkutan sampah di Kecamatan Medan Baru memang tergolong masih kurang baik, karena masih ada beberapa masalah yang terjadi
Universitas Sumatera Utara
dilapangan. Salah satunya, keterlamabatan kendaraan pengangkut sampah yang dapat menyebabkan tertumpuknya sampah pada wadah yang disediakan sehingga
mempersulit petugas kebersihan dalam mengangkut sampah-sampah tersebut. Masalah lain yaitu jadwal pengangkutan sampah yang seharusnya dilakukan 2 kali
sehari, tetapi yang terlaksana hanya 1 kali sehari hal tersebut dapat disebabkan karena jauhnya jarak tempuh ke TPA yang memakan waktu cukup lama dan juga
sistem pembongkaran sampah di TPA harus mengantri dengan truk-truk sampah daerah lainnya, sehingga yang bisa melaksanakan pengangkutan sampah 2 kali
sehari hanya daerah yang dekat dengan TPA. Dari wawancara peneliti dengan para informan, semua informan mendeskripsikan masalah-masalah seperti diatas
merupakan masalah yang umum di daerah mereka. Berikut salah satu kutipan hasil wawancara dengan bapak Albena Boang Manalu Lurah Padang Bulan :
“kalau masalah pengangkutan saya rasa masih tergolong kurang ya karena kadang truk sampah mengalami keterlambatan dalam mengangkut
sampah, sehingga kadang sampah sempat tertumpuk dan menjadi berserakan sehingga mengurangi estetika lingkungan. Selain itu mereka
hanya melakukan pengangkutan sampah 1 kali sehari, padahal yang sudah ditetapkan seharusnya ada 2 kali sehari, hal tersebut terjadi dikarenakan
kondisi di TPA dan juga jarak tempuh yang lumayan jauh dari TPA kemari.” Albena Boang Manalu, S.STP, MSP, wawancara pada tanggal 08
Maret 2016.
Selain masalah-masalah tersebut, ada juga masalah yang ditimbulkan oleh masyarakat terkait dengan pengangkutan sampah, dimana masih banyak
masyarakat yang mengeluarkan sampah-sampah mereka dari dalam rumah setelah truk sampah sudah melintas, sehingga pengangkutan sampah kurang efektif.Hal
ini mengakibatkan adanya utang atau beban sampah yang harus diangkut oleh truk
Universitas Sumatera Utara
sampah keesokan harinya, dan apabila jumlah volume sampah cukup banyak maka hal tersebut dapat menyulitkan petugas pengangkut sampah.
Masalah-masalah tersebut merupakan suatu kondisi yang merugikan masyarakat dan juga pemerintah daerah Kecamatan Medan Baru karena apabila
sampah tertumpuk di suatu tempat maka dapat merusak lingkungan baik itu berakibat pada pencemaran lingkungan maupun bencana alam seperti banjir, serta
dapat menimbulkan penyakit bagi masyarakat yang berdiam di lingkungan tersebut.
IV.2.4 Kegiatan Pemrosesan Akhir Sampah Di TPA