Permukiman Kumuh di Kota Medan

Dalam rangka pengembangan penataan lingkungan permukiman dan pemantapan standar pelayanan minimal perumahan dan permukiman, juga harus pula dipertimbangkan pentingnya mencegah perubahan fungsi lahan, menghindari upaya pemaksaanpenggusuran di dalam pelaksanaan pembangunan, mengembangkan pola hunian berimbang, menganalisis dampak lingkungan melalui kegiatan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL, Rencana Pengelolaan Lingkungan RKL, Rencana Pemantauan Lingkungan RPL, serta Upaya Pengelolaan Lingkungan UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan UPL secara konsisten, dan menerapkan proses perencanaan dan perancangan kawasan permukiman yang partisipatif dan transparan, serta mengantisipasi potensi bencana alam yang mungkin terjadi.

6. Permukiman Kumuh di Kota Medan

Salah satu pokok permasalahan yang sering dialami oleh kota – kota besar di negara berkembang adalah permukiman kumuh slum area. Pengertian permukiman kumuh slum settlement sering dicampur adukan dengan permukiman liar squartter settlement. Pada dasarnya squartter adalah orang yang menghuni suatu lahan yang bukan miliknya atau bukan haknya, atau tanpa izin dari pemiliknya. Pengertian permukiman liar ini mengacu kepada legalitas, baik itu legalitas kepemilikan lahantanah, penghuni atau permukiman, serta pengadaan sarana dan prasarananya. Peraturan dan kebijakan yang mengatur tentang permukiman kumuh yaitu UU No. 1 Tahun 2011 dan Keputusan Walikota Medan Nomor 640039.KI2015. Menurut UU No. 1 Tahun 2011 pasal 1 ayat 13 permukiman kumuh adalah Universitas Sumatera Utara Pemukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya permukiman kumuh di Kota Medan, antara lain: a. Faktor ekonomi, ketidakmampuan masyarakat memperbaiki rumah. b. Tingginya permintaan atau kebutuhan tempat tinggal sedangkan luas lahan terbatas. c. Kepadatan penduduk. Adapun ciri utama permukiman kumuh adalah : a. Kenyaman tempat tinggal sangat kurang, b. Nilai ekonomi tempat hunian rendah, c. Permukiman mengandung resiko tinggi dari sudut menjangkitnya penyakit menular dan kebakaran, d. Kemungkinan sebagai sumber timbulnya kerawanan sosial. Berdasarkan undang-undang No. 1 tahun 2011 tentang perumahan dan permukiman suatu lingkungan yang tidak sesuai dengan tata ruang adalah : a. Kepadatan bangunan sangat tinggi b. Kualitas bangunan sangat rendah c. Prasarana lingkungan tidak memenuhi syarat, rawan dapat menbahayakan kehidupan dan penhidupan masyarakat penghuni dengan tidak memiliki dan sangat kekurangan air bersih, system sanitasi dan drainase, Universitas Sumatera Utara pengelolaan limbah dan sampah penerangan jalan, jalan setapak, sekolah tempat pendidikan, klinik balai kesehatan, tempat bermain olah raga dan tempat bertemusosialisasi. d. Ditetapkan oleh Pemda KabupatenKota sebagai lingkungan permukiman kumuh. Sebagian besar penggunaan lahan di Kota Medan pada umumnya dimanfaatkan untuk pemukiman. Penggunaan lahan untuk kawasan terbangun seperti perumahan dan permukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran dan fasilitas umum lainnya hampir tersebar di seluruh wilayah Kota Medan. Berdasarkan RTRW Kota Medan luas permukiman seluas 12.510 Ha, sawah seluas 5.433 Ha, dan rawahutan rawa 428 Ha. Berdasarkan Keputusan Walikota Medan Nomor 640039.KI2015 tentang Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Lingkungan Kumuh di Kota Medan, daerah – daerah yang di kategorikan permukiman kumuh di Kota Medan ada 18 kecamatan yang tersebar di beberapa kelurahan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Lingkungan Kumuh di Kota Medan 2015 No. Kelurahan Kecamatan Tingkat Kekumuhan Luas Wilayah Kumuh Ha Jumlah Kepala Keluarga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tegal Sari I Tegal Sari III Sei Kera Hulu Sei Kera Hilir II Tegal Rejo Polonia Tanjung Sari Sunggal Mabar Kota Bangun Tegal Sari Mandala III Tegal Sari Mandala II Gedung Johor Titi Kuning Kedai Durian Suka Maju Pekan Labuhan Tangkahan Sei Mati Nelayan Indah Bamdan Aur Medan Area Medan Perjuangan Medan Polonia Medan Selayang Medan Sunggal Medan Deli Medan Denai Medan Johor Medan Labuhan Medan Maimun Sangat Buruk Buruk Sedang Buruk Sangat Buruk Sangat Buruk Buruk Sangat Buruk Sedang Sedang Buruk Sangat Buruk Sangat Buruk Buruk Buruk Buruk Sangat Buruk Sedang Sedang Buruk Sangat Buruk Sangat Buruk 1,16 2,08 0,4 1,06 1,9 1,87 0,61 2,77 1,2 3,5 5,83 11,1 1,84 6,91 0,75 2,93 6,46 5 5 11,65 7,28 3,49 93 247 23 113 66 137 37 212 52 43 385 476 107 481 82 81 156 3.952 3.952 165 355 307 Universitas Sumatera Utara 11 12 13 14 15 16 17 18 Terjun Labuhan Deli Gaharu Pulo Brayan Darat I Pulo Brayan Darat II Harjosari I Amplas Petisah Hulu Helvetia Dwikora Tanjung Gusta Petisah Tengah Bandar Selamat Bantan Belawan Pulau Skanang Bahagia Bagan Deli Bahari Belawan I Medan Marelan Medan Timur Medan Amplas Medan Baru Medan Helvetia Medan Petisah Medan Tembung Medan Belawan Sedang Sangat Buruk Sangat Buruk Sangat Buruk Buruk Buruk Buruk Sedang Buruk Buruk Sedang Buruk, Sedang Sangat Buruk Sangat Buruk Sangat Buruk Buruk Sangat Buruk Buruk Sangat Buruk Sangat Buruk 2,45 19 3,8 0,6 1,18 1,032 0,17 1,14 1,57 1,2 0,71 1,45 0,61 2,3 37,96 11,18 7,43 8,9 7,82 5 59 470 285 59 96 127 53 65 115 115 750 377 50 258 1.584 836 379 462 1.011 1.011 Jumlah 200.292 19.684 Sumber: Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan Universitas Sumatera Utara

F. Definisi Konsep

Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan maka dapat diuraikan defenisi konsep dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Strategi adalah suatu pola perencanaan dalam menyesuaikan seluruh sumber daya yang ada baik internal maupun eksternal organisasi untuk menggunakan dan mengelola sumber daya yang ada. 2. Pembangunan Perumahan dan Pemukiman adalah suatu proses pemanfaatan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam dalam kajian tempat tinggal atau tempat hunian. 3. Permukiman Kumuh adalah suatu keadaan yang kompleks dimana keadaan tersebut dapat membahayakan karena keadaan yang tidak layak dan tidak teratur. 4. Strategi Pembangunan Perumahan dan Pemukiman dalam Meminimalisir Permukiman Kumuh adalah pola perencanaan yang dilakukan oleh dinas terkait dalam menyesuaikan masalah internal dan eksternal dalam meningkatkan taraf hidup yang layak sesuai dengan sumber daya yang ada. Universitas Sumatera Utara