Informasi yang Dikumpulkan Analisis Data

menerima bantuan. Kinerja UMKM dalam hal ini dicerminkan oleh beberapa ukuran keuangan yang meliputi: 1. Profit Margin: Rasio laba bersih pada penjualan perusahaan, dinyatakan dalam persen; 2. Return on Total Asset ROTA: rasio laba bersih pada total aset perusahaan, dinyatakan dalam persen; 3. Return on Equity ROE: Rasio laba bersih pada total modal perusahaan, dinyatakan dalam persen; 4. Perputaran modal kerja : Rasio yang mengukur berapa kali dana yang ditamankan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang diperoleh oleh setiap modal kerja yang digunakan. 5. Penjualan: nilai penjualan produk atau jasa perusahaan dalam satu tahun, dinyatakan dalam rupiah; dan 6. Tenaga Kerja atau Pegawai : Jumlah tenaga kerja yang bekerja di UMKM dalam satu tahun. Perusahaan-perusahaan tersebut dipilih diantaranya yang telah menjalankan usahanya minimal satu tahun semenjak menerima bantuan. Perusahaan-perusahaan ini selanjutnya dapat dipandang sebagai contoh acak dari populasi hipotetik UMKM yang menerima bantuan dari PT Sucofindo Persero.

E. Informasi yang Dikumpulkan

Beberapa faktor diperkirakan berkaitan dengan besarnya perubahan kinerja. Faktor tersebut dapat berupa perbedaan keadaan UMKM, atau perbedaan perlakuan bantuan, yaitu: 1. Keadaan UMKM: a. Sektor usaha: Industri kecil, Agribisnis, Jasa dan Perdagangan. b. Jangka waktu kredit: 12 bulan atau 24 bulan c. Lama usaha: kurang dari 10 tahun atau 10 tahun lebih d. Total asset: Kurang dari 100 juta atau 100 juta lebih 2. Perlakuan bantuan: a. Pemberian kredit: sebelum tahun 2009 atau sejak 2009 b. Plafon kredit: Kurang dari 40 juta atau 40 juta lebih

F. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan terhadap keenam ukuran kinerja keuangan sebagaimana telah disebutkan, yaitu 1 profit margin PM, 2 return on total assets ROTA, 3 return on equity ROE, 4 Perputaran modal kerja PMK, 5 penjualan dan 6 tenaga kerja. 2. Analisis Inferensial Analisis inferensial yang dilakukan adalah analisis statistik uji t dan uji F misalkan nilai masing-masing ukuran kinerja sebelum menerima bantuan sebagai Y i1 i = 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan nilainya setelah menerima bantuan sebagai Y i2 i = 1, 2, 3, 4, 5, 6. Maka adalah nilai perbedaan yang menggambarkan perubahan kinerja dari sebelum menerima bantuan. Pemberian bantuan dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja UMKM sehingga nilai-harapan perubahan kinerja akan lebih dari nol, . Dalam penelitian ini dilakukan uji atas hipotesis nol dengan hipotesis alternatifnya, sebagai berikut: Dengan pengamatan dalam jumlah besar, , berdasarkan dalil limit pusat, maka akan bersebaran Normal Neter, et al. 1990. Hipotesis tentang nilai-harapan perubahan kinerja dengan demikian dapat diuji dengan menggunakan Uji-T. Dengan uji ini, jika nilai statistik uji sama atau lebih titik kritis tertentu pada taraf nyata tertentu, , maka dapat diambil keputusan menolak H , dan mengambil simpulan bahwa pemberian bantuan telah meningkatkan kinerja UMKM. Statistik uji untuk uji-T adalah: Dengan dan masing-masing adalah rataan dan simpangan baku selisih ukuran kinerja, Titik kritis uji-t, , nilai peubah T-student berderajat bebas dengan . Sehubungan dengan faktor-faktor ini dilakukan pula analisis terpisah tentang keterkaitannya dengan besarnya perubahan kinerja. Keterkaitan antara peubah faktor kategori ini dengan besarnya perubahan kinerja masing-masing dibuat dengan menggunakan Model Analisis Ragam Neter, et al., 1990. Dengan Model ini besarnya perubahan kinerja yang terpapar dengan taraf-k faktor, , dimodelkan sebagai kumulasi dari rataan umum, pengaruh taraf faktor, dan pengaruh acak: Analisis ragam melibatkan uji-F atas hipotesis v.s Dengan uji-F, jika nilai statistik uji sama atau lebih titik kritis tertentu pada taraf nyata tertentu, , maka dapat diambil keputusan menolak H , dan mengambil simpulan bahwa perbedaan taraf faktor dapat dikaitkan dengan besarnya perubahan kinerja UMKM.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN