Kegiatan Keagamaan Islam di UNP

2 sks] tetapi di ekstrakurikuler lebih ditekankan dilakukan syiar Islam, dengan adanya rebana, lomba- lomba qiroat [oleh UKKI]... Kita juga mengundang Gus Mus [KH. Mustofa Bisri] yang disiarkan oleh Dhoho TV... Jika ada usul kegiatan keagamaan yang berdampak positif bagi kampus pasti saya dukung. Selama ini yang menjadi perhatian saya adalah agama itu tidak hanya menghafal al Quran dan hadits saja tapi juga mengimplementasikannya. 285

e. Kegiatan Keagamaan Islam di UNP

Kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan di UNP terutama oleh UKKI terdapat pelibatan salah satudari dosen PAI. Kegiatan UKKI terdiri dari kegiatan eksidental kondisional dan kegiatan rutin yang meliputi kegia tan harian, bulanan, dan tahunan. “...Setiap malam Jum‟at pada akhir tanggal setiap bulan diadakan Yasinan dan Tahlilan bekerja sama dengan pak Gito [Kaprodi Penjaskesrek].” Dan setiap hari Rabu pagi jam 9 ada kegiatan kajian ilmiah keislaman, yaitupengkajian tentang ilmu pengetahuan umum yang dikaitkan dengan Islam dan dikaji juga permasalahan-permasalahan yang sedang hangat terjadi di masyara kat. “Sebenarnya peserta kajian ini terbuka untuk semua kalangan mahasiswa namun kenyataannya yang ikut [masih] hanya anggota kita [UKKI]. ” 286 Suasana kegiatan keagamaan pada salah satu kegiatan tersebut adalah ketika pengisi atau pemateri kajian tersebut adalah Ustad Jazuli berasal dari salah satu pondok di Ploso Kecamatan Mojo. Di mana pada 285 Samari, Rektror UNP Kediri, Ruang Rektor UNP Kediri, 15 Mei 2013 pukul 13.09-13.22 WIB. 286 Ahmad Hasan Alwi, 08 Mei 2013 pukul 09.08-10.02 WIB. saat pemateri masuk ke dalam ruang Masjid suasana menjadi tenang. Kemudian dipersilakan untuk duduk lesehan di meja bertaplak yang di atasnya terdapat piring berisi makanan ringan dan air mineral botol yang bersegel. Berikut catatan yang digambarkan dari susasana tersebut: Kajian dimulai ketika seoarang perempuan [anggota UKKI] yang menjadi pembawa acara langsung mengucapkan salam dengan menggunakan alat pengeras suara mike. Kemudian dia memberikan sambutan- sambutan, penegasan tema kajian, prolog tema kajian, kemudian pembacaan ayat suci al-quran, dan langsung menyerahkan acara kepada Ustad Jazuli. Tema pada hari itu adalah “Islam Pribumi” yang diikuti oleh 9 orang peserta perempuan dan 12 orang peserta laki-laki. Nampak pak Abdulloh sebagai dosen PAI ikut mendampingi pemateri yang duduk di sampingnya. Setelah mukadimah pembukaan dan beberapa prolog disampaikan oleh pemateri kemudian dilanjutkan dengan kalimat tanya “Islam kita ini memang benar-benar Islam atau hanya karena dipengaruhi ibu bapak kita?... Kita berislam karena keturunan atau memang Islam sungguh- sungguh kita jadikan pilihan?” Dia juga menjelaskan bahwa perkembangan Islam yang sangat pesat di Indonesia tidak lepas dari sejarah perjuangan para Wali, terutama Wali Songo. Menurutnya perjuangan para wali untuk mensyiarkan Islam tidak hanya dari sudut pandang budaya saja, namun juga politik, ekonomi, dan pernikahan. Dia membedakan perkembangan Islam di Indonesia d engan di Arab, “di Arab lebih dulu Masjidnya dari pada Islamnya, tapi di Indonesia lebih dulu Islamnya dari pada masjidnya... berarti benar pernyataan tadi bahwa kebanyakan orang Islam di Indonseia itu adalah elok-elok wong tuane? Bagaimana menurut kalian? ” Disela-sela penyampaian materi pokok juga diselingi dengan gurauan sehingga bisa mencairkan suasana dan diselingi dengan kisah-kisah perjuangan para ulama teradahulu yang materi ceritanya secara tersurat lepas atau keluar dari materi pokok kajian. Pemateri juga memberi penegasan “Sudah saatnya kita menghargai perbedaan karena Islam adalah ramhatalilalamin... Oleh karena itu Islam pribumi adalah Islam di Indonesia yang berkarakter.” Beberapa saat kemudian materi diakhiri dengan salam dan kemudian dilanjutkan oleh pak Abdulloh yang memberikan penegasan-penegasan serta pengembangan dari penyampaian