6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.
F. Pengertian Rasio Keuangan
Laporan keuangan yang telah disusun oleh bagian keuangan perusahaan atau UKM akan menyampaikan aktivitas usaha yang sudah dilakukan dalam
satu periode, angka-angka dalam laporan keuangan menjadi kurang berarti jika hanya dilihat dari satu sisi saja, angka-angka tersebut akan menjadi lebih
berarti apabila kita bandingkan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Caranya adalah dengan membandingkan angka-angka yang ada
dalam laporan keuangan atau antar laporan keuangan, setelah melakukan perbandingan dapat disimpulkan posisi keuangan dalam suatu perusahaan
dalam suatu periode tertentu dan kita dapat menilai kinerja manajemen dalam periode tersebut. Perbandingan ini kita kenal dengan nama analisis rasio
keuangan. Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Home, 1997 :
merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah
suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari laporan
tersebut, Munawir
1992. Dengan
menggunakan laporan
yang diperbandingkan termasuk data tentang perubahan yang terjadi dalam rupiah,
prosentase serta trendnya analisa rasio akan membantu dalam menganalisa dan mengintepretasikan posisi keuangan suatu perusahaan. Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dengan menggunakan analisa rasio dapat
memberikan gambaran tentang baik atau buruknya pengelolaan kinerja manajemen perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan
dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia IAI, 1999, kinerja perusahaan
dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi yang ada pada laporan keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu
seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa mendatang dan hal-hal lainnya yang menarik perhatian
pemakai laporan keuangan seperti pemilik, karyawan, pemasok atau rekanan dan pihak luar lainnya. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai
oleh setiap perusahaan karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber daya
yang ada untuk mencapai target atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam satu periode apakah mencapai target atau sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya, disamping itu juga dapat digunakan untuk menilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif.
Kinerja yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai dasar evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau
dipertahankan sesuai dengan target atau sasaran yang telah ditetapkan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan dan arti tertentu
sehingga hasil rasio yang diukur diimplementasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Berikut disampaikan beberapa rasio keuangan
yang terkait dalam penelitian ini. 1.
Pengertian Rasio Profitabilitas Tujuan akhir dari suatu perusahaan atau UKM yang terpenting adalah
memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, pencapaian laba sebagaimana yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau UKM maka unit
perusahaan atau UKM tersebut dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, pegawai, peningkatan mutu produk, jumlah produk dan melakukan
investasi lainnya. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, Kasmir 2010,
sedangkan menurut Munawir, 1992 kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabiltas suatu perusahaan
diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif dengan demikian profitabilitas suatu perusahaan
dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh
dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu
perusahaan dalam memperoleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Hasil pengukuran rasio ini dapat dijadikan alat
evaluasi kerja manajemen perusahaan, apakah telah bekerja secara efektif atau belum.
Apabila berhasil bekerja sesuai target yang telah ditetapkan sebelumnya maka dikatakan berhasil mencapai target pada periode tersebut
atau beberapa periode, namun apabila tidak bisa mencapai target akan menjadi pelajaran bagi manajemen untuk periode ke depan.
Menurut Kasmir 2010 tujuan dan manfaat Rasio Profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan adalah :
a Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan untuk
satu periode tertentu; b
Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;
c Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
d Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
e Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri; f
Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;
Sementara itu manfaat yang diperoleh adalah : a.
Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode;
b. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang; c.
Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu; d.
Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; e.
Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Pada umumnya jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunaan adalah :
a Profit margin profit margin on sales .
Profit margin on sale atau rasio profit margin atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur
laba atas penjualan. Untuk menghitung margin laba kotor digunakan rumus :
Untuk menghitung margin laba bersih digunakan rumus :
b Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on
Investment ROI atau return on total assets ROTA adalah hasil pengembalian investasi atau Return on Investment ROI merupakan
rasio yang menunjukkan hasil return atas sejumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang
efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya. Hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh
dana perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Dalam analisa rasio ini semakin kecil rendah rasionya menandakan semakin
kurang baik, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari ROI atau ROTA adalah :
c Hasil pengembalian ekuitas atau Return on equity ROE
Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity ROE merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri, semakin tinggi rasio ini semakin baik.
Profit Margin = Penjualan bersih
– Harga Pokok Penjualan Penjualan
Profit Margin = Earning After Interest and Tax
Sales
ROI atau ROTA = Earning After Interest and Tax
Total Assets
Rumus untuk mencari ROE adalah :
2. Pengertian Rasio Aktivitas acticity ratio
Rasio aktivitas activity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimiliki atau dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan efiktivitas pemanfaatan atau penggunaan sumber daya perusahaan.
Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Hasil pengukuran ini akan
diketahui apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengelola aset yang dimiliki atau mungkin justru terjadi sebaliknya.
Hasil pengukuran ini akan dapat diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan sehingga manajemen dapat
mengukur kinerja perusahaan selama periode berjalan. Pengukuran ini difokuskan pada perputaran modal kerja working capital turn over
karena keterkaitan dengan pinjaman program kemitraan untuk mengetahui kinerja mitra binaan setelah mendapatkan pinjaman modal
kerja dari program kemitraan. Tujuan dalam bidang modal kerja dan penjualan untuk mengetahui berapa kali dana yang ditamankan dalam
modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan.
Perputaran modal kerja working capital turn over merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja
perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode, untuk mengukur rasio ini dengan
membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. Hasil penelitian apabila modal kerja menunjukkan
angka yang rendah dapat diartikan bahwa perusahaan sedang kelebihan modal kerja, hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya perputaran
persediaan, saldo kas atau piutang yang terlalu besar, demikian Return On Equity ROE=
Earning After Interest and Tax Equity
sebaliknya jika perputaran modal kerja menunjukkan angka yang tinggi mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau piutang atau
saldo kas yang terlalu kecil. Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah
sebagai berikut :
Perputaran modal kerja = Penjualan bersih
Modal kerja
III. METODE KAJIAN