Kompetensi Mahasiswa yang Diharapkan dalam Kurikulum PAI di

Materi PAI Prolog Pengantar - Orientasi materi - Pentingya beragama - Sejarah Islam Dogmatis - Sumber Islam - Iman Taqwa - Ibadah - Aqidah Filsafat - Kerangka Dasar Agama Islam - Konsep Tuhan - Manusia dalam Islam - Hakikat dan FIlosofi Ibadah Sosial - Akhlak - Muamalah - HAM - Demokrasi - IPTEK dalam Islam Praktek - Membaca al Quran - Pelaksaan sholat di Masjid Gambar 4.9 Klasifikasi Materi PAI di UNP Kediri

b. Kompetensi Mahasiswa yang Diharapkan dalam Kurikulum PAI di

UNP Kediri Temuan tentang kompetensi yang diinginkan oleh Dosen setelah mahasiswa mengikuti mata kuliah PAI secara garis besarnya adalah menjadi mahasiswa yang memiliki kecapakan ilmu pengetahuan umum berintelektual yang berakhlak mulia dilandasi pada iman dan taqwa ajaran-ajaran Islam. Kompetensi tersebut tercapai apabila terdapat perubahan perilaku rajin beribadah serta punya kecakapan emosional- sosial, perubahan cara pandang terhadap Islam sehingga tetap memegang ajaran Islam dimanapun berada, dan kemampuan dalam pemahaman terhadap ajaran agama secara utuh menyeluruhagar diminimalisirnya terjadinya konflik pengatasnamaan agama intoleransi. Problematika yang dihadapi untuk pewujudan harapan tersebut adalah ada sebagian dari perilaku mahasiswa terutama pada kelas atau prodi tertentu yang apatis terhadap mata kuliah agama Islam. Misalnyaada anggapan bahwa mata kuliah PAI yang tidak lebih dari mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa, tanpa ada tindak lanjut. Padahal seharusnya mata kuliah agama Islam dijadikan sebagai instrumen untuk pengembangan ilmu pengetahuan agar tercapainya kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Permasalahan lain adalah perilaku sebagian mahasiswa yang cenderung kurang disiplin hal ini lebih sering dilakukan pada mahasiswa prodi penjaskesrek. Langkah-langkah yang ditempuh untuk penanggulangan dan penyelesaian kendala-kendala tersebut telah diupayakan oleh dosen, namun dosen tidak berani bertindak lebih lanjut. Karena minimnya wewenang kekuatan interfensi dosen PAI dalam pemberian sebuah teguran lebih keras. Selain itu ada anggapan bahwa mahasiswa merupakan manusia dewasa, sehingga tidak perlu lagi sebuah interfensi atau teguran secara lisan melainkan dilakukan tindakan yang berdasarkan aturan. Dengan kata lain sebagai manusia yang rasional, mahasiswa akan lebih menerima teguran secara hukum formal tertulis dari pada teguran lisan yang tidak memiliki kekuatan. Secara yuridis formal tujuan yang hendak ingin dicapai setelah mahasiswa mengikuti mata kuliah PAI hampir sama dengan pernyataan di atas. Walaupun ada penguatan dan penambahan di bidang lain yaitu terciptanya mahasiswa yang peduli dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni untuk kepentingan manusia dan nasional. Secara umum runtutan mekanisme dosen PAI agar kompetensi mahasiswa yang hendak ingin dicapai setelah ikut serta mata kuliah PAI adalah sebagai berikut: Gambar 4.10 Alur Proses Pencapaian Kompetensi Mahasiswa

3. Strategi Pembelajaran PAI di UNP Kediri