BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa implementasi Augmented Reality dengan memanfaatkan Vuforia SDK untuk memperkenalkan etnis-etnis di
Sumatera serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam merancang aplikasi yang akan dibangun.
3.1 Analisa Masalah
Masyarakat banyak yang tidak tahu tentang pakaian adat yang merupakan salah satu bentuk budaya dari etnis-etnis di Sumatera. Hal itu menyebabkan
mudahnya pakaian adat Indonesia diakui oleh Negara lain sebagai hak miliknya. Padahal menurut Larson dan Smalley 1972, budaya merupakan identitas suatu
bangsa dan pakaian adat merupakan satu bentuk dari budaya itu sendiri. Budaya merupakan sebuah print dari sebuah komunitas yang memandu perilaku dalam
individu dalam komunitas tersebut. Budaya lahir dari sebuah sistem masyarakat yang terjadi melalui berbagai macam proses sosial. Hilangnya sebuah budaya
juga turut menghilangnya identitas sebuah bangsa. Berkurangnya minat masyarakat untuk mempelajari pakaian adat dari etnis-
etnis yang ada di Sumatera turut membuat budaya asli Sumatera mulai tergeser oleh budaya-budaya Asing. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi yang
mampu memperkenalkan pakaian adat dari etnis-etnis yang ada di Sumatera dengan menarik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat untuk
mengenal pakaian adat dari etnis-etnis yang ada di Sumatera.
3.2 Analisa Sistem
Aplikasi Cangkulan AR merupakan aplikasi Mobile Augmented Reality untuk memperkenalkan pakaian adat dari etnis-etnis di Sumatera dengan
menampilkan animasi 3D berupa animasi model manusia yang sedang mengenakan pakaian adat bertemakan etnis di Sumatera pada kartu remi yang
digunakan pada permainan cangkulan. Adapun sistem akan mendeteksi kartu yang dijadikan sebagai target, lalu kamera akan menangkap setiap frame, lalu
Universitas Sumatera Utara
akan membandingkan setiap frame dengan database yang ada di dalam sistem. Setelah proses tersebut selesai, sistem selanjutnya melakukan proses positioning
dan orientation. Proses ini bertujuan untuk menganalisa letak dan posisi dari gambar yang ada di dunia nyata, hal ini bertujuan untuk menentukan letak dan
posisi dari konten virtual yang akan ditambahkan ke dunia nyata melalui layar smartphone. Setelah posisi dan orientasi gambar sudah ditentukan, sistem akan
melakukan proses rendering untuk menampilkan konten virtual sesuai dengan posisi dan orientasi yang telah ditentukan oleh sistem. Kesemua proses tersebut
dikerjakan oleh Vuforia SDK, library yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini. Adapun arsitektur umum aplikasi dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1
Arsitektur Umum Sistem Aplikasi Cangkulan AR. Penjelasan dari gambar 3.1 dapat dilihat sebagai berikut :
1. Input
Aplikasi mendapatkan input gambar dari kartu remi. Yang ditangkap oleh kamera smartphone.
a. Handphone Handphone merupakan perangkat yang digunakan untuk menjalankan
aplikasi. b. Start Camera
Sistem menjalankan perangkan kamera yang terdapat pada handphone.
Process
Universitas Sumatera Utara
c. Define Target Proses dimana kamera handphone diarahkan ke arah Target Images.
d. Image Targets Target yang dikenali oleh sistem untuk memunculkan objek virtual.
2. Process
Pada tahap ini sistem memproses data-data yang ditangkap oleh kamera handphone.
a. Scan
Proses scan dilakukan oleh kamera smartphone. Kamera akan mendeteksi setiap gambar yang tertangkap frame yang dilakukan secara terus menerus
hingga sistem mendapatkan gambar yang cocok pada frame yang tertangkap kamera. Jika belum ada gambar yang cocok, sistem akan
memerintahkan kamera untuk terus melakukan proses Scanning, sebaliknya apabila ada gambar yang cocok, sistem akan menghentikan
proses Scan. b.
