Solusi Model CCR -DEA Dari Masing-Masing DMU Antar Waktu

105 Secara visuil plotting nilai - nilai pada Tabel 18 pada Yield Effort Curve terhadap Gambar 30 yang telah dirumuskan sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 34. Gambar 34. Grafik Yield Effort Curve Analisis Perbandingan Tingkat Pengelolaan MSY, MEY dan Open Access Melalui Model Statik Bio- economic Gordon – Schaefer pada Wilayah Perairan Teluk Lasongko

4.4. Model CCR -DEA Upaya Pemanfaatan Ikan Lencam

4.4.1. Solusi Model CCR -DEA Dari Masing-Masing DMU Antar Waktu

Sebelum melakukan analisis DEA, terlebih dahulu dlakukan assestment terhadap produksi lestari perikanan tangkap pada Wilayah Perairan Teluk Lasongko, dimana diasumsikan bahwa produksi lestari mengikuti fungsi Gompertz , sebagaimana ditunjukkan pada Persamaan 3.13 106 Pendugaan parameter biologi dilakukan dengan Metode CYP. Metode ini membutuhkan data input logaritma dari CPUE pada waktu t +1 dan logaritma CPUE pada waktu t serta data input t Effort pada saat t dan t + 1. Sebagaimana nampak pada Persamaan 3.04. Persamaan 3.04 tersebut dapat disederhanakan dalam bentuk fungsi persamaan linier sebagaimana ditunjukkan pada Persamaan 4.01 Dengan menggunakan software MS Excell, diperoleh hasil regresi parameter CPUE dengan nilai : intercept α = -3.9439235, β = -0.1879960 dan γ = - 0.0000065 Lampiran 9 . atau dapat ditulis : 2 1 0000065 , 1879960 , 3.9439235 - X X Y − − = Nilai-nilai parameter pada persamaan regresi linier diatas kemudian dimasukkan dalam Persamaan 3.06 maka dapat diperoleh nilai masing – masing parameter biologi sebagaimana nampak pada Tabel 19. Tabel 19. Uraian Hasil Data Input Dengan Menggunakan Metode CYP DEA Uraian Simbol Nilai Tingkat Pertumbuhan Alami r 2.9260840 Koefisien Kemampuan Tangkap q 0.0000321 Daya Dukung Perairan K 1,126.61 Sumber : Hasil Perhitungan. Diolah Tahun 2006 dengan memasukkan nilai-nilai parameter biologi ke dalam Persamaan 3.14 diperoleh hasil estimasi pendugaan menggunakan software Mapple 8 , dimana nilai fungsi produksi lestari diperoleh melalui persamaan : := h 0.036164181 E e − 0.00001097029340 E ……................. 4.03 sedangkan tingkat produksi lestari masing – masing DMU berdasarkan fungsi pertumbuhan gompertz, disajikan pada Tabel 20. 107 Tabel 20. Tingkat Produksi Lestari Gompertz dan Tingkat Produksi Aktual Masing-Masing DMU Antar Waktu Pada Kegiatan Perikanan Tangkap Ikan Lencam Di Wilayah Perairan Teluk Lasongko Tahun Effort Produksi Aktual Produksi Lestari Gompertz 1995 162.565 636 857 1996 140.861 657 708 1997 140.334 710 713 1998 158.315 819 689 1999 131.654 680 721 2000 141.173 821 951 2001 167.969 1,072 1.107 2002 167.242 1,119 1.044 2003 136.081 1,009 986 2004 106.470 1,103 993 2005 153.898 855 1.148 Rata-rata 179,976 862 901 Sumber : Tabel 11 dan 13. Diolah Tahun 2006. Sedangkan grafik hubungan antara produksi aktual dan roduksi lestari Gompertz ditunjukkan pada Gambar 35. - 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Tahun P r o d uks i to n Prod. Actual Produksi Lestari Gambar 35. Hubungan Antara Produksi Lestari Gompertz dan Produksi Aktual Upaya Pemanfaatan Ikan Lencam 108 Dengan memasukkan nilai-nilai pada Tabel 20 ke dalam Model CCR- DEA, dimana pasangan data Effort sebagai input variabel serta produksi aktual dan produksi lestari sebagai output variabel, untuk tujuan minimisasi. Pada kondisi constant return to scale diperoleh nilai skor efisiensi sebagaimana nampak pada Tabel 21. Hasil perhitungan dengan menggunakan Model CCR – DEA melalui fungsi tujuan minimisasi input sebagaimana nampak pada Tabel 21 memuat beberapa informasi penting : 1. Nilai Skor efisiensi dari masing-masing alat tangkap bubu dan jaring insang dasar yang dioperasikan selama Periode Tahun 1995 sampai dengan 2005 pada Wilayah Perairan Teluk Lasongko yang paling efisien terjadi pada tahun 2001 dan 2005, selain dua tahun tersebut efisiensi kapasitas kegiatan pemanfaatan ikan lencam belum efisien. Adapun trajectory efisiensi dapat dilihat pada Gambar 36. