b. Agrobisnis: Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Perikanan.
c. Perdagangan barang Warung makan, waserda dan penjualan bahan
bangunan. d.
Jasa bengkel mobilmotor, warnet.
E. Karakteristik Responden
Dalam kajian ini dilakukan pengamatan terhadap 37 responden yang telah menjadi mitra binaan PT Sucofindo Persero yang dapat dilihat pada
Lampiran 2. Secara lebih lengkap karakteristik mitra binaan PT Sucofindo Persero dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8 Karakteristik Responden Mitra Binaan PT Sucofindo Persero
No Karakteristik
Jumlah Persentase
1 Jenis Usaha
a. Sembako 6
16 b. Makanan
8 22
c. Kerajinan 4
11 d. Farmasi
1 3
e. Konveksi 5
14 f. Agrobisnis
4 11
g. Service Jasa 9
24 2
Sektor Usaha a. Perdagangan
11 30
b. Industri, Agrobisnis, Jasa 26
70 3
Lama Usaha a. 10 tahun
11 30
b. 10 tahun 26
70 4
Periode Kredit a. Sebelum tahun 2009
16 43
b. Setelah Tahun 2009 21
57 5
Jangka Waktu Kredit a. 12 Bulan
21 57
b. 24 Bulan 16
43 6
Plafon Kredit a. dari 40 Juta
17 46
b. dari 40 Juta 20
54 7
Total Asset a. dari 100 Juta
27 73
b. dari 100 Juta 20
54
F. Analisis Deskriptif
Dengan menghitung profitabilitas dapat diketahui sejauh mana suatu perusahaan telah mengoptimalkan pengelolaan aset dan kewajibannya
dalam memaksimalkan laba, oleh karenanya analisa rasio profitabilitas akan sangat bermanfaat untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan
khususnya dalam pencapaian laba. Sedangkan Rasio aktivitas activity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimiliki atau dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan efiktivitas pemanfaatan atau penggunaan
sumber daya perusahaan. Seperti telah disampaikan dimuka bahwa analisa profitabilitas dan rasio aktivitas activity ratio yang digunakan dalam
kajian ini adalah profit margin PM, return on asset, ROA, return on total assets ROTA, perputaran modal kerja working capitaltTurn over,
Penjualan dan perubahan jumlah tenaga kerja. Perbandingan Rasio profitabilitas dan rasio aktivitas activity ratio
yang dicapai oleh mitra binaan PT Sucofindo Persero sebelum dan setelah pemberian kredit sebagaimana terlihat dalam Lampiran 3. Dari Lampiran 3
tersebut di atas jika dikelompokkan berdasarkan: jenis usaha Perdagangan dan Industri kecil, Agrobisnis dan Jasa, jangka waktu kredit 12 bulan dan
24 bulan, lama usaha kurang dari 10 tahun dan lebih dari 10 tahun, total aset kurang dari Rp 100 juta dan lebih dari Rp 100 juta, pemberian kredit
sebelum tahun 2009 dan setelah tahun 2009 dan plafon kredit kurang dari Rp 40 juta dan lebih dari Rp 40 juta dapat disajikan sebagai berikut:
a Berdasarkan jenissektor usaha.
Jenissektor usaha mitra binaan PT Sucofindo Persero terdiri dari dua kelompok yaitu sektor usaha perdagangan dan sektor usaha industri
kecil, agrobisnis dan jasa, seperti pada Lampiran 4. b
Berdasarkan jangka waktu kredit. Jangka waktu kredit kepada mitra binaan terbagi dalam dua kelompok
yaitu kredit dengan jangka waktu 12 bulan dan kredit dengan jangka waktu 24 bulan, seperti dalam Lampiran 5.
c Berdasarkan lama usaha.
Lama usaha mitra binaan yang diberikan kredit terbagi dalam dua kelompok yaitu kurang dari 10 tahun dan lebih dari 10 tahun, seperti
dalam Lampiran 6. d
Berdasarkan total aset. Total aset mitra binaan terdiri dari dua kelompok yaitu total aset kurang
dari Rp 100 juta dan lebih dari Rp 100 juta, seperti dalam Lampiran 7. e
Berdasarkan tahun pencairan realisasi kredit. Tahun pencairan atau realisasi kredit terdiri dari dua kelompok yaitu
pencairan kredit ≤ tahun 2009 dan ≥ tahun 2009, seperti dalam Lampiran 8.
f Berdasarkan plafon kredit.
