Episode Depresi Konsep Depresi .1.

33 Penyebab depresi adalah perasaan bersalah dan dukacita yang mendalam, berkepanjangan, mengingkari, hubungan ambivalen, perasaan tidak aman, perasaan negatif atas diri sendiri, perasaan tidak mampu memikul tanggung jawab, hubungan pribadi yang sangat terbatas, kesulitan bergaul, kondisi emosional yang labil, dan merasa tidak berdaya putus asa. b. Faktor Eksternal. Faktor-faktor eksternal yang menyebabkan depresi antara lain: 1. Faktor keluarga, meliputi kedekatan, interaksi, dan komunikasi antar anggota keluarga, dukungan emosional dari pasangan, dan suasana rumah tangga. 2. Faktor lingkungan, meliputi relasi, peran sosial, dukungan sosial, status sosioekonomi, dan latar belakang pendidikan. 3. Faktor tekanan hidup, yakni berbagai peristiwa hidup yang dapat menyebabkan stres dan trauma bagi seseorang.

2.4.4. Episode Depresi

Menurut DSM-V Diagnostic and Statistical Manual Disorders, 5th ed. Washington, American Psychiatric Assocoation, 2013, diagnosis depresi dapat ditegakkan sebagai berikut: A. Lima atau lebih gejala berikut telah hadir dalam satu periode selama 2 minggu dan merupakan perubahan dari fungsi sebelumnya: setidaknya satu Universitas Sumatera Utara 34 gejala dari dua gejala berikut ini yaitu 1 Mood depresi atau 2 Kehilangan minat atau kesenangan. 1. Mood depresi hampir sepanjang hari , hampir setiap hari, dikeluhkan misalnya, merasa sedih, kosong, putus asa atau pengamatan yang dibuat oleh orang lain misalnya, muncul menangis. 2. Berkurangnya minat atau kesenangan secara nyata dalam semua hal sepanjang hari, hampir setiap hari. 3. Penurunan berat badan yang signifikan ketika tidak diet misalnya, perubahan lebih dari 5 dari berat badan dalam satu bulan, atau penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari. 4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari. 5. Agitasi psikomotor atau retardasi hampir setiap hari diamati oleh orang lain, tidak hanya perasaan subjektif dari kegelisahan atau sedang melambat. 6. Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari. 7. Perasaan tidak berharga atau bersalah yang berlebihan atau tidak pantas yang mungkin delusi hampir setiap hari tidak hanya menyalahkan diri sendiri atau rasa bersalah tentang menjadi sakit. 8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsetrasi, atau keraguan, hampir setiap hari. 9. Pikiran berulang tentang kematian tidak hanya takut mati, keinginan bunuh diri berulang tanpa rencana spesifik, atau usaha bunuh diri atau rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri. Universitas Sumatera Utara 35 B. Gejala menyebabkan distres klinis yang signifikan atau penurunan pada kehidupan sosial, pekerjaan, atau bidang-bidang penting lainnya yang berfungsi. C. Episode tidak disebabkan oleh efek fisiologis dari suatu zat atau kondisi medis yang lain. D. Terjadinya episode depresi mayor tidak lebih baik di jelaskan oleh gangguang schizoaffective, Skizofrenia, gangguan delusi, atau spesifikasi lainnya spektrum skizofrenia atau yang tidak terspesifikasi dan gangguan psikotik lainnya. E. Tidak pernah terjadi episode manik atau episode hypomanik. Keparahan didasarkan pada sejumlah gejala kriteria, tingkat keparahan gejala- gejala, dan derajat kecacatan fungsional. Ringan : Sedikit, jika ada, gejala lebih dari yang dibutuhkan untuk membuat diagnosis, intensitas gejala yang menyulitkan tetapi dapat dikelola, dan gejala yang mengakibatkan gangguan kecil dalam fungsi sosial atau pekerjaan. Sedang : Jumlah gejala, intensitas gejala, dan atau gangguan fungsional adalah antara mereka ditetapkan untuk “ringan” dan “berat.” Berat : Jumlah gejala secara substansial lebih dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis, intensitas gejala yang serius menyulitkan dan tidak terkendali, dan gejala nyata menggangu fungsi sosial dan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara 36 1. Dengan ciri psikotik : adanya Delusi dan atau halusinasi 2. Dengan ciri psikotik mood-kongruen: isi semua delusi dan halusinasi konsisten dengan tema tipikal depresif pada kekurangan pribadi, rasa bersalah, penyakit, kematian, nihilisme atau hukuman yang layak. 3. Dengan ciri psikotik mood-inkongruen: isi dari delusi atau halusinasi tidak melibatkan tema tipikal depresif pada kekurangan pribadi, rasa bersalah, penyakit, kematian, nihilisme atau hukuman yang layak atau konten campuran mood-kongruen dan tema mood- komgruen. 4. Dengan remisi sebagian : gejala episode mayor sebelumnya hadir segera, tetapi kriteria penuh tidak tepenuhi, atau ada periode yang berlangsung kurang dari 2 bulan tanpa gejala yang signifikan dari episode depresi mayor yang diikuti sampai akhir episode tersebut. 5. Dengan remisi penuh : selama 2 bulan terakhir tidak ada tanda-tanda gejala yang signifikan dari gangguan yang hadir.

2.4.5. Terapi Pada Depresi.

Dokumen yang terkait

Status Periodontal Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dan Non-Hemodialisa Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 9

Status Periodontal Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dan Non-Hemodialisa Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 2

Status Periodontal Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dan Non-Hemodialisa Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 6

Status Periodontal Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dan Non-Hemodialisa Di Klinik Spesialis Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 16

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 10

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 2

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 7

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 34

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 5

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 1 67