Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja pembimbing praktek klinik

50 adanya kebutuhan. Kebutuhan tersebut akan menimbulkan daya dorong dalam diri seseorang sehingga menimbulkan keinginan, harapan dan cita – cita. Keinginan akan menimbulkan ketegangan dan selanjutnya memicu timbulnya perilaku sesorang. Sedangkan perilaku seseorang selalu berorientasi kepada harapan atau tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan. Bilamana kebutuhan terpenuhi akan menimbulkan kepuasan. Relevansinya dengan kinerja pembimbing klinik berdasarkan dengan pendapat tersebut, motivasi menjadi bentuk kekuatan yang mendorong pembimbing klinik melakukan pekerjaan sebagai pembimbing klinik. Pembimbing klinik melakukan tindakan tersebut dengan didasari keinginan memenuhi kebutuhan. Sedangkan kebutuhan pembimbing klinik berdasarkan teori Maslow terdiri physiological needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, cognitive needs, aesthetics needs dan self actualization Perilaku manusia bergerak kearah pemenuhan kebutuhan. Setiap orang pembimbing klinik mempunyai motif bawaan yang selalu diperjuangkann untuk penuhi mulai dari yang paling dasar sampai pada yang paling tinggi yaitu aktualisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan ada pengaruh positif motivasi pembimbing klinik terhadap kinerja pembimbing klinik di RSUD Kabupaten Sragen.

3. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja pembimbing praktek klinik

Kompetensi dan motivasi pembimbing klinik secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pembimbing praktek klinik. 51 Secara bersama sama kompetensi dan motivasi mampu menjelaskan variasi kinerja pembimbing klinik. Hasil perhitungan statistik pada tabel 4.6 diatas peroleh nilai R 2 sebesar 0.818 dan nilai F hitung = 105.276. Makna R 2 = 0.818 adalah sebesar 81,8 variasi kinerja pembimbing praktek klinik dijelaskan oleh variabel kompetensi dan motivasi pembimbing klinik. Sisanya 18,2 ditentukan oleh faktor lain. Nilai F-hitung = 105.276 3,20 F tabel dengan tingkat kepercayaan 99 , maka dapat dikatakan bahwa kompetensi dan motivasi pembimbing klinik secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pembimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen. Besarnya pengaruh masing–masing variabel kompetensi, motivasi dan kepemimpinan dalam menjelaskan variabel kinerja pembimbing klinik yaitu pengaruh kompetensi R 2 X 1 ,Y = 75,3 , pengaruh motivasi R 2 X 2 ,Y = 6,50 . Dari hasil uji statistik ini dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling tinggi pengaruhnya terhadap kinerja pembimbing klinik adalah variabel kompetensi yaitu 75,3 , kemudian variabel motivasi sebesar 6,50 . Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Thomas C dalam Timpe, 1999 : 224 yang menyatakan bahwa kinerja merupakan akumulasi dari keterampilan dan upaya. Keterampilan diidentikkan dengan kompetensi pembimbing klinik dan upaya merupakan motivasi berprestasi pembimbing klinik dalam pembelajaran praktek klinik. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh positif kompetensi pembimbing klinik terhadap kinerja pembimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen dengan nilai koefisien regresi sebesar 1.164 dan nilai uji t – statistik sebesar 8,024. 2. Terdapat pengaruh positif motivasi pembimbing klinik terhadap kinerja pembimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.266 dan nilai uji t – statistik sebesar 4.060. 3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kompetensi, motivasi pembimbing klinik secara bersama-sama terhadap kinerja pembimbing praktek klinik di RSUD Kabupaten Sragen dengan nilai R 2 = 0.818 dan nilai uji F statistik sebesar 105.276 lebih besar dari batas kritisnya 3,20.

B. Implikasi

1. Kualitas kinerja pembimbing klinik dalam memberikan bimbingan klinik terhadap Mahasiswa dipengaruhi oleh kompetensi. Upaya untuk memperoleh kinerja yang baik dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi pembimbing klinik. 2. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja pembimbing klinik. Upaya peningkatan motivasi merupakan salah satu cara dalam meningkatkan kinerja pembimbing klinik.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KOMPETENSI PEMBIMBING KLINIK

8 26 146

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang kemampuan pembimbing klinik dan manajemen pembelajaran klinik dengan kinerja praktek klinik mahasiswa Akademi Keperawatan Mamba’ul ‘ulum Surakarta

1 15 86

KOMPETENSI, MOTIVASI PEMBIMBING KLINIK DAN KEPEMIMPINAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEMBIMBING KLINIK DI JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA.

0 0 22

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMBIMBING KLINIK TENTANG BIMBINGAN DENGAN PELAKSANAAN BIMBINGAN KLINIK Hubungan Pengetahuan Pembimbing Klinik Tentang Bimbingan Dengan Pelaksanaan Bimbingan Klinik Pada Mahasiswa Praktik Keperawatan Di Rsu Pandan Arang Boyolali.

0 1 13

GAMBARAN DOSEN DAN PEMBIMBING KLINIK YANG DIHARAPKAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS Gambaran Dosen Dan Pembimbing Klinik Yang Diharapkan Mahasiswa S1 Keperawatan UMS.

0 2 16

HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING KLINIK DENGAN KEPUASAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK LAPANGAN KLINIK KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015.

34 116 51

Daftar Hadir Pembimbing Klinik Praktik Aplikasi Dan Residensi

0 0 1

Hubungan Persepsi Mahasiswa Mengenai Pembimbing Klinik Terhadap Pencapaian Kompetensi Klinik Mahasiswa Keperawatan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PROFESIONALITAS GURU PEMBIMBING TERHADAP KINERJA GURU PEMBIMBING

0 0 16

PERLINDUNGAN HUKUM KEPADA BIDAN PEMBIMBING KLINIK DAN MAHASISWA PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN TERHADAP RISIKO TINDAKAN KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT - Unika Repository

0 0 14