Plafon atau besaran kredit yang diberikan kepada mitra binaan PT Sucofindo Persero
terbagi dua kelompok yaitu kredit ≤ dari Rp 40 juta dan kredit ≥ dari Rp 40 juta, seperti dalam Lampiran 9.
Berdasarkan Lampiran 3 – 9 tersebut, dapat disampaikan pengaruh
pemberian kredit terhadap kinerja keuangan mitra binaan pada tabel 9 – 14.
1. Analisis Profit Margin PM
Hasil pengaruh pemberian kredit terhadap kinerja keuangan mitra binaan pada atas rasio rata-rata profit margin PM disajikan pada Tabel 9.
Berdasarkan pada Tabel 9, pengaruh penyaluran kredit terhadap kinerja profit margin PM usaha mitra binaan adalah :
a. Pemberian kredit berdasarkan jangka waktu mempunyai pengaruh
sebesar 2,50 terhadap kenaikan PM usaha mitra binaan, jangka waktu kredit 12 bulan mempunyai kenaikan rataan PM lebih tinggi sebesar 1
dibandingkan dengan jangka waktu 24 bulan. b.
Pemberian kredit berdasarkan sektor usaha mempunyai pengaruh sebesar 3 terhadap kenaikan PM usaha mitra binaan, sektor usaha
perdagangan dan sektor industri, agrobisnis dan jasa memberikan kenaikan yang sama terhadap PM.
Tabel 9 Pengaruh pemberian kredit terhadap rataan profit margin PM
No Keterangan
PM Pengaruh
Kenaikan Sebelum
Sesudah
A. Berdasarkan Jangka Waktu
1 12 Bulan
18 21
3 2
24 Bulan 22
24 2
3 Rataan
20,00 22,50
2,50
B. Berdasarkan Sektor Usaha
1 Perdagangan
17 20
3 2
Industri, Agrobisnis, Jasa 21
24 3
3 Rataan
19,00 22,00
3,00
C. Lama Usaha
1 dari 10 tahun
22 23
1 2
≥ 10 Tahun 19
22 3
3 Rataan
20,50 22,50
2,00
D. Periode Kredit
1 Sebelum tahun 2009
19 21
2 2
Tahun 2009 dan Setelah 2009
20 23
3 3
Rataan 19,50
22,00 2,50
E. Besaran Kredit
1 dari 40 Juta
18 21
3 2
≥ 40 Juta 21
24 3
3 Rataan
19,50 22,50
3,00
F. Total Asset
1 dari 100 Juta
18 21
3 2
≥ 100 Juta 23
27 4
3 Rataan
20,50 24,00
3,50
c. Pemberian kredit berdasarkan lama usaha mempunyai pengaruh sebesar
2 terhadap kenaikan PM usaha mitra binaan, lama usaha ≥ 10 tahun mempunyai kenaikan rataan PM lebih tinggi sebesar 2 dibandingkan
dengan lama usaha ≤ 10 tahun. d.
Pemberian kredit berdasarkan periode kredit mempunyai pengaruh sebesar 2,50 terhadap kenaikan PM usaha mitra binaan, periode
kredit tahun 2009 dan setelah tahun 2009 mempunyai kenaikan rataan
PM lebih tinggi sebesar 1 dibandingkan dengan periode kredit sebelum tahun 2009.
e. Pemberian kredit berdasarkan besaran kredit mempunyai pengaruh
sebesar 3 terhadap kenaikan PM usaha mitra binaan, besaran kredit Rp 40
juta dan ≥ Rp 40 juta memberikan kenaikan yang sama terhadap PM.
f. Pemberian kredit berdasarkan total aset mempunyai pengaruh sebesar
3,50 terhadap kenaikan PM usaha mitra binaan, total aset ≥ Rp 100 juta mempunyai kenaikan rataan PM lebih tinggi sebesar 1
dibandingkan dengan total aset Rp 100 juta.
