42
Dengan demikian pendekatan MSY memberikan dasar bagi pemodelan Bio-economic Gordon – Schaefer untuk menjawab pertanyaan yang mendasar
dalam pengelolaan sumberdaya ikan, yaitu bagaimana memanfaatkan sumberdaya ikan, sehingga menghasilkan manfaat ekonomi yang tinggi bagi pengguna, namun
kelestariannya tetap terjaga.
2.3. Kapasitas Perikanan Tangkap
2.3.1. Konsep Kapasitas Perikanan
Kapasitas perikanan merupakan hal penting yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pengelola kebijakan disektor perikanan berkaitan
dengan problem eksternalitas dalam perikanan dan tentu saja pembangunan perikanan yang berkelanjutan. Pada tahun 1999, FAO melalui komite
perikanannya mengemukakan program internasional untuk mengurangi kapasitas perikanan di seluruh dunia melalui International Plan of Action for the
Management of Fishing Capacity. Program ini dikomunikasikan berdasarkan hasil penelitian bahwa dari 60 persen perikanan utama dunia, 16 persen diantaranya
telah mengalami over fishing, 6 persen mengalami kepunahan dan hanya 3 persen yang mengalami recovery namun dengan intensitas yang lambat FAO diacu
dalam Färe 1999. Inisiasi FAO ini mengundang perhatian yang intens dari pihak pemerintah dan lembaga internasional untuk mengawali penelitian yang
mendalam terhadap sumberdaya perikanan melalui estimasi dan penilaian kapasitas perikanan dunia.
Dalam rencana aksi FAO tersebut, konsep kapasitas dalam perikanan dapat digambarkan sebagai tingkat perolehan penangkapan pada suatu periode tertentu
tidak hanya didasarkan pada ukuran dan komposisi armada penangkapan, melainkan juga kondisi sumberdaya, faktor ekonomi seperti pasar dan harga serta
teknologi yang digunakan. Artinya diperlukan suatu estimasi dan penilaian sumberdaya perikanan sebelum ditetapkan apakah suatu wilayah boleh dilakukan
penagkapan dan berapa kapasitas yang dibutuhkan oleh wilayah penangkapan itu. Lebih jauh Terry 1993 diacu dalam Ward 2002 mengemukakan bahwa
43
kapasitas dalam perikanan diartikan dalam dua basis yaitu basis ekonomi dan basis tehnis. Kedua basis ini didasarkan pada limit, bilamana limit tersebut
dilewati maka over fishing akan dialami. Basis ekonomi adalah Maksimum Economic Sustainable Yield MESY dan basis tehnis adalah level input dan
output. Fauzi A dan S Anna 2002 mengemukakan bahwa, dari perspektif teknologi, kapasitas diartikan sebagai seberapa besar jumlah ikan yang dapat
ditangkap dengan sejumlah input tertentu aktifitas armada dan stok ikan itu sendiri. Dalam perspektif ekonomi, kapasitas perikanan tangkap atau bisa juga
disebut efisiensi, pada dasarnya adalah merupakan fungsi dari input dan output. Kirkley dan Squires diacu dalam Fauzi A dan S Anna 2002
mengemukakan bahwa kapasitas perikanan adalah stok kapital maksimum dalam perikanan yang dapat dipergunakan secara penuh pada kondisi efisien maksimum
secara tehnis pada waktu dan kondisi pasar tertentu. Stok kapital dapat berupa alat tangkap dan sumberdaya manusia. Kedua-duanya merupakan manifestasi dari
upaya effort. Dengan demikian konsep dari kapasitas perikanan ini dapat juga disebut sebagai tingkat upaya yang tersedia available fishing effort.
Dari uraian tersebut di atas dapat dikatakan bahwa secara implisit, konsep kapasitas perikanan membahas efisiensi sumberdaya perikanan, dimana inefisiensi
terjadi manakala jumlah input yang digunakan atau jumlah output yang dihasilkan terlalu berlebihan yang pada akhirnya dapat menyebabkan sumberdaya perikanan
mengalami degradasi.
2.3.2. Pengukuran Efisiensi Kapasitas Perikanan