Kesimpulan Saran Strategi Pembangunan Perumahan dan Permukiman untuk Mengatasi Masalah Permukiman Kumuh di Kota Medan

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait dengan strategi pembangunan perumahan dan permukiman dalam mengatasi permukiman kumuh di Kota Medan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pihak Pemko telah melakukan strategi untuk mengatasi permukiman kumuh di Kota Medan seperti melakukan pembedahan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pembangunan rumah susun sewa. 2. Penyebab terjadinya permukiman kumuh di Kota Medan, antara lain: a. Faktor Ekonomi b. Tingginya permintaan atau kebutuhan tempat tinggal sedangkan luas lahan terbatas. c. Kepadatan Penduduk 3. Dari hasil penelitian juga dapat diketahui kendala – kendala yang dihadapi oleh Dinas Perumahan dan Permukiman. Kendala – kendala itu antara lain ketersediaan lahan untuk pembangunan perumahan MBR, terbatasnya anggaran, belum ditemukannya model pembangunan perumahan MBR yang tepat untuk diterapkan dan kurangnya peran developer dan pemerintah dalam mendukung perencanaan pembangunan perumahan MBR. Universitas Sumatera Utara

B. Saran

Langkah – langkah yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan permukiman kumuh adalah : 1. Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh. 2. Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat. 3. Sosialisasi kebijakan pemerintah kota, terkait dengan program penataan kembali permukiman kumuh perlu lebih ditingkatkan dengan melibatkan kelompok masyarakat di permukiman kumuh. Solusi untuk mengatasi masalah permukiman kumuh di Kota Medan adalah: 1. Membuka Balai Latihan Kerja Salah satu faktor permukiman kumuh adalah faktor kemiskinan, kemiskinan terjadi karena tidak mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian. Hal ini dapat dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia, pendidikan yang rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh perusahaan. Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja akan tersingkir oleh orang – orang yang memiliki keterampilan kerja. Akhirnya mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut dapat diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka menjadi tenaga – tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja. Universitas Sumatera Utara 2. Aktivitas Hijau di Lingkungan Kumuh Daerah yang semestinya menjadi daerah hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah kumuh. Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan bertambah seperti jamur di musim hujan. Yang perlu dilakukan adalah masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat menunjang hidup. 3. Membangun Perumahan Murah Membangun perumahan di bantaran kali, kolong jembatan, ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan. Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk membangun tempat tinggal seadanya di daerah –daerah yang tidak semestinya. Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonominya masih di bawah standar. Universitas Sumatera Utara BAB II METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian