2.5 Penelitian Terdahulu
No. Penulis
Tahun Judul Penelitian
1. Andry Chowanda
2011 Perancangan game kartu interaktif berbasis
android menggunakan Augmented Reality 2.
Hidehiko Okada, Hiroki Arakawa
2010 Augmented Reality Applied to Card Games
3. Ewaldus Ambrosius Tukan
2012 Penerapan Augmented Reality pada game
book 4.
Singgih Priyambodo 2012
Augmented Reality pada permainan ular tangga
5. Hendi Hartanto
2012 Augmented Reality pada permainan
monopoli 6.
Wen Huei Chou, Chaio Yu Chen, Yu Bei Lai
2012 Augmented Reality in a Monopoly-type
Game 7.
Troels L. Andersen 2004
Designing Augmented Reality Board Games: The BattleBoard 3D experience
Tabel 2.2 Penelitian terdahulu
Pada penelitian yang dilakukan oleh chowandah 2011 aplikasi ditujukan untuk anak-anak berusia 6-12 tahun. Kartu yang digunakan didesain sendiri untuk
mendukung jalannya aplikasi dan seluruh peraturan permainan merupakan rancangan sendiri bukan mengembangkan permainan yang sudah ada. Aplikasi
pada penelitian tersebut dibuat dengan menggunakan QCAR SDK dan juga berjalan di sistem operasi berbasis Android. Survey yang telah dilakukan pada
tujuh orang responden berusia 6-12 tahun menunjukkan seluruh responden setuju bahwa permainan kartu menjadi lebih menarik menggunakan aplikasi
tersebut tetapi 4 dari 7 orang responden berpendapat permainan tidak lebih mudah untuk dimainkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau yang dihuni oleh beraneka ragam etnis budaya mulai dari Sabang sampai Merauke. Setiap etnis
budaya di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, baik dari segi kesenian, upacara adat, maupun pakaian.
Pulau Sumatera merupakan salah satu dari beberapa pulau besar yang ada di Indonesia. Pulau Sumatera terletak di bagian barat Indonesia dan terdiri dari
beberapa provinsi, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, dll. Secara umum pulau Sumatera dihuni oleh bangsa melayu, yang
terbagi kedalam beberapa etnis yang diantaranya adalah Aceh, Mandailing, Melayu, dan Nias.
Etnis Aceh adalah sebutan bagi penduduk asli yang mendiami daerah pesisir dan sebagian pedalaman provinsi Aceh. Bahasa yang dituturkan etnis Aceh
adalah bahasa Aceh yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu- Polinesia Barat dan berkerabat dekat dengan bahasa cham yang dipertuturkan di
Vietnam dan Kamboja. Etnis Aceh memiliki senjata khas yang disebut dengan Rencong.
Etnis Mandailing adalah etnis bangsa yang mendiami 3 provinsi di pulau Sumatera, yaitu provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, dan Provinsi
Riau.Etnis Mandailing mempunyai aturan adat istiadat yang diatur dalam suatu tuntunan yang bernama Surat Tamba Holing Serat Tembaga Kalinga yang
biasanya dibacakan dalam upacara-upacara adat. Selain itu etnis Mandailing mengenal tulisan yang dinamakan aksara Tulak-tulak atau Urup Tulak-tulak,
yang merupakan varian dari bahasa Proto-Sumatera, yang berasal dari huruf Palawa.
Etnis Melayu adalah sekelompok etnis dari orang-orang Austronesia terutama yang menghuni Semenanjung Malaya, Sumatera bagian timur, bagian
selatan Thailand, pantai selatan Burma, pulau Singapura, Borneo pesisir
Universitas Sumatera Utara