2. Analisis Return On Total Assets ROTA.
Hasil pengaruh pemberian kredit terhadap kinerja keuangan mitra binaan pada atas rasio rata-rata ROTA, seperti disajikan dalam Tabel 10.
Berdasarkan pada Tabel 10 pengaruh penyaluran kredit terhadap kinerja return on total assets ROTA usaha mitra binaan adalah:
a. Pemberian kredit berdasarkan jangka waktu mempunyai pengaruh
sebesar 5 terhadap kenaikan ROTA usaha mitra binaan, jangka waktu kredit 12 bulan mempunyai kenaikan rataan ROTA lebih tinggi
sebesar 2 dibandingkan dengan jangka waktu 24 bulan. b.
Pemberian kredit berdasarkan sektor usaha mempunyai pengaruh sebesar 5 terhadap kenaikan ROTA usaha mitra binaan, sektor
usaha perdagangan dan sektor industri, agrobisnis dan jasa memberikan kenaikan yang sama terhadap ROTA.
c. Pemberian kredit berdasarkan lama usaha mempunyai pengaruh sebesar
4 terhadap kenaikan ROTA usaha mitra binaan, lama usaha ≥ 10 tahun dan lama usaha ≤ 10 tahun memberikan kenaikan yang sama
terhadap ROTA d.
Pemberian kredit berdasarkan periode kredit mempunyai pengaruh sebesar 3,50 terhadap kenaikan ROTA usaha mitra binaan, periode
kredit tahun 2009 dan setelah tahun 2009 mempunyai kenaikan rataan
ROTA lebih tinggi sebesar 3 dibandingkan dengan periode kredit sebelum tahun 2009.
Tabel 10 Pengaruh pemberian kredit terhadap rataan ROTA
No Keterangan
ROTA Pengaruh
Kenaikan Sebelum
Sesudah
A. Berdasarkan Jangka Waktu
1 12 Bulan
15 21
6 2
24 Bulan 10
14 4
3 Rataan
12,5 17,5
5
B. Berdasarkan Sektor Usaha
1 Perdagangan
15 20
5 2
Industri, Agrobisnis, Jasa 12
17 5
3 Rataan
13,5 18,5
5
C. Lama Usaha
1 dari 10 tahun
14 18
4 2
≥ 10 Tahun 13
17 4
3 Rataan
13,5 17,5
4
D. Periode Kredit
1 Sebelum tahun 2009
15 17
2 2
Tahun 2009 dan Setelah 2009 13
18 5
3 Rataan
14 17,5
3,5
E. Besaran Kredit
1 dari 40 Juta
15 20
5 2
≥ 40 Juta 11
15 4
3 Rataan
13 17,5
4,5
F. Total Asset
1 dari 100 Juta
15 20
5 2
≥ 100 Juta 8
10 2
3 Rataan
11,5 15
3,5
e. Pemberian kredit berdasarkan besaran kredit mempunyai pengaruh
sebesar 4,5 terhadap kenaikan ROTA usaha mitra binaan, besaran kredit Rp 40 juta mempunyai kenaikan rataan ROTA lebih tinggi
sebesar 1 dibanding besaran kredit ≥ Rp 40 juta.
f. Pemberian kredit berdasarkan total aset mempunyai pengaruh sebesar
3,50 terhadap kenaikan ROTA usaha mitra binaan, total aset ≤ Rp
100 juta mempunyai kenaikan rataan ROTA lebih tinggi sebesar 3 dibandingkan dengan total aset ≥ Rp 100 juta.
3. Analisis Return On Equity ROE.
Hasil pengaruh pemberian kredit terhadap kinerja keuangan mitra binaan pada atas rasio rata-rata ROE, seperti disajikan dalam Tabel 11.
Tabel 11 Pengaruh pemberian kredit terhadap rataan ROE
No Keterangan
ROE Pengaruh
Kenaikan Sebelum
Sesudah
A. Berdasarkan Jangka Waktu
1 12 Bulan
13 19
6 2
24 Bulan 18
24 6
3 Rataan
15,5 21,5
6
B. Berdasarkan Sektor Usaha