Kendala Dalam Mengatasi Masalah Permukiman Kumuh di Kota

2. Kendala Dalam Mengatasi Masalah Permukiman Kumuh di Kota

Medan. Menurut Sekretaris Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan Bapak Drs. Riza Zulfi, MSP dalam wawancara pada tanggal 3 Mei 2016, ketika ditanya kendala apa saja yang di alami Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan dalam mengatasi permukiman kumuh di Kota Medan, mengatakan bahwa : “Ada beberapa kendala di dalam mengatasi masalah permukiman kumuh di Kota Medan diantaranya adalah: 1. Terbatasnya lahan yang tersedia untuk lokasi pembangunan perumahan dan pemukiman, terbatasnya lahan menyebabkan lahan yang tinggal sedikit menjadi mahal, dan menyebabkan pembangunan ilegal. 2. Rendahnya kondisi sosial ekonomi sebagian masyarakat, dengan padatnya jumlah penduduk mempekecil peluang kerja dan menimbulkan pengangguran atau pekerja yang tidak menghasilkan secara maksimal. 3. Terbatasnya kemampuan pemerintah dalam menyediakan perumahan dan pemukiman. Pada dasarnya saat ini di Kota Medan, lahan yang diperuntukkan bagi pembangunan perumahan MBR adalah di pinggiran kota. Hal ini disebabkan ketidaktersediaan lahan di daerah pusat kota dan kalaupun ada harga lahan yang mahal menjadi pertimbangan. Kondisi ini menimbulkan kendala lain yakni kurangnya infrastuktur dan masalah transportasi. Bagi sebagian masyarakat berpenghasilan rendah yang bekerja di pusat kota, letak perumahan di pinggiran kota terkesan kurang tepat sasaran. Selain jarak yang jauh dan kurangnya sarana transportasi yang menopang, infrastruktur yang tersedia pun kurang memadai Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan pusat kota yang notabene merupakan pusat pembangunan. Hal itu membuat pemerintah harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membangun infrastruktur dan sarana transportasi dalam mendukung pembangunan perumahan MBR di kota Medan. Kemudian kendala yang selanjutnya adalah anggaran pembiayaan. Saat ini biaya yang digunakan untuk pembangunan perumahan MBR berasal dari APBD Kota Medan yang jumlahnya terbatas. Namun dikarenakan posisi pembangunan perumahan yang terletak di pinggiran kota sehingga dibutuhkan biaya tambahan untuk membangun fasilitas umum dan sarana transportasi dalam menunjang perumahan MBR tersebut. Kurangnya biaya juga dikhawatirkan dapat menyebabkan tersendatnya pembangunan yang sedang berjalan sehingga membuat proyek yang sedang dikerjakan berjalan jauh dari target yang sudah ditetapkan. Kendala selanjutnya adalah kurangnya minat untuk developer lain untuk membantu dalam pembangunan perumahan MBR. Keterbatasan dana merupakan salah satu kendala yang mengganjal didalam pembangunan perumahan MBR. Dalam menyiasati hal ini, pemerintah kota Medan mencoba menjaring para investor termasuk para developer – developer perumahan untuk membantu pembangunan perumahan MBR. Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah dengan pihak developer untuk membantu pembangunan perumahan MBR, namun dikarenakan rendahnya keuntungan yang diperoleh membuat pihak developer kurang menaruh minat untuk bekerjasama dan ikut ambil bagian dalam pembangunan perumahan MBR”. Universitas Sumatera Utara Menurut Sekretaris Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan Bapak Drs. Riza Zulfi, MSP dalam wawancara pada tanggal 3 Mei 2016 ketika ditanya pendapatnya tentang bagaimana seharusnya mengatasi permukiman kumuh yang tepat khususnya di Kota Medan, mengatakan bahwa : “Cara yang tepat untuk menangani permukiman kumuh di Kota Medan yaitu untuk lahan legal: peningkatan kualitas rumah,penataan lingkungan, dan pembangunan sarana prasarana, sedangkan untuk lahan ilegal: relokasi ke rumah susun sewa RUSUNAWA”. Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut :

A. Strategi yang Dilakukan Dinas Perumahan Dan Permukiman Kota