12
1.2.3 Luka Neuroiskemik
Luka neuroiskemik memiliki etiologi campuran, yaitu neuropati dan iskemik. Gambaran visual dari luka ini juga merupakan campuran dari tanda-
tanda luka neuropati dan iskemik.
1.3 Patofisiologi Luka Kaki Diabetik
Terjadinya masalah luka kaki diabetik diawali adanya hiperglikemia pada pasien yang menyebabkan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah.
Neuropati, baik neuropati sensorik, motorik ,dan otonom akan mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang kemudian menyebabkan terjadinya
perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudah terjadinya luka. Adanya kerentanan terhadap infeksi menyebabkan
infeksi mudah merebak menjadi infeksi yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih lanjut menambah rumitnya pengelolaan luka kaki diabetik.
1.4 Klasifikasi Luka Kaki Diabetik
Klasifikasi yang sering dipakai untuk mengklasifikasikan luka kaki diabetik adalah klasifikasi Megit-Wagner, dan klasifikasi PEDIS.
1.4.1 Klasifikasi Megit-Wagner
Klasifikasi Meggit-Wagner adalah klasifikasi yang paling terkenal dan sudah tervalidasi dengan baik, berikut adalah tabel penjabaran mengenai
klasifikasi Megit-Wagner: Grade
Deskripsi Belum ada luka pada kaki yang berisiko tinggi, kulit dalam
keadaan baiktetapi dengan bentuk tulang kaki yang menonjol charchot arthropathies
1 Luka superfisial
Universitas Sumatera Utara
13
2 Luka sampai pada tendon atau lapisan subkutan yang lebih
dalam, namun tidak sampai tulang 3
Luka yang dalam dengan selulitis atau formasi abses 4
Gangren yang terlokalisir gangren dari jari-jari atau bagian depan kakiforefoot
5 Gangren yang meliputi daerah yang lebih luas sampai pada
daerah lengkung kakimidfoot dan belakang kakihindfoot
1.4.2 Klasifikasi PEDIS
Klasifikasi PEDIS dikembangkan oleh Internatinal Working Group of Diabetic Ulcer IWGDU pada tahun 2003 untuk kepentingan penelitian.
Klasifikasi ini menggunakan deskripsi yang lebih rinci, serta menggunakan batasan-batasan yang jelas dengan kategori yang lebih sedikit dibandingkan
dengan klasifikasi-klasifikasi lain, sehingga banyak digunakan oleh klinisi yang belum memiliki pengalaman klinis. PEDIS ada singkatan dari Perfusion perfusi,
Extent luas atau ukuran luka, Depth kedalaman, Infection infeksi, dan Sensation sensasi. Tabel penjabaran mengenai klasifikasi PEDIS.
Grade Keparahan
Infeksi Manifestasi Klinis
1 Tidak
terinfeksi Luka tanpa nanah atau inflamasi
2 Ringan
Adanya 2 atau lebih dari tanda-tanda berikut: bernanah, kemerahan, nyeri, nyeri ketika disentuh, atau
indurasi menjadi lebih keras, selulitis pada sekitar luka
≤ dari 2 cm, dan kerusakan terbatas pada epidermis, dermis, atau lapisan atas dari subkutan,
tidak ada tanda komplikasi 3
Berat Infeksi lokal, terjadi pada pasien yang secara iskemik
dan metabolik stabil, namun memiliki ≥ dari 1 tanda
berikut ini: selulitis dari 2 cm, lymphangitic streaking garis kemerahan di bawah kulit, abses pada jaringan
dalam, gangren, kerusakan sudah mengenai otot, tendon, sendi atau tulang. Tidak ada tanda-tanda
inflamasi sistemik
Universitas Sumatera Utara
14
4 Parah
Infeksi pada pasien dengan toksisitas sistemik dan kondisi metabolik yang tidak stabil, suhu 39
̊C atau 36
̊, denyut nadi 90 per menit, hipotensi, muntah, leukositosis, pernafasan 20 per menit, PaCO2 32
mmHg, sel darah putih 12.000 mm3 atau 4.000 mm3, atau 10 leukosit imatur.
1.5 Manajemen Pengkajian Luka Kaki Diabetik