Faktor yang Mempengaruhi Ansietas. Faktor-Faktor Penyebab Ansietas

25 lapangan persepsi yang sangat sempit sekali dan tidak mampu berpikir logis. Adapun respons perilaku dan emosi terlihat agitasi, mengamuk dan marah-marah, ketakutan, berteriak-teriak, blocking, kehilangan kontrol diri dan memiliki persepsi yang kacau.

2.3.4 Faktor yang Mempengaruhi Ansietas.

Menurut Lestari 2015, faktor-faktor yang mempengaruhi ansietas adalah sebagai berikut: a. Umur Bahwa umur yang lebih muda lebih mudah menderita cemas daripada umur tua. b. Keadaan fisik Penyakit adalah salah satu faktor yang menyebabkan ansietas. Seseorang yang sedang menderita penyakit akan lebih mudah mengalami ansietas dibandingkan dengan orang yang tidak sedang menderita penyakit. c. Sosial budaya Cara hidup orang dimasyarakat juga sangat memungkinkan timbulnya ansietas. Individu yang mempunyai cara hidup teratur akan mempunyai filsafat hidup yang jelas sehingga umumnya lebih sukar mengalami ansietas. Demikian juga seorang yang keyakinan agamanya rendah. d. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih Universitas Sumatera Utara 26 rasional dibandingkan mereka yang bependidikan lebih rendah atau mereka yang tidak mempunyai pendidikan. e. Tingkat pengetahuan Pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalami ansietas. Ketidaktahuan terhadap suatu hal dianggap sebagai tekanan yang dapat mengakibatkan krisis dan dapat menimbulkan ansietas. Ansietas dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah, disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh.

2.3.5. Faktor-Faktor Penyebab Ansietas

Faktor-faktor penyebab ansietas adalah adanya perasaan takut tidak diterima dalam lingkungan tertentu, adanya pengalaman traumatis, seperti trauma perpisahan, kehilangan atau bencana alam, adanya frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan, adanya ancaman pada integritas diri, yakni meliputi kegagalan memenuhi kebutuhan fisiologis kebutuhan dasar dan adanya ancaman pada konsep diri.

2.3.6. Penatalaksanaan Ansietas

Dokumen yang terkait

Status Periodontal Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dan Non-Hemodialisa Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 9

Status Periodontal Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dan Non-Hemodialisa Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 2

Status Periodontal Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dan Non-Hemodialisa Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 6

Status Periodontal Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dan Non-Hemodialisa Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 16

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 10

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 2

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 7

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 34

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 5

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 67