100 juta mempunyai kenaikan rataan ROTA lebih tinggi sebesar 3 dibandingkan dengan total aset ≥ Rp 100 juta.
3. Analisis Return On Equity ROE.
Hasil pengaruh pemberian kredit terhadap kinerja keuangan mitra binaan pada atas rasio rata-rata ROE, seperti disajikan dalam Tabel 11.
Tabel 11 Pengaruh pemberian kredit terhadap rataan ROE
No Keterangan
ROE Pengaruh
Kenaikan Sebelum
Sesudah
A. Berdasarkan Jangka Waktu
1 12 Bulan
13 19
6 2
24 Bulan 18
24 6
3 Rataan
15,5 21,5
6
B. Berdasarkan Sektor Usaha
1 Perdagangan
14 20
6 2
Industri, Agrobisnis, Jasa 16
22 6
3 Rataan
15 21
6
C. Lama Usaha
1 dari 10 tahun
16 21
5 2
≥ 10 Tahun 15
21 6
3 Rataan
15,5 21
5,5
D. Periode Kredit
1 Sebelum tahun 2009
15 20
5 2
Tahun 2009 dan Setelah 2009 15
22 7
3 Rataan
15 21
6
E. Besaran Kredit
1 dari 40 Juta
13 18
5 2
≥ 40 Juta 17
24 7
3 Rataan
15 21
6
F. Total Asset
1 dari 100 Juta
14 20
6 2
≥ 100 Juta 17
24 7
3 Rataan
15,5 22
6,5
Berdasarkan pada Tabel 11 pengaruh penyaluran kredit terhadap kinerja pengembalian ekuitas atau return on equity ROE usaha mitra
binaan adalah : a.
Pemberian kredit berdasarkan jangka waktu mempunyai pengaruh sebesar 6 terhadap kenaikan ROE usaha mitra binaan, jangka waktu
kredit 12 bulan dan jangka waktu 24 bulan memberikan kenaikan rataan ROE yang sama terhadap ROE.
b. Pemberian kredit berdasarkan sektor usaha mempunyai pengaruh
sebesar 6 terhadap kenaikan ROE usaha mitra binaan, sektor usaha perdagangan dan sektor industri, agrobisnis dan jasa memberikan
kenaikan rataan yang sama terhadap ROE. c.
Pemberian kredit berdasarkan lama usaha mempunyai pengaruh sebesar 5,5 terhadap kenaikan ROE usaha mitra binaan, lama usaha ≥ 10
tahun mempunyai kenaikan rataan ROE lebih tinggi sebesar 1 dibandingkan dengan lama usaha ≤ 10 tahun.
d. Pemberian kredit berdasarkan periode kredit mempunyai pengaruh
sebesar 6 terhadap kenaikan ROE usaha mitra binaan, periode kredit tahun 2009 dan setelah tahun 2009 mempunyai kenaikan rataan ROTA
lebih tinggi sebesar 2 dibandingkan dengan periode kredit sebelum tahun 2009.
e. Pemberian kredit berdasarkan besaran kredit mempunyai pengaruh
sebesar 6 terhadap kenaikan ROE usaha mitra binaan, besaran kredit ≥ Rp 40 juta mempunyai kenaikan rataan ROE lebih tinggi sebesar 2
dibanding besaran kredit ≤ Rp 40 juta.
f. Pemberian kredit berdasarkan total aset mempunyai pengaruh sebesar
6,50 terhadap kenaikan ROE usaha mitra binaan, total aset ≥ Rp 100 juta mempunyai kenaikan rataan ROE lebih tinggi sebesar 1
dibandingkan dengan total aset ≤ Rp 100 juta.