Compare Pada proses compare, setiap frame yang diterima dari hasil scan akan
dibandingkan dengan database yang ada di sistem. Proses compare akan terus dilakukan hingga didapat frame yang cocok dengan database.
Apabila sistem belum mendapat frame yang cocok, proses compare akan terus dilakukan, dan apabila telah didapat frame yang cocok, maka sistem
akan memerintahkan kamera untuk menghentikan proses scan, lalu melanjutkan ke proses position.
c. Position
Proses position merupakan proses dimana sistem menentukan posisi dan orientasi dari gambar yang ada pada frame terlebih dahulu. Untuk
selanjutnya menentukan posisi dan orientasi dimana konten virtual akan ditambahkan.
d. Render
Setelah ketiga proses diatas selesai dilakukan, sistem akan melakukan proses render yaitu proses menampilkan grafis. Grafis yang ditampilkan
pada aplikasi ini adalah animasi objek 3D yang berupa model manusia
Universitas Sumatera Utara
yang sedang bertarung dengan mengenakan pakaian bertemakan adat etnis-etnis di Sumatera. Aplikasi akan menampilkan objek melalui layar
smartphone tepat pada gambar yang discan.
3. Output
Aplikasi akan menampilkan output berupa animasi dari objek 3D yang akan ditampilkan melalui layar smartphone.
a. Render Augmented Objects
Sistem menampilkan objek virtual berdasarkan image target yang terdeteksi.
b. Augmented Reality
Objek virtual ditampilkan pada dunia nyata melalui layar handphone.
3.3 Flowchart System
Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram yang menerangkan sebuah alur dari proses yang terjadi di dalam sebuah sistem. Flowchart dibuat
untuk menerangkan rentetan peristiwa yang terjadi pada saat sistem berjalan dan digunakan.
Fungsi utama dari aplikasi Cangkulan AR adalah untuk menampilkan objek augmented, adapun alur kerja dari fungsi Augmented Reality berdasarkan
Gambar 3.2 pada aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1
Pada saat menu ”mulai” dipilih, System akan menjalankan library Vuforia SDK.
2 Sistem akan melakukan proses scanning terhadap input berupa image
target. 3
Sistem akan melakukan proses scanning secara terus menerus sambil melakukan proses comparing antara image target dengan database yang
ada pada aplikasi. 4
Apabila proses comparing telah selesai, selanjutnya sistem melakukan proses positioning untuk menentukan posisi dan orientasi dari objek3D
yang akan ditampilkan. 5
Setelah kesemua proses diatas selesai, sistem melakukan proses rendering untuk menampilkan objek 3D yang akan ditambahkan.
Universitas Sumatera Utara
Pada sistem aplikasi Cangkulan AR ini, flowchart dari keseseluruhan sistem dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Flowchart Sistem Aplikasi Cangkulan AR
Fungsi utama dari aplikasi Cangkulan AR adalah untuk menampilkan objek augmented, adapun alur kerja dari fungsi Augmented Reality berdasarkan
Gambar 3.2 pada aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1
Pada saat menu ”mulai” dipilih, System akan menjalankan library Vuforia SDK.
Universitas Sumatera Utara
2 Sistem akan melakukan proses scanning terhadap input berupa image
target. 3
Sistem akan melakukan proses scanning secara terus menerus sambil melakukan proses comparing antara image target dengan database yang
ada pada aplikasi. 4
Apabila proses comparing telah selesai, selanjutnya sistem melakukan proses positioning untuk menentukan posisi dan orientasi dari objek3D
yang akan ditampilkan. 5
Setelah kesemua proses diatas selesai, sistem melakukan proses rendering untuk menampilkan objek 3D yang akan ditambahkan.
3.4 Perancangan Sistem