17
3. Motivasi Pembimbing Klinik
Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan harus ada dalam setiap usaha untuk mewujudkan tujuan organisasi yang lebih efektif,
efisien, produktif dan berkualitas. Hal ini karena motivasi merupakan proses psikis yang akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan.
Menurut para pakar motivasi, para pejabat pada tingkat - tingkat jabatan tertentu umumnya manajer madya keatas memiliki motivasi diri yang lebih tinggi
dibandingkan dengan manajer dibawahnya. Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin tinggi motivasi dirinya. Hal ini dikarenakan aktualisasi dirinya semakin
berkembang dan semakin stabil. Sebaliknya semakin rendah jabatan seseorang akan semakin rendah pula motivasi dirinya, karena kebutuhan primernya masih
dominan. Para ahli psikologi berbeda–beda dalam mendefinisikan tentang motivasi, tetapi perbedaan–perbedaan tersebut justru saling melengkapi, berikut
pendapat para ahli psikologi tentang motivasi. Kreitner 2003 :248 menyatakan motivasi berasal dari bahasa latin yaitu
Movere yang artinya “ pindah”. Motivation berarti menggerakkan. Motivasi dapat juga diartikan tujuan, keinginan, hasil kerja, dorongan, gejala, obyektif dan
maksud. Motivasi adalah kondisi internal yang spesifik dan mengarahkan
perilaku seseorang ke suatu tujuan. Achievement atau prestasi diartikan sebagai kesuksesan setelah didahului oleh suatu usaha. Prestasi merupakan dorongan
untuk mengatasi kendala, melaksanakan kekuasaan, berjuang untuk melakukan sesuatu yang sulit sebaik dan secepat mungkin. Lefton, 1982: 156.
18
Moekijat 2001:10 mengemukakan bahwa motivasi merupakan proses atau faktor yang mendorong orang untuk bertindakberperilaku dengan cara
tertentu. Proses motivasi mencakup tiga hal yaitu pengenalan dan penilaian kebutuhan yang belum terpuaskan, penetuan tujuan yang akan menentukan
kepuasan dan penentuan tindakan yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan. Menurut Buchari Zainun 1997:103 motivasi adalah suatu konsep yang
diutarakan sebagai kebutuhan needs dan rangsangan incentives yang keduanya tidak ubahnya seperti kedua sisi mata uang logam. Selanjutnya Berelson dan
Steiner dalam Sinungan, M, 1997:104 mengatakan bahwa motivasi dapat ditimbulkan oleh kebutuhan, daya dorong, keinginan dan keamanan yang
merupakan penyebab yang mendasari perilaku seseorang. Perilaku seseorang dalam proses motivasi di konsep manajemen didorong adanya kebutuhan.
Kebutuhan tersebut akan menimbulkan daya dorong dalam diri seseorang sehingga menimbulkan keinginan, harapan dan cita–cita. Perilaku seseorang
selalu berorientasi kepada harapan atau tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan. Bilamana kebutuhan terpenuhi akan menimbulkan kepuasan.
McClelland dalam Kreitner, Robert, 2003 : 255 mengemukakan tiga teori kebutuhan manuasia yaitu kebutuhan prestasi need of achievment, kebutuhan
afiliasi needs of affiliation dan kebutuhan akan kekuasaan needs of power. Teori tiga kebutuhan McClelland tersebut dikembangkan oleh tim AMT
Achievment Motivation Trainning yang menyatakan bahwa perilaku yang berhubungan dengan ketiga motivasi kebutuhan tersebut memiliki tiga dimensi
yaitu motif berprestasi, motif bersahabat, motif berkuasa.
19
Natoatmojo, Sukijo 2000: 75 menyatakan motif adalah suatu dorongan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan
kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motif tidak dapat diamati, tetapi dapat ditanyakan alasan – alasan individu melakukan tindakan tersebut.
Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan kekuatan yang dapat mendorong individu untuk melakukan suatu perbuatan atau
perilaku tertentu untuk mencapai suatu tujuan pemenuhan kebutuhan. Motivasi tidak dapat diamati, tetapi dapat diketahui melalui alasan–alasan individu
melakukan tindakan. Motivasi sebagi proses batinpsikologi yang terjadi pada diri seseorang,
sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Secara garis besar ada dua faktor yang dapat mempengaruhi motivasi individu yaitu faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi dapat ditimbulkan kondisi lingkungan seperti lingkungan tempat bekerja. Dalam hal ini meliputi kebijakan
kebijakan, standart kerja, program kerja, sarana prasarana. Faktor internal yang dapat berpengaruh terhadap motivasi antara lain
pembawaan, pendidikan, pengalaman masa lalu, keinginan, harapan masa depan. Faktor internal dapat menimbulkan berbagai karakteristik pada individu seperti
kemampuan kerja, semangat kerja, rasa kebersamaan dalam kelompok, prestasi atau produktivitas kerja.
Dengan demikian relevansinya dengan motivasi pembimbing klinik adalah kekuatan yang mendorong pembimbing klinik melakukan kegiatan pembelajaran
praktek klinik bagi mahasiswa di rumah sakit. Dalam konteks ini yang dimaksud
20
dengan motivasi pembimbing klinik adalah motivasi berprestasi pembimbing klinik yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di
dalam proses pembelajaran praktek klinik meliputi kegiatan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran praktek klinik. Sebagai indikator
motivasi berprestasi pembimbing klinik yaitu semangat kerja pembimbing klinik, melakukan pemeliharaan, berorientasi kualitas dan berorientasi prestasi
B. Penelitian Penelitian yang relevan
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian mengenai pembimbing klinik sekarang ini, sesuai dengan hasil penelusuran penulis antara
lain yang dilakukan oleh : 1. Widodo, 2002 dengan judul penelitian “ A survey of the roles of the clinical
teachers in the clinical setting. Tempat penelitian ini di Politeknik Kesehatan Surakarta dan yang menjadi populasi penelitian atau responden penelitiannya
yaitu dosen atau pembimbing yang memperoleh tugas membimbing Mahasiswa keperawatan yang sedang praktek klinik di Rmah Sakit. Hasil
penelitian dilaporkan bahwa sebagian besar 75 pembimbing klinik mengatakan berperan menjadi manajerial, konselor, evaluator, memberikan
penilaian, observer dan memberikan umpan balik terhadap pencapaian tugas Mahasiswa, dan sebagian kecil 10 yang berperan memberikan pelayanan
kepada pasien secara penuh. 2. Siti Lestari, 2002 dengan judul penelitian “ Nursing student’s perception of the
characteristics of effective clinical. Hasil penelitian ini dilaporkan bahwa