4. Analisis Perputaran Modal Kerja PMK
Hasil pengaruh pemberian kredit terhadap kinerja keuangan mitra binaan pada rasio rata-rata perputaran modal kerja disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12 Pengaruh pemberian kredit terhadap rataan PMK
No Keterangan
PMK Pengaruh
Kenaikan Sebelum
Sesudah
A. Berdasarkan Jangka Waktu
1 12 Bulan
12 14
2 2
24 Bulan 16
19 3
3 Rataan
14 16,5
2,5 Tabel 12 Lanjutan
B. Berdasarkan Sektor Usaha
1 Perdagangan
12 12
2 Industri, Agrobisnis, Jasa
14 17
3 3
Rataan 13
14,5 1,5
C. Lama Usaha
1 dari 10 tahun
14 16
2 2
≥ 10 Tahun 13
16 3
3 Rataan
13,5 16
2,5
D. Periode Kredit
1 Sebelum tahun 2009
14 17
3 2
Tahun 2009 dan Setelah 2009 13
16 3
3 Rataan
13,5 16,5
3
E. Besaran Kredit
1 dari 40 Juta
11 14
3 2
≥ 40 Juta 15
18 3
3 Rataan
13 16
3
F. Total Asset
1 dari 100 Juta
13 16
3 2
≥ 100 Juta 15
17 2
3 Rataan
14 16,5
2,5
Berdasarkan pada Tabel 12 pengaruh penyaluran kredit terhadap kinerja perputaran modal kerja working capital turn over usaha mitra
binaan adalah : a.
Pemberian kredit berdasarkan jangka waktu mempunyai pengaruh sebesar 2,5 terhadap kenaikan PMK usaha mitra binaan, jangka
waktu kredit 24 bulan mempunyai kenaikan rataan PMK lebih tinggi sebesar 1 dibandingkan dengan jangka waktu 12 bulan.
b. Pemberian kredit berdasarkan sektor usaha mempunyai pengaruh
sebesar 1,5 terhadap kenaikan PMK usaha mitra binaan, sektor sektor industri, agrobisnis dan jasa mempunyai kenaikan rataan PMK lebih
tinggi sebesar 3 dibandingkan dengan sektor usaha perdagangan. c.
Pemberian kredit berdasarkan lama usaha mempunyai pengaruh sebesar 2,5 terhadap kenaikan PMK
usaha mitra binaan, lama usaha ≥ 10 tahun mempunyai kenaikan rataan PMK lebih tinggi sebesar 1
dibandingkan dengan lama usaha ≤ 10 tahun. d.
Pemberian kredit berdasarkan periode kredit mempunyai pengaruh sebesar 3 terhadap kenaikan PMK usaha mitra binaan, periode kredit
tahun 2009 setelah tahun 2009 dan periode kredit sebelum tahun 2009 mempunyai kenaikan rataan PMK sama.
e. Pemberian kredit berdasarkan besaran kredit mempunyai pengaruh
sebesar 3 terhadap kenaikan PMK usaha mitra binaan, besaran kredit ≥ Rp 40 juta dan besaran kredit ≤ Rp 40 juta mempunyai kenaikan
rataan PMK yang sama. f.
Pemberian kredit berdasarkan total aset mempunyai pengaruh sebesar 2,50 terhadap kenaikan PMK usaha mitra binaan, total aset ≤ Rp 100
juta mempunyai kenaikan rataan PMK lebih tinggi sebesar 1 dibandingkan dengan total aset ≥ Rp 100 juta.
5. Analisis Omset Penjualan
Hasil pengaruh pemberian kredit terhadap kinerja keuangan mitra binaan pada rasio rata-rata omset penjualan disajikan pada Tabel 13.
Berdasarkan pada Tabel 13 pengaruh penyaluran kredit terhadap kinerja omset penjualan usaha mitra binaan adalah:
a. Pemberian kredit berdasarkan jangka waktu mempunyai pengaruh
sebesar 19,3 terhadap kenaikan omset penjualan usaha mitra binaan, jangka waktu kredit 24 bulan mempunyai kenaikan rataan omset
penjualan lebih tinggi sebesar 4,1 dibandingkan dengan jangka waktu 12 bulan.
Tabel 13 Pengaruh pemberian kredit terhadap rataan omset penjualan.
