Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Adanya hubungan antara pemberian ASI eksklusif terhadap terjadinya penyakit asma pada balita p 0,05 2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskemas Padang Bulan, Medan sebesar 65 sedangkan yang tidak diberi ASI eksklusif sebesar 35 3. Kejadian Asma pada balita di Puskemas Padang Bulan, Medan sebesar 35 sedangkan yang tidak mengalami asma sebesar 65 4. Bayi yang diberikan ASI eksklusif memiliki faktor resiko 0,28 kali terkena asma dibandingkan dengan balita yang tidak diberi ASI eksklusif, dengan kata lain ASI eksklusif merupakan faktor proteksi untuk terjadinya asma.

6.2. Saran

1. Perlu dilakukan penggalakan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS lewat penyuluhan tentang pencegahan asma dan faktor resiko terjadinya asma 2. Perlu dilakukan pembinaan peran serta masyarakat dan kerjasama dengan kader-kader PKK. Untuk melakukan bimbingaan, motivasi kepada ibu yang menyusui untuk meningkatkan lagi kesadaran ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, mengingat bahwa ASI merupakan makanan yang paling baik buat bayi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Susu Ibu ASI

2.1.1. Pengertian Air Susu Ibu ASI Eksklusif

ASI adalah satu-satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang Sanyoto dan Eveline, 2008. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi yang baru lahir tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim. Pada bayi yang sehat umumnya tidak memerlukan tambahan sampai usia 6 bulan, tetapi pada keadaan khusus dibenarkan memberikan makanan padat kepada bayi setelah berumur 4 bulan. Misalnya, terjadi peningkatan berat badan yang kurang atau didapatkan tanda tanda lain yang menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan baik Roesli, 2005. ASI merupakan emulsi lemak dalam protein, laktosa, dan garam organik yang disekresi oleh kelenjar payuudara ibu. ASI tidak memiliki komposisi yang sama dari waktu ke waktu. Komposisi ASI dibedakan menjadi tiga macam yaitu: 1. Kolostrum, ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahit, warnanya agak kekuningan, dan lebih kuning dari ASI biasanya, bentuknya agak kasar karena mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel. 2. ASI masa transisi, ASI yang dihasilkan dari hari keempat sampai hari kesepuluh. 3. ASI Mature, ASI yang dihasilkan pada hari kesepuluh sampai seterusnya Retna, 2008.

2.1.2. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI eksklusif memiliki keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI dapat dengan mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan. Beberapa manfaat ASI sebagai berikut: 1. Bayi Ketika bayi berumur 0-6 bulan ASI merupakan makanan utama bagi bayi, karena mengandung sekitar 60 kebutuhan bayi. Pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembeli serta alergi, bayi yang diberi ASI memiliki sistem imun yang kuat daripada bayi yang tidak diberi ASI, bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning. Pemberian ASI dapat mendekatkan hubungan ibu dan bayinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap perkembangan emosinya di masa depan. Apabila bayi sakit, ASI merupakan makanan yang tepat karena mudah dicerna dan dapat mempercepat penyembuhan. Pada bayi yang premature, ASI dapat meningkatkan berat badan secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak. Tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin dari bayi yang tidak diberi ASI Roesli, 2000. 2. Ibu Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali kemasa pra kehamilan, mengurangi resiko perdarahan, lemak yang ditimbun di sekitar panggul dan paha pada saat kehamilan akan berpindah kedalam ASI sehingga, ibu cepat kembali langsing, resiko ibu menyusui bayinya untuk terkena kanker rahim dan payudara lebih kecil daripada ibu yang tidak menyusui. Pada ibu yang menyusui anaknya langsung setelah persalinan akan mengurangi perdarahan pada saat selesai persalinan karena pada saat ibu menyusui anaknya akan terjadi peningkatan oksitosin yang berguna untuk kontraksi atau penutupan pembuluh darah.

2.2. Asma

2.2.1. Definisi Asma

Tidak ada definisi asma yang diterima secara umum; asma dapat dipandang sebagai penyakit paru obstruktif, difus dengan 1 hiperreaktivitas jalan napas terhadap berbagai rangsangan dan 2 tingginya tingkat reversibilitas proses obstruktif, yang dapat terjadi secara spontan atau sebagai penyakit jalan napas reaktif, kompleks asma mungkin mencakup bronchitis mengi, mengi akibat virus, dan asma terkait atopik. Disamping bronkokonstriksi, radang merupakan faktor patofisiologi yang penting; ia melibatkan eosinofil, monosit dan mediator imun dan telah menimbulkan tanda alternatif bronkitis eosinofilik deskuamasi kronis.

2.2.2. Epidemiologi

Asma dapat timbul pada segala umur; 30 penderita bergejala pada umutangani. Sebagian kecil mengalami asma berat yang berlarut-larut biasanya lebih banyak terus-menerus daripada yang musiman; menjadikannya tidak mampu sekolah dan mengganggu kehadirannya di sekolah, aktivitas bermain, dan fungsi dari hari ke hari. Hubungan antara umur timbulnya asma dan prognosanya tidak pasti; anak-anak yang paling berat terkena mulai timbul mengi selama tahun pertama kehidupan dan mempunyai riwayat keluarga asma serta penyakit alergi lainnya terutama dermatitis atopik. Anak-anak ini dapat mengalami pertumbuhan yang lambat, yang tidak terkait dengan pemberian kortikosteroid, deformitas dada akibat hiperinflasi kronis, dan kelainan uji fungsi paru yang menetap. Prognosis untuk anak muda yang terkena asma biasanya baik. Sebagian penyembuhan akhir tergantung pada pertumbuhan diameter potongan-melintang jalan napas. Penelitian longitudinal menunjukkan bahwa sekitar 50 dari semua anak asma sebenarnya bebas gejala dalam 10-20 tahun, tapi sering terjadi kekambuhan pada masa anak-anak. Pada anak yang menderita asma ringan yang