Waktu dan Lokasi Penelitian

III METODOLOGI

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Fokus utama penelitian ini adalah mengetahui kondisi eksisting secara ilmiah terhadap pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan pada Wilayah Perairan Teluk Lasongko melalui kegiatan penilaian kapasitas perikanan yang dialokasikan pada kegiatan penangkapan serta upaya yang tercurah dalam pemanfaatan sumberdaya ikan lencam dengan menggunakan Model Statik Bio- economic Gordon – Schaefer dan Data Envelope Analysis. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan sebelumnya, Desember 2004 sampai dengan Februari 2005 maka pemilihan waktu penelitian dilaksanakan antara bulan April 2005 sampai dengan Nopember 2005 dengan pertimbangan bahwa periode tersebut merupakan periode musim puncak penangkapan. Penelitian ini mengambil lokasi di Wilayah Perairan Teluk Lasongko. yang meliputi sebelas Desa Pantai dalam dua kecamatan yaitu Kecamatan Mawasangka Timur dan Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara dengan pertimbangan : Pertama, Secara lokal, Wilayah Perairan Teluk Lasongko merupakan situs sumberdaya perikanan penting dikaitkan dengan orientasi peningkatan pemanfaatan sumberdaya perikanan bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Buton dalam Era Pembangunan Otonomi Daerah ; Kedua , Wilayah Perairan Teluk Lasongko berikut masyarakat pesisir disekitar Wilayah Perairan Teluk Lasongko dijadikan pilot project pengembangan sumberdaya dan masyarakat pesisir melalui Proyek MCMA Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara, 2004; Ketiga, Laporan hasil kegiatan Proyek MCMA tahun 2004 pada Wilayah Perairan Teluk Lasongko mengindikasikan sumberdaya perikanan disekitar teluk ini telah mengalami degradasi sebagai akibat dari kegiatan produksi seperti penangkapan maupun kegiatan non produksi seperti pencemaran Bappeda Kabupaten Buton, 2004; Keempat, Secara Nasional, Wilayah Perairan Teluk Lasongko berada dalam WPP-04 Selat Makassar dan 49 Laut Flores. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan diacu dalam Dahuri, 2002, sebanyak 43 persen WPP-04 telah mengalami overfishing, khususnya untuk jenis ikan demersal, udang panaeid dan cumi-cumi; Kelima : Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2004 menunjukkan tingkat kesejahteraan nelayan masih cukup memilukan. Jumlah keluarga miskin pada empat belas desa pantai dalam dua kecamatan yakni Kecamatan Mawasangka Timur dan Kecamatan Lakudo adalah sebesar 77 persen.

3.2. Metode Penelitian