NO. Keterangan
Omset Penjualan Pengaruh
Kenaikan Sebelum
Sesudah
A. Berdasarkan Jangka Waktu
1 12 Bulan
30.183.766 35.404.914
17,3 2
24 Bulan 72.732.040
88.294.434 21,4
3 Rataan
51.457.903 61.849.674
19,3
B. Berdasarkan Sektor Usaha
1 Perdagangan
33.585.825 39.447.563
17,5 2
Industri, Agrobisnis, Jasa 41.209.423
50.590.577 22,8
3 Rataan
37.397.624 45.019.070
20,1
C. Lama Usaha
1 dari 10 tahun
36.262.500 43.725.000
20,6 2
≥ 10 Tahun 39.562.500
48.456.250 22,5
3 Rataan
37.912.500 46.090.625
21,5 Tabel 13 lanjutan
D. Periode Kredit
1 Sebelum tahun 2009
40.662.350 49.373.500
21,4 2
Tahun 2009 dan Setelah 2009
38.306.133 46.501.600
21,4 3
Rataan 39.484.241
47.937.550 21,4
E. Besaran Kredit
1 dari 40 Juta
28.305.534 34.001.365
20,1 2
≥ 40 Juta 47.984.750
58.562.750 22,0
3 Rataan
38.145.142 46.282.057
21,1
F. Total Asset
1 dari 100 Juta
32.169.966 38.593.637
20,0 2
≥ 100 Juta 57.230.000
70.725.000 23,6
3 Rataan
44.699.983 54.659.318
21,8
b. Pemberian kredit berdasarkan sektor usaha mempunyai pengaruh
sebesar 20,1 terhadap kenaikan omset penjualan usaha mitra binaan, sektor sektor industri, agrobisnis dan jasa mempunyai kenaikan rataan
omset penjualan lebih tinggi sebesar 5,3 dibandingkan dengan sektor usaha perdagangan.
c. Pemberian kredit berdasarkan lama usaha mempunyai pengaruh sebesar
21,5 terhadap kenaikan omset penjualan usaha mitra binaan, lama
usaha ≥ 10 tahun mempunyai kenaikan rataan omset penjualan lebih tinggi sebesar 1,9 diba
ndingkan dengan lama usaha ≤ 10 tahun. d.
Pemberian kredit berdasarkan periode kredit mempunyai pengaruh sebesar 21,4 terhadap kenaikan omset penjualan usaha mitra binaan,
periode kredit tahun 2009 setelah tahun 2009 dan periode kredit sebelum tahun 2009 mempunyai kenaikan rataan omset penjualan yang
sama. e.
Pemberian kredit berdasarkan besaran kredit mempunyai pengaruh sebesar 21,1 terhadap kenaikan omset penjualan usaha mitra binaan,
besaran kredit ≥ Rp 40 juta mempunyai kenaikan rataan omset penjualan lebih tinggi sebesar 1,9 dibandingkan dengan besaran
kredit ≤ Rp 40 juta. f.
Pemberian kredit berdasarkan total aset mempunyai pengaruh sebesar 21,9 terhadap kenaikan omset penjualan usaha mitra binaan, total
aset ≥ Rp 100 juta mempunyai kenaikan rataan omset penjualan lebih
tinggi sebesar 3,6 dibandingkan dengan total asset ≤ Rp 100 juta.
6. Analisis Jumlah Pegawai
Hasil pengaruh pemberian kredit terhadap kinerja keuangan mitra binaan pada rasio rata-rata jumlah pegawai yang disajikan pada Tabel 14.
Berdasarkan pada Tabel 14 pengaruh penyaluran kredit terhadap kinerja jumlah pegawai usaha mitra binaan adalah:
a. Pemberian kredit berdasarkan jangka waktu mempunyai pengaruh
sebesar 18,7 terhadap kenaikan jumlah pegawai usaha mitra binaan, jangka waktu kredit 12 bulan mempunyai kenaikan rataan jumlah
pegawai lebih tinggi sebesar 2,5 dibandingkan dengan jangka waktu 24 bulan.
b. Pemberian kredit berdasarkan sektor usaha mempunyai pengaruh
sebesar 16,4 terhadap kenaikan jumlah pegawai usaha mitra binaan, sektor perdagangan mempunyai kenaikan rataan jumlah pegawai lebih
tinggi sebesar 0,6 dibandingkan dengan sektor usaha sektor industri, agrobisnis dan jasa.
Tabel 14 Pengaruh pemberian kredit terhadap rataan jumlah pegawai
NO. Keterangan
Jumlah Pegawai Pengaruh
Kenaikan Sebelum
Sesudah
A. Berdasarkan Jangka Waktu
1 12 Bulan
5 6
20,0 2
24 Bulan 12
14 17,5
3 Rataan
8,5 10
18,7
B. Berdasarkan Sektor Usaha
1 Perdagangan
6 7
16,7 2
Industri, Agrobisnis, Jasa 7
8 16,1
3 Rataan
6,5 7,5
16,4
C. Lama Usaha
1 dari 10 tahun
6 7
16,7 2
≥ 10 Tahun 6
7 16,7
3 Rataan
6,0 7,0
16,7
D. Periode Kredit