Studi Fenomenologi Pengalaman Pasien Luka Kaki Diabetik dalam Menjalani Perawatan Luka dengan Metode Moisture Balance di Asri Wound Care Center Medan

25 balutan sehingga meminimalkan kerusakan terhadap jaringan, dan mengurangi nyeri pada saat pergantian balutan. g. Silver Dressing Silver dressing merupakan balutan luka antimikroba yang digunakan untuk luka kronis yang lama sembuh karena memiliki kemampuan dalam mengendalikan kolonisasi bakteri pada permukaan luka sehingga mempercepat re-epitalisasi hingga 40 dibandingkan dengan penggunaan cairan antibiotik. h. Kolagen Balutan kolagen merupakan balutan yang berasal dari pad, gel atau partikel. Balutan ini merangsang deposit baru kolagen pada dasar luka, selain itu balutan ini juga mengabsorpsi eksudat dan menciptakan suasana lembab.

3. Studi Fenomenologi

Fokus utama fenomenologi adalah pengalaman nyata. Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. Hal yang akan dikaji adalah deskripsi mengenai bagaimana pengalaman orang lain dan apa maknanya bagi mereka. Fenomena yang diamati dapat berupa emosi, hubungan, perkawinan, pekerjaan, dan sebagainya. Penelitian fenomenologis mencoba menjelaskan makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang Universitas Sumatera Utara 26 dikaji. Menurut Creswell 1998, dalam Saryono Anggraeni, 2011 , Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut apoche jangka waktu. Konsep apoche adalah membedakan wilayah data dengan interpretasi peneliti. Konsep apoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan responden. Fenomenologi adalah suatu ilmu yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena, penampilan dari sesuatu yang khusus, misalnya pengalaman hidup. Fenomenologi merupakan suatu metode penelitian yang kritis dan menggali fenomena yang ada secara sistematis. Metode ini memahami individu dengan segala kompleksitasnya sebagai makhluk subyektif, melihat manusia sebagai sistem yang berpola dan berkembang. Pada pendekatan fenomenologi yang diteliti adalah pengalaman manusia melalui deskripsi dari orang yang menjadi partisipan penelitian, sehingga peneliti dapat memahami pengalaman hidup partisipan. Saryono Anggraeni, 2011. Dalam studi fenomenologis, jumlah partisipan yang terlibat tidak banyak. Jumlah partisipan dari penelitian ini adalah 10 orang atau lebih sedikit. Partisipan dalam penelitian akan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, dimana partisipan harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti Polit Beck, 2012. Hasil penelitian dalam studi fenomenologis diperoleh melalui proses analisa data Colaizzi 1978, dalam Polit Beck, 2012 salah seorang Universitas Sumatera Utara 27 fenomenologistmenyatakan bahwa ada tujuh langkah dalam menganalisa data. Proses analisa tersebut meliputi a membaca semua transkrip wawancara untuk mendapatkan pesan mereka; bmeninjau setiap transkrip dan menarik pertanyaan yang signifikan; c menguraikan arti dari setiap pertanyaan yang signifikan; d mengelompokkan makna-makna tersebut kedalam kelompok-kelompok tema; e mengintegrasikan hasil ke dalam bentuk deskripsi; f memformulasikan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai identifikasi pernyataan setegas mungkin; g memvalidasi apa yang telah ditemukan kepada partisipan sebagai tahap validasi akhir. Untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya maka data divalidasi dengan beberapa kriteria. Menurut Lincoln Guba 1985 dalam Polit Beck, 2012 terdapat lima kriteria untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya trustworthiness, yaitu: 1. Credibility merupakan kriteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. 2. Transferability adalah kriteria yang digunakan untuk memenuhi bahwa hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks tertentu dapat ditransfer ke subyek lain yang memiliki topologi yang sama. Transferability termasuk dalam validitas eksternal. Maksudnya adalah dimana hasil suatu penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain. 3. Dependability mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep-konsep ketika Universitas Sumatera Utara 28 membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Kriteria ini dapat digunakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak. Teknik terbaik adalah dependability audit yaitu meminta dependen atau independen auditor untuk memeriksa aktifitas peneliti. Dependability menurut istilah konvensional disebut reliabilitas atau syarat bagi validitas. 4. Confirmability memfokuskan apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. Confirmability jugamerupakan kriteria untuk menilai kualitas hasil penelitian. 5. Authenticity memfokuskan pada sejauh mana peneliti dapat menunjukkan berbagai realitas. Authenticity muncul dalam penelitian ketika responden menyampaikan pengalaman mereka dengan penuh perasaan. Penelitian ini memiliki keaslian jika dapat mengajak pembaca merasakan pengalaman kehidupan yang digambarkan, dan memungkinkan pembaca untuk mengembangkan kepekaan yang meningkat sesuai masalah yang digambarkan. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar belakang