II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Bank
Dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998,
pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Sedangkan definisi secara teknis dapat ditemukan pada Standar Akuntansi Keuangan PSAK dan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI
Nomor 792 Tahun 1990. Pengertian bank menurut Standar Akuntansi Keuangan 1999 adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara
keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran. Sedangkan pengertian bank pada SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990 adalah suatu badan yang
kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Sehingga dari beberapa definisi berbagai sumber tersebut, dapat disimpulkan definisi bank secara umum yaitu sebuah badan yang berfungsi
untuk menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat. Bank berfungsi sebagai penyalur dan penghimpun atau sebagai pihak kedua.
2.2. Stakeholders
2.2.1 Pengertian Stakeholders
Menurut Prasetijo, et.al 2004 Stakeholders adalah anggota komuniti, atau kelompok individu, masyarakat tidak semua yang
berasal dari wilayah korporat tersebut berdiri, wilayah negara dan bisa juga negara lain global yang mempunyai pengaruh terhadap jalannya
suatu korporat. Stakeholders menurut kamus Oxford dalam Prasetijo, et.al 2004 memiliki pengertian seseorang atau organisasi yang
mempunyai bagian dan kepentingan pada bentuk korporat atau
korporat. Dalam Solihin 2008 Stakeholders atau pemangku kepentingan sebagai orang atau kelompok yang dapat mempengaruhi
atau dipengaruhi oleh berbagai keputusan, kebijakan, maupun operasi perusahaan.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian Stakeholders adalah pihak-pihak yang dalam hal ini yaitu pegawai, manajemen, supplier,
pemerintah dan masyarakat sekitar lingkungan perusahaan yang memiliki kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Stakeholder tidak dapat terlepas dari kegiatan berbisnis, karena akan terkait baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.2.2 Kategori Stakeholders
Jones 1995 mengklasifikasikan Stakeholders menjadi 2 dua kategori, yaitu inside stakeholders dan outside stakeholders.
a Inside Stakeholders, terdiri dari orang-orang yang memiliki kepentingan dan tuntutan terhadap sumber daya perusahaan serta
berada di dalam organisasi perusahaan. Yang termasuk ke dalam inside stakeholders adalah pemegang saham stockholders, para
manajer managers, dan karyawan employees. b Outside Stakeholders, terdiri atas orang-orang maupun pihak-pihak
constituencies yang bukan pemilik perusahaan, bukan pemimpin perusahaan dan bukan pula karyawan perusahaan, namun memiliki
kepentingan terhadap perusahaan dan dipengaruhi oleh keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Yang termasuk ke
dalam kategori outside stakeholders adalah pelanggan customers, pemasok suppliers, pemerintah government, masyarakat lokal
local communities dan masyarakat secara umum general public. Dari kedua kategori tersebut dapat diketahui mengenai peran
pada masing-masing kategori stakeholders terhadap program CSR perusahaan. Pada kategori Inside Stakeholders, orang-orang yang
termasuk dalam kategori tersebut memiliki peran dalam rangka merumuskan serta menjalankan program CSR perusahaan. Sedangkan
orang-orang yang termasuk pada kategori Outside Stakeholders
memiliki peran sebagai pendukung ataupun sebagai objek dari program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan.
2.3. Corporate Social Responsibility