Faktor Risiko Asma Asma

Asma dapat disebabkan oleh kelainan fungsi reseptor adenilat siklase adrenergic- β, dengan penurunan respons adrenergik. Laporan penurunan jumlah reseptor adrenergic- β pada leukosit penderita asma dapat memberi dasar strukutural hipo-responsivitas terhadap agonis- β. Cara lain, bertambahnya aktivitas kolinergik pada jalan napas diusulkan sebagai defek pada asma, kemungkinan diakibatkan oleh beberapa kelainan pada reseptor iritan, baik intrinsic ataupun didapat, yang para penderita asma agaknya mempunyai nilai ambang yang rendah dalam responsnya terhadap rangsangan, daripada individu normal. Tidak ada teori yang cocok dengan semua data. Pada penderita-penderita perseorangan biasanya sejumlah faktor turut membantu aktivitas proses asmatis pada berbagai tingkat. Faktor Endokrin. Asma dapat lebih buruk dalam hubungannya dngan kehamilan dan menstruasi, terutama premenstruasi, atau dapat timbul pada saat wanita menopause. Asma membaik pada beberapa anak pubertas. Hanya sedikit yang diketahui tentang peran faktor endokrin pada etiologi dan pathogenesis asma. Tirotoksikosis menambah keparahan asma; mekanismenya tidak diketahui. Faktor-faktor Psikologis. Faktor emosi dapat memicu gejala-gejala pada bebera pa anak dan dewasa yang berpenyakit asma, tetapi “penyimpangan” emosional atau sifat-sifat perilaku yang dijumpai pada abak asma tidak lebih sering daripada anak dengan penyakit cacat yang lain. Sebaliknya, pengaruh penyakit kronis berat seperti asma pada pandangan anaknya sendiri, pandangan orangtuanya padanya, atau kehidupan pada umumnya, dapat merusak. Gangguan emosi dan tingkah laku terkait lebih erat dengan pengendalian asma yang buruk daripada keparahan serangan itu sendiri, karenanya, intervensi medis yang ahli dapat mempunyai dampak yang penting.

2.2.6. Manifestasi Klinis Asma

Timbulnya eksaserbasi asma dapat secara akut atau diam-diam. Episode akut paling sering disebabkan oleh pemaparan terhadap iritan seperti udara dingin dan gas asap beracun rokok, cat basah atau pemaparan terhadap allergen atau bahan kimia sederhana, misalnya aspirin atau sulfit. Bila penyumbatan jalan napas terjadi dengan cepat dalam beberapa menit, sepertinya kebanyakan disebabkan oleh spasme otot polos pada jalan napas besar. Eksaserbasi dipercepat oleh infeksi virus pernapasan yang timbulnya lebih lambat, dengan frekuensi dan keparahan batuk dan mengi yang sedikit demi sedikit bertambah selama beberapa hari. Karena pembukaan jalan napas mengurang pada malam hari, banyak anak menderita asma akut pada saat ini. Tanda-tanda dan gejala-gejala asma adalah batuk, yang kedengarannya lengket dan batuk yang nonproduktif pada awal perjalanan serangan; mengi, takipnea, dan dyspnea dengan ekspresi panjang serta menggunakan otot-otot pernapasan tambahan; sianosis;hiperinflasi dada; tatikardi dan pulsus paradoksus; yang mungkin dijumpai pada berbagai tingkat, tergantung pada stadium dan keparahan serangan. Dapatdijumpai batuk tanpa mengi, atau dijumpai mengi tanpa batuk; juga dapat dijumpai takipnea tanpa mengi. Manifestasinya akan bervariasi tergantung pada keparahan eksaserbasi. Bila penderita berada pada dalam disters pernapasan yang berat, tanda- tanda utama asma, mengi, mungkin tidak mencolok; pada penderita demikian, dapat terjadi gerakan udara yang cukup untuk menimbulkan mengi hanya sesudah pengobatan bronkodilator, yang memberikan sebagian kelegaan dari penyumbatan jalan napas. Napas yang pendek mungkin begitu berat, sehingga anak mengalami kesukaran berjalan atau bahkan berbicara. Penderita dengan penyumbatan berat bersikap duduk membungkuk, posisi duduk seperti tripod yang membuatnya lebih mudah bernapas. Ekspirasi khas lebih sukar karena penutupan prematur jalan napas ekspirasi, tetapi banyak anak yang mengeluhkan kesukaran dalam inspirasi juga. Sering didapat nyeri abdomen terutama pada anak yang lebih muda, dan agaknya karena penggunaan otot abdomen dan diafragma yang berlebihan. Hati dan limpa mungkin dapar teraba karena hiperinflasi paru. Sering dijumpai muntah dan dapat disertai pengurangan gejala sementara. Selama penyumbatan jalan napas yang berat, usaha yang luar biasa untuk bernapas dapat dijumpai dan anak dapat berkeringat banyak; dapat terjadi demam ringan hanya karena kerja pernapasan yang berat, kelelahan mungkin menjadi