materi yang telah diutarakan sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab, di mana terdapat tiga penanya yang materi pertanyaannya adalah sebagai berikut: 1. Kenapa Wahabi yang bapak ceritakan tadi yang berada di Arab Saudi tapi tidak bisa diterima di Indonesia?, 2. Kenapa di Indonesia dibentuk Organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah? Padahal tujuan para wali adalah untuk menyebarkan agama Islam bukan organisasi. Kenapa pecah kok tidak jadi satu?, 3. Orang tua dan leluhur masyarakat Jawa sangat erat dengan tradisi weton dan bersih desa. Apakah hal tersebut ada hubungannya dengan Islam? 287 Sedang dari hasil observasi kajian sebelumnya, kajiannya bertema “filsafat dalam Islam” yang dipaparkan oleh Ustad Sahlan Aidi. Susunan acara dan pengorganisasian kegiatannya sama seperti penjelasan di atas. perbedaannya adalah pemateri, jumlah peserta, dan temanya saja. Pemateri memberikan wawasan ilmu pengetahuan umum yang dikaitkan dengan ajaran-ajaran Islam. Secara terperinci isinya adalah pemberian penjelasan manfaat filsafat dalam Islam, membedah beberapa peristiwa Isra Miraj, kisah-kisah nabi terdahulu, dan penemuan-penemuan ilmuan muslim pada jaman klasik dikaitkan dengan ilmu pengetahuan umum modern. Kesimpulan dari kajian itu adalah “kita tidak dapat menolak filsafat karena itu untuk menjelaskan wahyu. Namun filsafat saja tanpa wahyu akan kering bahkan bisa tersesat.” Jumlah peserta laki-laki adalah 10 orang dan jumlah peserta 287 Observasi, di Masjid an-Nur UNP Kediri, 15 Mei 2013 Pukul 09.30-11.10 WIB. perempuan adalah 17 orang. Walaupun ada yang datang terlambat. 288 Berikut ini adalah 2 buah foto tentang aktivitas kegiatan Kajian UKKI setiap hari Rabu pagi: 289 Gambar 4.1 Dosen PAI UNP Kediri kiri dan Sahlan Aidi kanan Gambar: 4.2Kegiatan Mahasiswa Putri Saat Ikut Serta Kajian UKKI 288 Observasi, Masjid an-Nur UNP Kediri, 8 Mei 2013 Pukul 09.40-10.52 Wib. 289 Dokumentasi, Masjid an-Nur UNP Kediri, 29 Mei 2013 Pukul 10.40 WIB. Berikut ini adalah gambar Poster kegiatan Keagamaan yang diadakan oleh UKKI: Gambar 4.3 Poster Kegiatan Kajian Rutin oleh UKKI UNP Kediri Untuk penyelenggaraan sholat Jumat di Masjid UNP dilaksanakan secara rutin dan teratur terjadwal. Khotibnya adalah Dosen PAI dan sebagian Dosen umum UNP Kediri, serta Muazinnya adalah pengurus masjid karyawan, mahasiswa, dan alumni UNP Kediri. Berikut ini adalah jadwal petugas Khotib serta Muazin pada setiap Sholat Jumat didasarkan pada kalender Jawa: 290 Tabel 4.2 Jadual KhatibImam dan Muazin Masjid an-Nur UNP Kediri Jum’at KhatibImam MuazinBilal Legi Miftahul Huda, S.Pd Musyafirul Fiddin Pahing Nur Shokib, M.Ag Khoirun Nasichin 290 Dokumentasi, Masjid an-Nur UNP Kediri, 24 Mei 2013 Pukul 11.38 WIB Pon Drs. H. Khozin SM, M.Pd.I Khoirun Nasichin Wage KH. Jamzuri M. Taufik Isma‟il Kliwon Sugito, M.Pd M. Nur Kholis, S.Pd Sholat Jumat yang dilaksanakan di UNP Kediri berjalan dengan lancar dan tenang. Hal tersebut nampak saat setelah lantai dibersihkan dan karpet dihamparkan satu-persatu sebagian dari mahasiswa, dosen, dan karyawan kampus masuk ke dalam Masjid. Setelah beberapa saat pak Khozin dosen PAI datang lalu sholat Sunah maka Nur Kholis yang bertindak sebagai muazin langsung mengumandangkan azan. Beberapa menit kemudian Masjidpun penuh dan kantin yang berada di sebelah timurnya menjadi sepi. 291 Berikut ini adalah gambar dari aktivitas sholat Jumat di masjid UNP Kediri: 292 Gambar 4.4 Aktivitas Sholat Jum‟at di Masjid an-Nur UNP Kediri 291 Observasi, Masjid an-Nur UNP Kediri, 24 Mei 2013 Pukul 11.38-12.25 WIB. 292 Dokumentasi, Masjid an-Nur UNP Kediri, 24 Mei 2013 Pukul 11.58 WIB. Sedang paparan data tentang foto kegiatan Peringatan Hari Besar Islam dilaksanakan oleh UNP Kediri bekerja sama dengan UKKI UNP Kediri yang telah ditemukan adalah sebagai berikut: 293 Gambar 4.5 Kegiatan Pengajian Akbar Istighosah oleh UNP Kediri

f. UpayaPembentukan Forum Dosen PAI di UNP Kediri