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 DMUn Tahun Sc o r e Score DEA-CCR Linear Score DEA-CCR Gambar 36. Trajectory Efisiensi DMU Antar Waktu Periode Tahun 1995 sampai dengan 2005 109 Tabel 21. Skor Efisiensi Berdasarkan Model CCR – DEA Minimasi Input DMUn Year CCR - DEA Score IO Item IO Actual Target Potential Improvement 1995 49,17 Inputs Effort 189.613 93.226 -51 Outputs Produksi Aktual 636 638 0 Produksi Lestari 857 857 1996 38,52 Inputs Effort 220.887 85.095 -61 Outputs Produksi Aktual 657 657 0 Produksi Lestari 708 708 1997 40,91 Inputs Effort 219.927 89.967 -59 Outputs Produksi Aktual 710 710 0 Produksi Lestari 713 733 3 1998 46,10 Inputs Effort 225.113 103.779 -54 Outputs Produksi Aktual 819 819 0 Produksi Lestari 689 846 23 1999 40,04 Inputs Effort 218.128 87.339 -60 Outputs Produksi Aktual 680 680 0 Produksi Lestari 721 721 2000 64,84 Inputs Effort 170.366 110.472 -35 Outputs Produksi Aktual 821 821 0 Produksi Lestari 951 951 2001 100,00 Inputs Effort 135.838 135.838 Outputs Produksi Aktual 1.072 1.072 0 Produksi Lestari 1.107 1.107 2002 94,21 Inputs Effort 150.504 141.794 -6 Outputs Produksi Aktual 1.119 1.119 0 Produksi Lestari 1.044 1.156 11 2003 78,46 Inputs Effort 162.954 127.855 -22 Outputs Produksi Aktual 1.009 1.009 0 Produksi Lestari 986 1.042 6 2004 86,53 Inputs Effort 161.530 139.766 -13 Outputs Produksi Aktual 1.103 1.103 0 Produksi Lestari 993 1.139 15 2005 100,00 Inputs Effort 124.881 124.881 Outputs Produksi Aktual 855 855 Produksi Lestari 1.148 1.148 Sumber : Data Tabel 20. Diolah Tahun 2006. 110 2. Indikasi terjadinya tingkat in efisiensi tercermin dari nilai Potential Improvement yang negatif. Nilai – nilai input yang negatif terjadi pada tahun 1995, 1996, 1997, 1998, 1999, 2000, 2002, 2003 dan 2004 dengan besaran relatif antara negatif 6,00 sampai dengan negatif 31,00 . Sedangkan tingkat efisiensi diperoleh hanya pada tahun 2001 dan 2005 yaitu sebesar positif 100 . Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan kegiatan pemanfaatan ikan lencam pada lokasi penelitian terjadi excessive Effort, dengan asumsi constant return to scale. Selain itu nilai Potensial Improvement menunjukkan bahwa perbaikan dapat terjadi apabila dilakukan pengurangan input sebesar nilai tersebut dengan fungsi tujuan minimisasi input. Adapun keadaan Potential Improvement secara keseluruhan over all ditunjukkan pada Gambar 37. Gambar 37. Grafik Potential Improvement Secara Keseluruhan DMU Antar Waktu 111 Gambar 37 menunjukkan bahwa overall tingkat pengurangan input selama Periode Tahun 1995 sampai dengan 2005 adalah sebesar 86,37 pada kondisi constant return to scale CRS minimisasi fungsi tujuan dengan Model CCR – DEA. Hal ini mengandung arti bahwa perlu dilakukan pengurangan kapasitas penangkapan sebesar 86,37 untuk dapat mencapai produksi lestari. Seiring dengan itu nilai produksi aktual dapat ditingkatkan sebesar 0,06 dan produksi lestari sebesar 13,54 . 3. Adapun frontier dari masing-masing DMU di atas jika digambarkan pada sumbu cartesian X,Y dapat dilihat pada Gambar 38. Gambar 38. Grafis Plot Cartesian X,Y Frontier dari Masing-Masing DMU Antar Waktu Gambar 38 memperlihatkan efficiency frontier antara produksi aktual dan produksi lestari. Secara umum dapat dikemukakan bahwa efisiensi upaya yang tercurah dalam kegiatan penangkapan ikan lencam pada Wilayah Perairan Teluk Lasongko selama periode Tahun 1995 sampai dengan 2005 hanya bisa dilakukan jika perikanan tersebut dikelola secara lestari. Hal ini 112 tergambar dari garis yang melintas ke arah sumbu vertikal. Garis ini menunjukkan bahwa membiarkan perikanan dalam kondisi produksi aktual justru tidak akan menghasilkan efisiensi. Hal ini terbukti, dimana hasil assestment terhadap masing – masing DMU Antar Waktu, hanya DMU Tahun 2001 dan 2005 diperoleh tingkat pengelolaan yang efisien selebihnya terjadi inefisiensi.

4.4.2. Analisis Perbandingan Model CCR : BCC - DEA Dari Masing-Masing